Stasiun Gawok

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Gawok (GW) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Luwang, Gatak, Sukoharjo; pada ketinggian +118 meter, serta hanya melayani rute KRL Commuter Line. Letak stasiun ini tidak jauh dari Pasar Gawok dan sentra industri rotan Trangsan.[3]

Stasiun Gawok
KAI Commuter
Y09

Stasiun Gawok pada tahun 2019
Lokasi
Ketinggian+118 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (dua peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1871
Dibangun kembali1950-an, 2005–2006
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Purwosari
menuju
Commuter Line Bogor
Solo Balapan–Yogyakarta
Delanggu
menuju
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Mesin tiket Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet 
Tipe persinyalanElektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bangunan dan tata letak

 
Generasi pertama Stasiun Gawok pada tahun 1920-an.

Bangunan stasiun ini yang sebelumnya berada di sisi timur rel, kini berada di sebelah barat rel. Tidak ada lagi bekas bangunan lama yang merupakan peninggalan DKA tersebut karena dibongkar untuk proyek jalur ganda Kutoarjo-Yogyakarta-Purwosari pada tahun 2007 dan kini hanya menyisakan fondasi. Sekarang di stasiun Gawok telah selesai pembangunan peron pulau yang tinggi, tepatnya di antara jalur 1 dan jalur 2. Pemasangan kanopi di peron pulau tersebut sudah mulai dipasang. Sedangkan di jalur 4 sudah dibangun peron tinggi dan beserta kanopi guna melayani penumpang KRL di stasiun tersebut.

Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Pada awalnya, jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus.[4] Sejak pengoperasian jalur ganda ruas Delanggu–Solo per Januari 2007, tata letak stasiun ini mengalami perubahan. Jalur 2 yang lama stasiun ini diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus arah Yogyakarta, sedangkan jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 4 sebagai sepur lurus arah Solo.[5][6]

Sejak sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri (Persero) dipasang pada tahun 2013[7] yang kemudian baru dioperasikan untuk menggantikan sistem persinyalan mekanik di stasiun ini pada bulan Desember 2015,[8] tata letak jalur di stasiun ini kembali diubah, tetapi tidak mengubah jumlah jalurnya. Jalur 2 yang dahulu merupakan jalur 3 yang lama telah dibongkar dan dibangun satu jalur belok baru di sisi tenggara stasiun sehingga jalur 3 kini dijadikan sebagai jalur 2 yang baru, jalur 4 yang lama kini dijadikan jalur 3 yang baru, dan jalur baru tersebut dijadikan sebagai jalur 4 yang baru, Akhirnya, stasiun ini memiliki sepur lurus di jalur 2 dan 3.

 

   

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Delanggu)      Commuter Line Bogor tujuan Yogyakarta
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 2 (Delanggu)      Commuter Line Bogor tujuan Yogyakarta

Sepur lurus arah Yogyakarta

Jalur 3 Sepur lurus arah Solo Balapan
Jalur 4      Commuter Line Bogor tujuan Solo Balapan (Purwosari)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan

Layanan kereta api

Sejak 10 Februari 2021, bertepatan dengan peluncuran grafik perjalanan kereta api tahun 2021, stasiun ini bersama dengan tiga stasiun lain (Stasiun Delanggu, Stasiun Ceper, dan Stasiun Srowot) mulai melayani penumpang KRL lintas Yogyakarta–Solo Balapan.[9]

Komuter

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Y Lin Yogyakarta (Yogyakarta–Palur pp) Palur
Yogyakarta
Y Lin Yogyakarta (Yogyakarta–Solo Balapan pp) Solo Balapan
Yogyakarta

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Bramantyo (2015-09-25). "Mengenal Sistem Verifikasi Legalitas Kayu". Okezone.com. Diakses tanggal 2021-09-22. 
  4. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api 2004
  5. ^ "Uji Coba Rel Ganda Yogya-Solo Bikin Bikers Senewen". detikcom. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  6. ^ "Rel Ganda Yogyakarta-Solo Diresmikan". Tempo.co. 2003-12-15. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  7. ^ Mohamad, Ardyan (21 Juni 2013). Pratomo, Harwanto Bimo, ed. "Kalahkan Siemens, BUMN elektronik raup pendapatan Rp 2,3 triliun". Merdeka.com. Merdeka.com. Diakses tanggal 5 Oktober 2017. Saat ini, masih ada pesanan proyek dari Kemenhub untuk menggarap persinyalan kereta di jalur Jogja-Solo, Duri-Tangerang, dan Parung-Maja. 
  8. ^ "Len Tandatangani Dua Kontrak dengan Nilai Total Rp 464 Milyar | PT Len Industri (Persero)" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-12. 
  9. ^ Ramadhian, Nabilla. Prasetya, Anggara Wikan, ed. "Cara Bikin Kartu Multi Trip untuk Naik KRL Solo-Yogyakarta". Kompas.com. KG Media. Diakses tanggal 4 Februari 2021. 

Pranala luar

(Indonesia) Yang Tersisihkan dalam Pekatnya Jalur Solo-Kutoarjo Diarsipkan 2014-11-10 di Wayback Machine.

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Delanggu
menuju Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan Purwosari


7°35′21″S 110°44′40″E / 7.5892186°S 110.7445157°E / -7.5892186; 110.7445157