Pulau Miangas
Miangas adalah pulau terluar Indonesia yang terletak paling utara dekat perbatasan antara Indonesia dengan Filipina. Pulau ini termasuk ke dalam Desa Miangas, Kecamatan Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Miangas adalah salah satu pulau yang tergabung dalam gugusan Kepulauan Nanusa yang berbatasan langsung dengan Filipina.
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Asia Tenggara |
Koordinat | 5°34′2″N 126°34′54″E / 5.56722°N 126.58167°E |
Kepulauan | Kepulauan Talaud |
Luas | 3,15 km2 |
Panjang | 3 km |
Lebar | 1,2 km |
Titik tertinggi | Gunung Batu (111 m) |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Utara |
Kabupaten | Kepulauan Talaud |
Kependudukan | |
Penduduk | 728 jiwa (2010) |
Kepadatan | 231 jiwa/km2 |
Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia sehingga rawan masalah perbatasan, terorisme serta penyelundupan. Pulau ini memiliki luas sekitar 3,15 km². Pulau Miangas memiliki jumlah penduduk sebanyak 678 jiwa (2003) dengan mayoritas adalah Suku Talaud. Perkawinan dengan warga Filipina tidak bisa dihindarkan lagi dikarenakan kedekatan jarak dengan Filipina. Bahkan beberapa laporan mengatakan mata uang yang digunakan di pulau ini adalah peso.
Belanda menguasai pulau ini sejak tahun 1677. Filipina sejak 1891 memasukkan Miangas ke dalam wilayahnya. Miangas dikenal dengan nama Las Palmas dalam peta Filipina. Belanda kemudian bereaksi dengan mengajukan masalah Miangas ke Mahkamah Arbitrase Antarabangsa. Mahkamah Arbitrase Internasional dengan hakim Max Huber pada tanggal 4 April 1928 kemudian memutuskan Miangas menjadi milik sah Belanda (Hindia Belanda). Filipina kemudian menerima keputusan tersebut.
Pulau miangas dapat ditempuh menggunakan kapal angkutan dari pelabuhan Bitung, sebanyak dua kali sebulan kapal ini melayani trayek Bitung-Siau-Lirung-Tahuna-Melong-Karatung-Miangas-Marore.[1]
Etimologi
Miangas berarti "terkena pembajakan", karena bajak laut dari Mindanao biasa mengunjungi pulau tersebut.[2] Pada abad ke-16, pulau ini dinamai dalam bahasa Spanyol Isla de las Palmas, dan dalam bahasa Portugis Ilha de Palmeiras.[3] Dalam bahasa Sasahara,[a] pulau ini disebut Tinonda atau Poilaten dalam bahasa Minahasa yang berarti "orang yang tinggal terpisah dari kepulauan utama" dan "pulau kita".[4]
Sejarah
Menurut tradisi setempat, ada sejumlah kerajaan di daerah tersebut. Sangir, Talaud dan Sitaro milik dua kerajaan, Tabukan dan Kalongan. Untuk membenarkan kedaulatan mereka atas Miangas, Belanda berargumen bahwa pulau itu telah berada di bawah kekuasaan para pangeran Sangir.[5]
Era modern awal
Referensi
- ^ "Pulau MIANGAS". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 2022-12-17.
- ^ Ganesan & Amer 2010, hlm. 297
- ^ Ulaen, Wulandari & Tangkilisan 2012, hlm. 10–11
- ^ Ulaen, Wulandari & Tangkilisan 2012, hlm. 14–15
- ^ M. P. H. Roessingh, "Dutch relations with the Philippines:a survey of sources in the General States Archives, The Hague, Netherlands", Asian Studies 5, No. 2, pp. 377-407
Pranala luar
- (Indonesia) 12 pulau terluar rawan dikuasai negara tetangga
- Zenith Timotius Malli Anaada (2013) "Kekuasaan Negara dalam Struktur Adat Masyarakat Miangas" Politico : Jurnal Ilmu Politikhttps://www.neliti.com/id/publications/1006/kekuasaan-negara-dalam-struktur-adat-masyarakat-miangas
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan