Warisan sejarah perkeretaapian

Revisi sejak 6 Januari 2023 13.24 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Warisan sejarah perkeretaapian adalah jalur, sarana, atau angkutan perkeretaapian yang dijalankan untuk keperluan pelestarian sejarah perkeretaapian pada masa lampau. Warisan sejarah perkeretaapian kebanyakan berupa jalur kereta api tua yang dipertahankan sebagai bagian dari pelestarian sejarah transportasi kereta api.

Kereta penumpang Djoko Kendil yang merupakan kereta penumpang buatan tahun 1938.
Kereta penumpang Djoko Kendil yang merupakan kereta penumpang buatan tahun 1938.

Pengertian umum

sunting

Office of Rail and Road di Britania Raya mendefinisikan warisan sejarah perkeretaapian sebagai: "... 'jalur kereta api lokal', jalur kereta api museum, atau pariwisata kereta api yang tetap mempertahankan karakteristik serta praktik operasi perkeretaapian pada masa lampau. Beberapa jalur yang beroperasi terpisah dari lintas komersial serta menyelenggarakan semuanya dengan serba asli, dan hanya menghubungkan antarmasyarakat pedesaan. Mayoritas jalur KA warisan merupakan bagian dari objek wisata atau sarana pendidikan yang dikelola terpisah dari pelayanan komersial. Sebagian besar sarana dan prasarana yang mendukungnya juga asli, setidaknya cukuplah untuk menggambarkan seperti apakah wajah dan praktik operasi perusahaan KA tersebut pada masa lampau." [1]

Prasarana

sunting

Prasarana pada jalur kereta api warisan sejarah biasanya bernilai historis yang kemudian dianggap usang seiring bertumbuhnya inovasi perkeretaapian modern. Peralatan yang bernilai historis antara lain, wesel manual yang dioperasikan dengan tuas tangan, corong air, dan rel yang ditambatkan secara manual dengan dipalu, adalah ciri khas dari jalur KA warisan sejarah. Tidak seperti kereta api pariwisata, yang diperuntukkan bagi wisatawan dan menyediakan fasilitas yang lebih modern, prasarana di jalur KA warisan betul-betul menggambarkan suasana perkeretaapian masa lampau.

Operasi

sunting

Mengingat jalur tersebut sama sekali tidak mengadopsi teknologi perkeretaapian modern atau untuk akurasi sejarah, operasi kereta api dapat ditangani dengan praktik tradisional seperti penggunaan token (kancing sinyal). Operasi sarana dan prasarana perkeretaapian sering memerlukan banyak orang, seperti kepala stasiun dan petugas sinyal. Mereka terkadang mengenakan pakaian yang sesuai dengan situasi sejarah perkeretaapian pada masa itu. Jalur ini juga biasanya dilintasi sarana tua, misalnya lokomotif uap, kereta tua, atau gerbong tua; namun ada juga yang menggunakan sarana yang lebih modern seperti kereta rel diesel.

Meski jalur kereta api warisan merupakan tempat wisata yang menjadi sumber keuntungan bagi perusahaan operatornya, beberapa ada yang bersifat tidak mencari untung; terkadang dikelola oleh sukarelawan yang berminat dalam pelestarian sejarah serta menambah pendapatan dari wisatawan. Sebagian lintas warisan juga beroperasi sebagai jalur kereta api umum, serta dapat meraup keuntungan dari penumpang-penumpang hariannya atau melalui subsidi pemerintah

Pengembangan

sunting

Kereta api anak

sunting
 
Aksi terima kancing (token) di jalur kereta api anak-anak di Zaporizhia, Ukraina

Lintas kereta api anak adalah lembaga pendidikan nonformal tempat anak dan remaja belajar tentang perkeretaapian; kebanyakan berupa jalur kereta api sepur sempit untuk angkutan penumpang. Kereta api anak-anak dikembangkan pada zaman kekuasan Uni Soviet, dijuluki "Pioneer railways" berdasarkan nama organisasi pemuda dengan nama yang sama. Jalur kereta api anak pertama dibuka di Moskow[2] pada tahun 1932 dan, saat Uni Soviet pecah, 52 jalur kereta api anak ada di negara tersebut.[3] Meskipun jatuhnya pemerintahan komunis telah menyebabkan penutupan sebagian lintas, jalur kereta api anak terus dipertahankan fungsiya di negara-negara bekas Soviet dan negara-negara Eropa Timur .

Banyak jalur kereta api anak dibangun di taman kota. Tidak seperti kawasan industri yang biasanya dilayani oleh sepur sempit, dan dijalankan sesuai kebutuhan, jalur kereta api di taman kota terus bertumbuh lagi secara bebas. Relawan anak dan kebijakan fiskal sosialis memungkinkan adanya lintas kereta api ini. Lintas kereta api anak yang masih mengangkut lalu lintas sering mempertahankan prasarana dan sarananya, termasuk lokomotif uap kuno;[4][5] sebagian juga mendatangkan sarana kuno dari lintas lain.

Contoh jalur kereta api anak dengan lokomotif uap adalah jalur kereta api yang berada di taman kota Dresden, Jerman; Gyermekvasút, Budapest; Park Railway Maltanka di Poznań; Košice di Slowakia, dan jalur kereta api uap di St Nicholas' School di Merstham, Surrey yang memiliki lebar sepur 7+14 in (184 mm) tempat anak-anak membantu mengoperasikannya di bawah asistensi East Surrey 16mm Group dan relawan lainnya.[6][7]

Jalur pegunungan

sunting

Pembangunan jalur kereta api di gunung memiliki kendala yang membutuhkan banyak keahlian teknis. Teknologi pembuatan tanjakan curam dan terowongan penampang lebar banyak digunakan. Penggunaan sepur sempit dan sarana berukuran kecil memungkinkan jari-jari tikungan yang lebih kecil serta batas ruang bebas terowongan yang juga sempit. Pada ketinggian yang tinggi, kesulitan konstruksi dan logistik, pembangunan wilayah yang terbatas, dan permintaan kebutuhan transportasi dan sarana menyebabkan jalur kereta api gunung sukar dimodernisasi. Keberhasilan rekayasa perkeretaapian masa lalu dan pemandangan pegunungan yang masih hijau dan alami telah membuat banyak jalur kereta api gunung menjadi objek wisata yang cukup menjanjikan.

Kereta tambang

sunting

Kereta tambang telah beroperasi di pertambangan bawah tanah di seluruh dunia. Kereta-kereta tambang yang kecil ini mengangkut bijih, batuan sisa (limbah), dan pekerja melalui terowongan sempit. Terkadang kereta adalah satu-satunya moda transportasi yang dapat menghubungkan tempat kerja dan pintu masuk tambang. Batas ruang bebas jalur kereta sering kali menentukan batas galian. Di banyak pertambangan, jalurnya banyak yang ditutup karena pertambangannya ditutup, atau adopsi alat transportasi baru. Sejumlah tambang yang dijadikan museum memiliki jalur kereta tambang vintage dan menawarkan penjelajahan di area tambang.

Kereta api bawah tanah

sunting

Metro 1 (nama resminya Millenium Underground Railway atau M1), yang dibangun sejak 1894 hingga 1896, adalah jalur Metro Budapest tertua dan kereta bawah tanah tertua kedua di dunia.[8] Jalur M1 direnovasi besar-besaran selama tahun 1980-an dan 1990-an, dan Jalur 1 kini melayani delapan stasiun yang penampilan aslinya tetap dipertahankan. Pada tahun 2002, jalur ini terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.[9] Di Museum Millennium Underground yang terletak di alun-alun Deák Ferenc, banyak artefak dari sejarah awal jalur tersebut dipajang.

Referensi

sunting
  1. ^ "Minor and Heritage Railways". Office of Rail and Road. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 22, 2018. Diakses tanggal August 16, 2018. 
  2. ^ http://www.dzd-ussr.ru/towns/moscow/cpkio.html Children's railways: Gorky Park, Moscow (Rusia)
  3. ^ "'Children's railway' a training ground for future rail personnel". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-06. Diakses tanggal 2019-08-30. 
  4. ^ http://www.gyermekvasut.hu/english/page.php?8 Diarsipkan 2013-12-03 di Wayback Machine. Budapest Children's railways website: Rolling Stock
  5. ^ http://www.visitkosice.eu/en/things-to-see-and-do/attractions/childrens-railway Diarsipkan 2013-12-03 di Wayback Machine. Košice Children's railways
  6. ^ http://www.worldrailfans.info/7.25inch/GalleryMersthamVRConstruction.shtml Diarsipkan 2016-08-29 di Wayback Machine. The only British children's railway that is operational in 2014
  7. ^ http://www.eastsurrey16mm.org.uk/ Helps keep the school's railway running, and puts on a number of steam and model train shows at that school
  8. ^ Kogan Page: Europe Review 2003/2004, fifth edition, Wolden Publishing Ltd, 2003, page 174
  9. ^ Centre, UNESCO World Heritage. "Budapest, including the Banks of the Danube, the Buda Castle Quarter and Andrássy Avenue". UNESCO World Heritage Centre. 

Pranala luar

sunting