Kekaisaran Latin
Kekaisaran Latin atau Kekaisaran Latin Konstantinopel (nama Latin: Imperium Romaniae, "Kekaisaran Romania"[1]) adalah nama yang diberikan oleh sejarawan untuk negara Tentara Salib yang didirikan oleh pemimpin Tentara Salib Keempat di wilayah yang direbut dari Kekaisaran Romawi Timur. Negeri ini didirikan setelah Tentara Salib berhasil merebut Konstantinopel pada tahun 1204. Kekaisaran Latin didirikan sebagai pengganti Romawi Timur, dengan kaisar yang beragama Katolik sebagai penguasanya (pengganti kaisar yang sebelumnya beragama Ortodoks Timur).
Kekaisaran Latin Konstantinopel Imperium Romaniae Kekaisaran Romania | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1204–1261 | |||||||||
Kekaisaran Latin dengan vassalnya (kuning) dan negara-negara penerus Romawi Timur (merah) setelah Traktat Nymphaeum tahun 1214. Perbatasannya sangat tidak pasti. | |||||||||
Ibu kota | Konstantinopel | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Latin, Prancis Kuno (resmi) Yunani (populer) | ||||||||
Agama | Katolik Roma (resmi) Ortodoks Yunani (populer) | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Latin | |||||||||
• 1204–1205 | Balduinus I | ||||||||
• 1206–1216 | Henrikus | ||||||||
• 1217–1219 | Yolanda (wali) | ||||||||
• 1219–1228 | Robertus I | ||||||||
• 1228–1237 | Jean dari Brienne (wali) | ||||||||
• 1237–1261 | Balduinus II | ||||||||
Era Sejarah | Abad Pertengahan | ||||||||
• Didirikan | 1204 | ||||||||
• Dibubarkan | 1261 | ||||||||
Luas | |||||||||
1204 | 350.000 km2 (140.000 sq mi) | ||||||||
| |||||||||
Pada tahun 1261, ibu kota kekaisaran ini direbut oleh Kaisar Mikhael VIII Palaiologos dari Kekaisaran Nikea. Kaisar Latin terakhir, Balduinus II, melarikan diri, tetapi gelarnya masih tetap ada hingga abad ke-14.
Nama asli negara ini sebenarnya adalah Imperium Romaniae (Kekaisaran Romania). Penggunaan nama ini atas dasar bahwa nama umum yang biasanya digunakan untuk merujuk Romawi Timur adalah Romania (Ῥωμανία, "Tanah bangsa Roma"). Sejarawan pada masa setelahnya menyebut negara ini "Kekaisaran Latin" demi membedakannya dengan Kekaisaran Romawi maupun Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium). Istilah 'Latin' digunakan karena pasukan salib beragama Katolik dan menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa dalam ibadah dan pembelajaran, berbeda dengan penduduk Konstantinopel yang beragama Kristen Ortodoks dan menggunakan bahasa Yunani sebagai bahasa ibadah dan sehari-hari.
Catatan kaki
- ^ On the long history of "Romania" as a territorial name for the Roman and (later) Byzantine empires, see R.L. Wolff, "Romania: The Latin Empire of Constantinople". In: Speculum, 23 (1948), pp. 1-34.
Pranala luar