Swami Anand Krishna

Revisi sejak 2 Januari 2023 21.37 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.9.2)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Anand Krishna (lahir 1 September 1956) adalah seorang humanis spiritual, budayawan dan penulis lebih dari 170 buku, yang tinggal di Bali, Indonesia. Buku - buku yang ditulisnya banyak bertemakan budaya, kesehatan, pendidikan, perkembangan diri, dan lain sebagainya.

Swami Anand Krishna
Lahir1 September 1956 (umur 68)
Surakarta
Suami/istriRani Gangtani (menikah 26 Oktober 1977)[1]
AnakPooja Gangtani (anak laki-laki)
Prashant Gangtani (anak laki-laki)[1]
Orang tuaTolaram (ayah)[2]
Situs webwww.anandkrishna.org

Walaupun berdarah keturunan India, tetapi semangat kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangatlah tinggi. Kepeduliannya itu dituangkan dalam sumbangan pikiran dan kerja keras kepada masyarakat Indonesia dalam membangun masyarakat yang berkebudayaan dan membentuk organisasi-organisasi yang peduli dalam berupaya membangun jiwa-jiwa manusia Indonesia lewat upaya-upaya pemberdayaan diri.

Kepeduliannya terhadap kondisi jiwa spiritual masyarakat tidak hanya berhenti pada masyarakat Indonesia, tetapi juga pada masyarakat dunia yang dituangkan dituangkan dengan pendirian Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-BangsaDepartment of Public Information sejak 15 Desember 2006) sebagai Centre of Well Being and Self-Empowerment sejak tahun 1991, dan Anand Krishna Centre di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bogor, Denpasar dan Jogjakarta. Ia juga sempat menginspirasikan berdirinya National Integration Movement [1] Diarsipkan 2008-11-12 di Wayback Machine. atau Perkumpulan Gerakan Integrasi Nasional, 11 April 2005, yang sangat peduli dengan kondisi persatuan dan kesatuan NKRI.

Love is the Only Solution adalah satu-satunya cara yang digunakan Anand Krishna dalam menyikapi hidup di dunia ini untuk mewujudkan masyarakat yang tercerahkan yang berdasar nilai-nilai universal InnerPeace, CommunalLove, dan GlobalHarmony dalam Satu Bumi, Satu Langit dan Satu Umat Manusia (One Earth One Sky, One Humankind)

Biografi

sunting

Anand Krishna menempuh pendidikan dasarnya di Lucknow, India Utara. Di sana ia bertemu dengan Guru Spiritual pertamanya, Sheikh Baba. Berprofesi sebagai penjual es balok, Orang Suci ini justru tak dikenali oleh orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Tapi Dia memainkan peranan penting dalam proses “kelahiran” Anand Krishna yang sebelumnya memang sudah amat familiar dengan puisi-puisi dan ajaran Sufi yang ditulis oleh Shah Abdul Latief dari Sind, lewat Sang ayah, Tolaram.

Ia bekerja sambil studi. Anand Krishna memperoleh gelar Master dari Universitas Pacific Southern, Amerika Serikat, dan pernah mencapai puncak karier sebagai Direktur dan Pemegang Saham sebuah Perusahaan Garmen di Indonesia, sampai akhirnya ia jatuh sakit. Menurut diagnosis medis ia menderita Leukemia pada stadium lanjut. Ini terjadi pada tahun 1991. Saat ia berusia 35 tahun, Anand telah menghadapi ancaman kematian di depan matanya.

Setelah berbulan-bulan menderita, secara misterius ia bertemu dengan seorang Lama Tibet di pegunungan Himalaya dan secara ajaib sembuh dari penyakitnya. Kemudian Anand memutuskan untuk membaktikan seluruh hidupnya guna berbagi kebahagiaan, kedamaian, kasih dan kesehatan holistik.

Penulis Produktif

sunting
 
Ashramnya di Kuta, Bali

Dalam 18 tahun terakhir, Anand Krishna telah berceramah pada jutaan orang lewat siaran televisi, dialog radio, pelatihan meditasi, penerbitan buku-buku, wawancara surat kabar dan pelbagai artikel koran, juga lewat pertemuan dan workshop rutin yang diadakan di Anand Ashram, Sunter dan Pusat Pelatihan One Earth, dua pusat pelatihan meditasi tersebut didirikan olehnya di Ibu kota Indonesia, Jakarta dan yang satunya di daerah pegunungan yang sejuk di Bogor.

Sejak buku pertamanya terbit yakni pada 1997, hingga kini sudah ada lebih dari 160+ judul buku yang telah dipublikasikan dan lebih dari setengah juta copy terjual laris di seluruh pelosok Indonesia. Angka tersebut membuktikan pribahasa yang mengatakan,”Setengah dari penduduk dunia ini tak tahu apa yang tengah terjadi di belahan bumi lainnya.”

Selain menulis buku, Anand Krishna juga secara rutin menulis untuk Harian Kompas, Harian Nasional Indonesia berbahasa Inggris The Jakarta Post, Harian Bali Times dan Harian Radar Bali. Artikel dan tulisan-tulisannya juga dimuat oleh media-media net internasional, seperti EzineArticles.com Expert Author, Commonground News, dll.

Hari Bhakti Bagimu Ibu Pertiwi

sunting

Sejak tahun 1991, Anand Krishna selalu menyelenggarakan acara-acara budaya yang menampilkan kesenian-kesenian daerah dan nasional Indonesia pada tanggal 1 September sebagai persembahan bagi negara Indonesia, yang disimbolisasikan dalam bentuk Ibu Pertiwi. Acara-acara ini digelar untuk selalu mengingatkan bangsa Indonesia akan ke-jati-diri-annya, ke-Indonesia-annya.

Sejak tanggal 1 September 2005, salah satu organisasi kebangsaan yang digagas oleh Anand Krishna, yakni National Integration Movement atau Gerakan Integrasi Nasional menggelar Simposium Kebangsaan Pertama, yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pertahanan RI, Juwono Sudarsono, Gubernur Lemhanas Muladi, SH dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Simposium Kebangsaan ini juga dihadiri oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dan tokoh nasional Siswono Yudohusodo.

Pada hari yang sama, Menhan Juwono Sudarsono memutuskan untuk mencanangkan tanggal 1 September sebagai Hari Bhakti Bagimu Ibu Pertiwi. Pencanangan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menumbuhkan kembali semangat persatuan dan cinta kepada Ibu Pertiwi, yang pada waktu itu mengalami kemerosotan akibat fanatisme kelompok yang berlebihan dan amat dibutuhkan untuk menghindari disintegrasi bangsa secara lebih luas, dan lebih dari itu ditujukan untuk membangkitkan kembali kejayaan Bangsa Indonesia dalam peradaban dunia.

Maka, sejak itu, tanggal 1 September, yang juga merupakan Hari Ulang Tahun Anand Krishna diperingati sebagai Hari Bhakti Bagimu Ibu Pertiwi sebagai perwujudan Bhakti dan Cinta anak-anak bangsa kepada Ibu Pertiwi. NIM atau National Integration Movement selalu memperingati tradisi peringatan Hari Bhakti Bagimu Ibu Pertiwi setiap tanggal 1 September [3] dengan mengadakan Simposium Kebangsaan di Bali (2006), Simposium Kebangsaan di Monas-Jakarta (2007), Konser Kebangsaan Bagi Ibu Pertiwi di Bali (2008), Gema Perdamaian - Cinta Ibu Pertiwi Antidot Terorisme di Ciawi (2009).

Pembicara pada Earth Dialogues 2008 Brazil

sunting

Di kota Belo Horizonte - Brasil berlangsung Earth Dialogues on Water Planet (Dialogos da Terra no Planeta Aqua) pada tanggal 26 - 28 November 2008 [4] di mana Anand Krishna diundang selaku pembicara yang mempresentasikan kajian tentang Water Of Life, Wisdom of the Ancients - In Pursuit of the Indigenous Wisdom of Sundaland and South America to Save Out Planet, sebuah kajian spiritual tentang pentingnya Air bagi kehidupan manusia di planet bumi ini berdasarkan kearifan lokal budaya. Beberapa poin yang dipresentasikan dia masuk dalam Minas Gerais Charter di penghujung acara ini. Salah satunya adalah supaya kita semua tidak melihat air sebagai sebuah komoditas tetapi sebagai anugerah keindahan dari alam.

Ambassador of Parliament of the World's Religion

sunting

Sejak Agustus 2009 lalu, Anand Krishna bersama Maya Safira Muchtar diangkat secara resmi sebagai Ambassador dari Indonesia pada forum Parliament of the World's Religions.[5] Mereka hadir sebagai pembicara pada forum ini yang pada tahun 2009 ini berlangsung di kota Melbourne, Australia dari tanggal 3-9 Desember 2009 ini, memaparkan tema “Mengapresiasi dan Membudayakan Bhinneka Tunggal Ika (Persatuan dalam Keragaman) dan Pancasila untuk Mengatasi Radikalisme Agama di Indonesia".

Kasus Hukum Anand Krishna

sunting

Menurut Professor Sosiologi Agama dan Anthropolog Julie Day Howell dari University of Western Sydney, ada upaya untuk menjatuhkan para tokoh lintas agama dalam rangka menantang keberagaman dan kebebasan beragama lewat kekuatan media massa, baik media cetak maupun elektronik, setelah tahun 1998.[6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13]

Daftar Buku

sunting

Berikut ini adalah beberapa judul buku Anand Krishna yang telah diterbitkan:

  • Shambala: Fajar Pencerahan di Lembah Kesadaran (2000)
  • Neo Spiritual Hypnotherapy (2007)
  • Shalala (2007)
  • Javanese Wisdom (2012)
  • Kearifan Mistisisme (2015)
  • Soul Awareness (2016)
  • This is Truth, That Too is Truth (2016)

Artikel-Artikel di Media

sunting

Organisasi yang diinspirasi oleh Anand Krishna

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting