Rumah Sakit Medistra

rumah sakit di Indonesia
Revisi sejak 2 Januari 2023 01.36 oleh 103.164.99.38 (bicara) (Membalikkan revisi 22523015 oleh Nyilvoskt (bicara))

Rumah Sakit Medistra adalah rumah sakit swasta yang berlokasi di Jakarta Selatan.

Rumah Sakit Medistra
Peta
Geografi
LokasiJalan Gatot Subroto Kav. 59,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Organisasi
Asuransi kesehatanPerawatan Kesehatan dan Rawat Jalan
JenisRumah sakit swasta
PatronPresdir dr. Handaya,Sp.OG
Dir.dr. Agung Budisatria, MM
Pelayanan
Unit Gawat Darurat0215210201
Ranjang pasien230
Sejarah
Dibuka28 November 1991
Pranala luar
Situs webmedistra.com

Sebagaimana rumah sakit pada umumnya, RS Medistra juga melayani berbagai bentuk perawatan seperti rawat inap, rawat jalan, poliklinik umum, poliklinik spesialis, dan pemeriksaan penunjang (radiologi, endoskopi, laboratorium, fisioterapi atau pemeriksaan kesehatan (medical check up))[1].

Layanan utama

  • Layanan spesialis jantung
  • Layanan spesialis onkologi / cancer care
  • Layanan spesialis orthopedi
  • Layanan spesialis Gastroentero Hepatology
  • Layanan Tropical & Infectious diseases

Pelayanan rawat inap

Jumlah tempat tidur tersedia untuk pasien rawat inap terbagi sebagai berikut :

  • Executive Suite: 2
  • SVIP: 9
  • Mini SVIP: 4
  • VIP Plus : 3
  • VIP Standard : 54
  • Kelas I Plus: 1
  • Kelas I Primary: 8
  • Kelas I: 36
  • Kelas II: 3
  • Kelas III: 42
  • Kamar Isolasi: 21
  • ICU Isolasi : 6
  • Rawat Intensiv : 15
  • NICU Level 1 : 11
  • NICU Level 2 : 8

Tenaga medis

  • Dokter umum tetap: 20 orang
  • Dokter spesialis residen: 3 orang
  • Dokter spesialis: 151 orang
  • Staf medis dan penunjang medis: 547 orang

Rangkaian Acara

  • Sesi Live Case perawatan dengan teknologi Bioadaptor yang dilakukan dari Rumah Sakit Medistra Jakarta ini dipimpin oleh dr. Bambang Budiono, Sp.JP. FIHA, FSCAI dan difasilitasi diantaranya oleh dr. Chaerul Ahmad dari RS Dr Hasan Sadikin Kota Bandung dan dr. Afdhalun dari RS BP Batam Kota Batam. Operator Live Case dilakukan oleh Prof. Dr. dr. Teguh Santoso, M.D., Sp. PD-KKV, Sp. JP, Ph.D., FACC, FESC. dari Rumah Sakit Medistra Jakarta dan Dr. Linda Putra. [2]
  • Kondisi ini membuat pasien kanker akan mengalami berbagai gejala yang berkaitan dengan area penyebarannya. Meski, hal ini tidak selalu terjadi.Tak hanya serangan sel kanker, pasien terkadang dihadapkan dengan komorbidnya. Hal ini memperburuk kondisi pasien. Alhasil diperlukan cancer treatment strategy yang kompleks. Salah satunya Multi Disciplinary Team (MDT). Pakar onkologi RS Medistra, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono, SpPD, KHOM, FACP mengatakan pelayanan kanker di RS Medistra menggunakan Konsep MDT. Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 25 Januari 2022 - 13:39 WIB oleh Tim SINDOnews dengan judul "RS Medistra Kembangkan MDT untuk Pengobatan Kanker". Untuk selengkapnya kunjungi: https://lifestyle.sindonews.com/read/666827/155/rs-medistra-kembangkan-mdt-untuk-pengobatan-kanker-1643090482 Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews. - Android: https://sin.do/u/android - iOS: https://sin.do/u/ios[3]
  • Jakarta, 11 Desember 2021 – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui divisi Onkologi (One Onco) berkolaborasi dengan Kalgen Innolab, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat dan RS Medistra menggelar edukasi kesehatan secara daring dengan tema “Apakah Semua Jenis Kanker Usus Besar, Penanganannya Sama?” dengan narasumber Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP dengan topik “Terapi Kanker Usus Besar secara Individual” dan dr. Ibrahim Basir, Sp.B-KBD dengan topik “Peran Pembedahan pada Kanker Usus Besar”.[4]
  • jpnn.com, JAKARTA - Rumah Sakit Medistra meluncurkan program baru bertajuk Funsolation, diperuntukkan bagi pasien COVID-19 dengan kondisi Orang Tanpa Gejala (OTG) atau pasien dengan gejala minimal dengan kondisi medis yang baik. Program Funsolation Juga bagi pasien dengan kondisi medis yang baik dan sedang menunggu hasil PCR swab test menjadi negatif sebagai syarat untuk pemulangan pasien.[5]
  • JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Spesialis Gizi Klinik dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp GK mengatakan setiap orang memiliki cara diet yang berbeda karena diet tersebut harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. "Diet itu artinya pengaturan makan. Sering orang menyangka diet itu makannya harus sedikit, padahal belum tentu. Semua orang butuh pengaturan makan dan pengaturan makan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing”, kata dokter yang akrab dipanggil dr. Cindy melalui siaran pers Sabtu, (16/7/2022).[6]
  • Baru-baru ini, implan ring jantung dengan teknologi bioadaptor disebut berhasil dilakukan pada seorang pasien jantung koroner berusia 88 tahun. Prosedur yang pertama kali dilakukan di Indonesia itu ditangani Ahli Jantung Intervensi terkemuka, Prof. Dr. dr. Teguh Santoso, M.D., Sp. PD-KKV, Sp. JP, Ph.D., FACC, FESC, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Menurut Teguh, pasien laki-laki yang telah dirawat di rumah sakit tersebut dalam kondisi sudah menderita penyakit tiga pembuluh darah, dan disarankan untuk melakukan operasi bypass arteri koroner. [7]
  • Jakarta, CNN Indonesia -- Di usianya yang matang, dokter cantik satu ini masih terlihat awet muda dan sanggup membuat banyak pasiennya berdiet serta mengikuti semua saran nutrisi yang ia berikan. Ia adalah dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, SpGK. Dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Medistra ini kelahiran Makassar, 28 April 1965. Meski lahir di Tanah Bugis, ia tumbuh besar di Tanah Parahyangan, Bandung, dan memilih masuk Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta pada 1993. Baca artikel CNN Indonesia "Cindiawaty Pudjiadi, Pangkas Usia Lewat Nutrisi Baik" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151201005015-262-95079/cindiawaty-pudjiadi-pangkas-usia-lewat-nutrisi-baik. Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/[8]

Dugaan Kasus Medistra

Dalam beberapa tahun belakangan, ada beberapa kasus yang terjadi di RS Medistra, misalnya adalah dugaan malapraktik. Dugaan malapraktik ini terjadi pada tahun 2004, saat itu RS Medistra dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan melakukan malapraktik terhadap pasiennya, Lexyono Hamsalim.[9][10] Masih pada tahun yang sama, RS Medistra juga dituduh telah melakukan salah diagnosis terhadap pasiennya, Mutia Rahmani Amalia, salah seorang korban pengeboman di Kedutaan Besar Australia.[11] Selain kedua kasus di atas, RS Medistra juga menghadapi tuduhan melakukan malapraktik lainnya, seperti dugaan malapraktik terhadap Sukma Ayu, salah seorang artis Indonesia yang sempat dirawat di RS itu pada tahun 2004.[12]

Referensi

  1. ^ "Pelayanan & fasilitas RS Medistra". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-15. Diakses tanggal 2007-05-25. 
  2. ^ Industry.co.id (2022-12-03). "Elixir Medical Corporation Perkenalkan Teknologi Baru Perawatan Jantung di ISICAM 2022". Industry.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2022-12-30. 
  3. ^ "RS Medistra Kembangkan MDT untuk Pengobatan Kanker". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2022-12-30. 
  4. ^ "Kalbe dan RS Medistra Edukasi Penanganan Kanker Usus Besar". pressrelease.id. Diakses tanggal 2022-12-30. 
  5. ^ "JPNN". JPNN.com. Diakses tanggal 2022-12-30. 
  6. ^ "Mau Diet Berhasil Ini yang Harus Kamu Lakukan". netralnews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-30. 
  7. ^ Media, Kompas Cyber (2022-06-08). "Implan Ring Jantung Teknologi Baru Disebut Berhasil Selamatkan Pasien Jantung Koroner Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-30. 
  8. ^ Priherdityo, Endro. "Cindiawaty Pudjiadi, Pangkas Usia Lewat Nutrisi Baik". gaya hidup. Diakses tanggal 2022-12-30. 
  9. ^ Kompas Cyber Media
  10. ^ "Detiknet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2007-05-25. 
  11. ^ "Detiknet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2007-05-25. 
  12. ^ Kompas Cyber Media

Pranala luar