Purwodadi, Grobogan
Kecamatan Purwodadi (Hanacaraka: ꦥꦸꦂꦮꦢꦢꦶ, bahasa Jawa: Purwadadi) adalah ibu kota dari Kabupaten Grobogan yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan, perekonomian dan kota utama di Kabupaten Grobogan. Purwodadi juga merupakan sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Terletak di jalur lalu lintas alternatif dari Semarang - Surabaya, dan menjadi kota penghubung atau kota transit dari kota-kota di Daerah Pantura (yaitu Kudus, Jepara, Pati, Rembang dan Blora) menuju ke Kota Solo atau Surakarta dan Yogyakarta.
Purwodadi | |
---|---|
Transkripsi Bahasa Daerah | |
• Hanacaraka | ꦥꦸꦂꦮꦢꦢꦶ |
• Alfabet Jawa | Purwadadi |
Julukan: Kota Swieke | |
Koordinat: 7°5′0″S 110°57′0″E / 7.08333°S 110.95000°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Grobogan |
Jumlah Satuan Pemerintahan | Daftar Desa: 13 Kelurahan: 4 Dusun: 104 |
Pemerintahan | |
• Camat | Tondi Sumarjaka |
Luas | |
• Total | 79,12 km2 (30,55 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 141.939 |
• Kepadatan | 1.794/km2 (4,650/sq mi) |
Demografi | |
• Demonim | Wong Purwodadi |
• Agama | Islam 97,06% [2]Kristen 2,83% - Katolik 0,7% - Protestan 2,13% Buddha 0,05% Hindu 0,02% Khonghucu 0,01% Lainnya 0,02% |
• Bahasa | Indonesia (resmi) Jawa (dominan) |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode area telepon | +62 292 |
Pelat kendaraan | K xxxx F**/J* |
Kode Kemendagri | 33.15.13[3] |
Kode SNI 7657-2010 | PWD |
Situs web | purwodadi |
Geografi
Kota ini secara topografi berbentuk lembah yang diapit oleh dua pegunungan kapur, yaitu Pegunungan Kendeng atau Pegunungan Kapur Selatan di bagian selatan dan Pegunungan Kapur Utara di bagian utara, yang dibatasi oleh Sungai Lusi di sisi Timur dan Utara kota, yang selanjutnya bergabung dengan Kali Serang mengalir ke Laut Jawa. Dua pegunungan tersebut terdiri dari hutan jati, mahoni dan campuran yang memiliki fungsi sebagai resapan air hujan di samping juga sebagai lahan pertanian meskipun dengan daya dukung tanah yang rendah. Lembah yang membujur dari barat ke timur merupakan lahan pertanian yang produktif, yang sebagian telah didukung jaringan irigasi.
Lembah ini selain dipadati oleh penduduk juga terdapat banyak aliran sungai, jalan raya dan jalan kereta api.
Desa/kelurahan
- Candisari
- Cingkrong
- Danyang
- Genuksuran
- Kalongan
- Kandangan
- Karanganyar
- Kedungrejo
- Kuripan
- Nambuhan
- Ngembak
- Nglobar
- Ngraji
- Pulorejo
- Purwodadi
- Putat
- Warukaranganyar
*yang dicetak miring adalah kelurahan
Makanan khas
Purwodadi yang terkenal dengan masakan swike dan kecap nya ini dikenal juga sebagai "kota yang tidak pernah tidur", dengan suguhan makanan atau kuliner yang siap memanjakan lidah siapa pun mulai senja sampai dengan dini hari.
Transportasi
Stasiun kereta api
Dahulu di tengah kota dilewati oleh jalur kereta api yang dimiliki Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), antara Demak-Purwodadi-Blora. Dahulu pernah memiliki stasiun bernama Stasiun Purwodadi dan Stasiun Godong. Sekarang jalur dan stasiun ini telah dinonaktifkan.
Sedangkan, di pinggir kota dilewati oleh jalur kereta api yang dimiliki Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij yang masih aktif, sampai sekarang masih aktif dan menjadi jalur tulang punggung perekonomian, antara Jakarta-Surabaya, serta dilewati kereta api antarkota, kereta api komuter dan kereta api barang, baik mengangkut penumpang dan barang. Di daerah ini terdapat 5 stasiun kereta api, yakni:
Jalan lingkar
Daerah Purwodadi memiliki Jalan lingkar Semarang-Purwodadi- Blora, yang berfungsi untuk memecah kepadatan lalu lintas, yang semula terkonsentrasi di dalam kota, menjadi terbagi dua, yaitu lalu lintas masuk Purwodadi dan lalu lintas melewati Purwodadi.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2021-08-27.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2021-08-27.
- ^ "Kode Kemendagri di Kecamatan Purwodadi". Kode Wilayah Administrasi Kecamatan Purwodadi.