Indosat

perusahaan asal Indonesia

PT Indosat Tbk (dikenal sebagai Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH), adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.[2] Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan prabayar maupun pascabayar dengan merek IM3 dan 3, jasa lainnya yang disediakan adalah saluran internet melalui media serat optik dengan merek Indosat HiFi, serta saluran komunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialing). Indosat juga menyediakan layanan multimedia, internet dan komunikasi data (MIDI= Multimedia, Internet & Data Communication Services).[3]

PT Indosat Tbk
Indosat Ooredoo Hutchison
Sebelumnya
  • PT Indonesian Satellite Corporation (1967-1984)
  • PT Indosat (Persero) Tbk (1984-2003)
Terbuka
Kode emitenIDX: ISAT
IndustriTelekomunikasi
PendahuluBimagraha Telekomindo (1992-2003)
Satelindo (1993-2003)
Indosat-M3 (2001-2003)
Hutchison 3 Indonesia (2000-2022)
Didirikan20 November 1967
PendiriITT Corporation
Kantor pusatJalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Vikram Sinha (Direktur Utama)
ProdukJasa komunikasi untuk telepon genggam, sambungan tetap dan MIDI (Multimedia, Data, Internet)
MerekIM3
3
Indosat HiFi
PendapatanKenaikan Rp. 31,39 Triliun (2021)
Kenaikan Rp. 6,75 Triliun (2021)
Total asetKenaikan Rp. 63,4 Triliun (2021)
Total ekuitasPenurunan Rp. 10,31 Triliun (2021)
Induk
Anak usahaLintasarta
Portal Bursa Digital
Starone Mitra Telekomunikasi
Dawamimba Engineering
Catur Elang Perkasa
Lintas Media Danawa
Situs webioh.co.id/portal/id/iohindex
Facebook: IM3Ooredoo Modifica els identificadors a Wikidata

Pada tahun 2011, Indosat menguasai 21% pangsa pasar.[2] Pada tahun 2013, Indosat memiliki 58,5 juta pelanggan untuk telefon genggam.[4] Pada tahun 2015, Indosat mengalami kenaikan jumlah pelanggan sebesar 68,5 juta pelanggan dengan presentasi naik 24,7%, dibandingkan periode tahun 2014 sebesar 54,9 juta pengguna.[5]

Pada bulan Februari 2013, perusahaan telekomunikasi Qatar yang sebelumnya bernama Qtel dan menguasai 65 persen saham Indosat berubah nama menjadi Ooredoo dan berencana mengganti seluruh perusahaan miliknya atau di bawah kendalinya yang berada di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo pada tahun 2013 atau 2014.[6] Dua tahun kemudian, pada tanggal 19 November 2015, Indosat akhirnya mengubah identitas dan logonya dengan nama Indosat Ooredoo.[7] Pada tanggal 4 Januari 2022, Indosat Ooredoo secara resmi melebur dengan perusahaan telekomunikasi PT Hutchison 3 Indonesia, sehingga kembali mengubah namanya menjadi Indosat Ooredoo Hutchison dengan logo yang baru.

Sejarah

Logo pertama Indosat (1984-2 Februari 2005)[8]
Logo kedua Indosat (2 Februari 2005-18 November 2015)
Logo ketiga Indosat Ooredoo (18 November 2015-2017)
Logo terakhir Indosat Ooredoo (2017-4 Januari 2022)

1967–1994

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai sebuah perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional. Pernah dimiliki oleh ITT, sebuah perusahaan konglomerasi asal Amerika Serikat hingga 1980. Seiringnya waktu Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia. Pada 19 Oktober 1994, Indosat menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange, dengan Pemerintah Indonesia 65% dan publik 35%.

1994–2003

Indosat mengambil alih saham mayoritas Satelindo dan SLI di Indonesia lalu mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia. Pada tahun 2003, Indosat bergabung dengan tiga anak perusahaan, yaitu: Satelindo, IM3 dan Bimagraha untuk membentuk operator seluler di Indonesia.

2003–2009

Indosat mendapatkan lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 2009, Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%. Pada tahun yang sama Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi 3G dari Kementrian Komunikasi dan Informatika serta memenangkan tender untuk lisensi WiMAX yang diadakan pemerintah.

2009–2012

Setahun kemudian, Indosat melakukan transformasi untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus dan efisien dengan restrukturisasi organisasi, meodernisasi dan ekspansi jaringan seluler serta inisiatif untuk mencapau keunggulan operasional. Perubahaan terjadi pada tahun 2012, saat Indosat mencapai 58,5 Juta pelanggan yang didukung oleh peningkatan jaringan serta inovasi produk.

2012–2022

Pada tahun 2013, Indosat mengadakan komersialisasi jaringan 3G di frekuensi 900 MHz. Setahun berikutnya Indosat melakukan peluncuran dan komeralisasi layanan 4G di 900 MHz dengan kecepatan hingga 42 Mbps di beberapa kota besar di Indonesia.

Pada tanggal 19 November 2015, Indosat berganti nama dagang menjadi Indosat Ooredoo dan berdampak pada logo yang digunakan perusahaan tersebut.[9]

2022-sekarang

Indosat Ooredoo secara resmi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia membentuk Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) pada tanggal 4 Januari 2022. Rencana merger ini sudah diumumkan sebelumnya pada tanggal 16 September 2021.

Pada tanggal 9 September 2022, Indosat Ooredoo Hutchison meluncurkan layanan internet dengan teknologi serat optik (FTTH/Fiber-to-the-Home) dengan merek Indosat HiFi yang mampu memberikan kecepatan hingga 100 Mbps tanpa kebijakan FUP (Fair Usage Policy).[10] Hal ini dilakukan setelah IndosatM2 berhenti beroperasi selama hampir setahun, yang sebelumnya menyediakan layanan internet serat optik dengan merek Indosat GIG.

Saat ini, Indosat Ooredoo Hutchison tengah fokus melakukan integrasi jaringan dari bekas kedua perusahaan telekomunikasi tersebut dan ditargetkan rampung pada kuartal pertama tahun 2023.[11] Selain itu, Indosat Ooredoo Hutchison juga tengah melakukan proses pemadaman jaringan 3G atas perintah dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) guna mengoptimalkan jaringan 4G dan 5G di Indonesia. Proses pemadaman jaringan 3G tersebut juga ditargetkan rampung pada tahun 2023.[12]

Produk

Retail

  • IM3 (Prabayar dan Pascabayar)
  • 3 (Prabayar dan Pascabayar)
  • Indosat HiFi

Skala besar

  • Mobile
  • Convergence
  • Machine to Machine (M2M)
  • IT Services
  • Connectivity
  • Satellite
  • International & Roaming

Digital

  • CIPIKA
  • Dompetku
  • Dompetku Plus
  • Dompetku Pengiriman Uang
  • On De Go
  • Pay Up
  • IMX
  • Ideabox
  • Arena Seru
  • myIM3
  • Bima+

Anak perusahaan

Bekas anak usaha

Manajemen

Dewan Komisaris
1 Komisaris Utama Halim Alamsyah
2 Wakil Komisaris Utama Canning Fok Kin-ning
3 Wakil Komisaris Utama Aziz Ahmad Al-Uthman Fakhroo
4 Komisaris Independen Hernando
5 Komisaris Independen Wijayanto Samirin
6 Komisaris Independen Elisa Lumbantoruan
7 Komisaris Independen Syed Maqbul Quader
8 Komisaris Independen Rudiantara
9 Komisaris Frank John Sixt
10 Komisaris Cliff Woo Chiu-man
11 Komisaris Patrick Sugito Walujo
12 Komisaris Nigel Thomas Byrne
13 Komisaris Rene Heinz Werner
14 Komisaris Ahmad Abdulaziz Al-Neama
15 Komisaris Meirijal Nur
Dewan Direksi
1 Direktur Utama Vikram Sinha
2 Direktur Armand Hermawan
3 Direktur Lee Chi Hung
4 Direktur Muhammad Danny Buldansyah
5 Direktur Irsyad Sahroni

Lihat pula

Referensi

Pranala luar