Otteman III Mahmud Ma'amun

Sultan Deli ke-13
Revisi sejak 4 Januari 2023 07.27 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Menghapus Sultan_Deli_XIII.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Fitindia; alasan: No permission since 28 November 2022.)

Letnan Kolonel (Infantri) Tuanku Sultan Otteman III Mahmud Ma'amun Padrap Perkasa Alam Shah atau cukup disingkat Tito Otteman (Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Agustus 1966Lhokseumawe, 21 Juli 2005) adalah Sultan Deli ke-13 yang memerintah dari 5 Mei 1998 hingga 21 Juli 2005. Ia menggantikan kedudukan paduka ayahndanya sebagai Sultan dan Kepala Adat Kesultanan Deli yang ke XIII pada 5 Mei 1998.

Otteman III Mahmud Ma'amun Padrap Perkasa Alam Shah
Seri Paduka Tuanku Sultan
Sultan Deli
Berkuasa1998 – 2005
PendahuluSultan Azmi Perkasa Alam Shah Alhaj
PenerusSultan Mahmud Arya Lamanjiji Perkasa Alam Shah
Kelahiran(1966-08-30)30 Agustus 1966
Kuala Lumpur, Malaysia
Kematian21 Juli 2005
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Pemakaman
PasanganPuang Hajjah Siska Mara Bintang, Raja Ampuan Indra[1]
Keturunan
Detail
Nama lengkap
Letnan Kolonel (Infantri) Tengku Otteman Mahmud Ma'amun Padrap[2]
Karier militer
Pengabdian Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Lama dinas1989–2005[3]
Pangkat Letnan Kolonel
NRP32638
KesatuanInfanteri
Perang/pertempuranOperasi Seroja

Latar belakang

Sultan Deli ke-13 ini lahir pada 30 Agustus 1966 di Kuala Lumpur, Malaysia. Putra Sultan Azmi Perkasa Alam Shah Alhaj ini merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.

Otteman tidak dapat sepenuhnya memimpin pelaksanaan adat yang berlaku di Kesultanan Deli sebagaimana yang telah dilakukan oleh para pendahulunya. Hal ini disebabkan tugasnya sebagai anggota TNI. Oleh karena itu seluruh kewajiban di Kesultanan Deli sementara waktu diwakilkan kepada wakilnya beserta Datuk Empat Suku.

Dari pernikahannya dengan Ir. Hj. Siska Marabintang, Otteman memperoleh dua orang anak, Arya Lamanjiji Perkasa Alam dan Zulkarnain Otteman Mangendar Alam.

Karier Militer

Ia menamatkan pendidikan militer pada tahun 1989 di Akademi Militer Magelang[3], dan ditempatkan di Kodam VII/Wirabuana. Jabatan terakhir yang disandangnya adalah Komandan Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam di Subang, Jawa Barat.

Wafat

Ia meninggal saat pesawat CN-235 yang ditumpanginya bersama dua rekan TNI lainnya tergelincir di Bandar Udara Malikus Saleh, Lhokseumawe, Aceh.[4] Ketika wafat, Otteman telah bertugas selama 10 bulan di Langsa, Aceh dengan berpangkat Mayor (Inf) dan bertugas di Kodam VII Wirabuana Sulawesi.

Penghargaan

Tanda Jasa

   
     
Baris ke-1 Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun Satyalancana G.O.M IX Raksaka Dharma
Baris ke-2 Satyalancana Dharma Nusa Satyalancana Seroja (Ulangan II) Satyalancana Dwidya Sistha

Pranala luar

Referensi

Lihat Pula


Didahului oleh
Azmy Perkasa Alam
Sultan Deli
1998–2005
Dilanjutkan oleh
Mahmud Lamanjiji