Maluku
Maluku adalah Daerah Tingkat I, yang berstatus provinsi di Indonesia, dengan ibukota di Ambon.
Maluku | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU 20/1958, UU 46/1999, UU 40/2003 |
Ibu kota | Ambon |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Luas | |
• Total | 712,479 km2
|
Populasi | |
• Total | 1,277,414 (2.003) |
Demografi | |
• Agama | Protestan, Katolik, Islam |
• Bahasa | Bahasa Indonesia |
Kode Kemendagri | 81 |
Kode BPS | 81 |
Lagu daerah | Sarinande, Burung Kakak Tua |
Situs web | [http://www.malukuprov.go.id] |
Kondisi dan Sumber Daya Alam
Kondisi Alam
Keanekaragaman Hayati
Sumber Daya Alam
Potensi Daerah
Sosial Kemasyarakatan
Suku Bangsa
Suku bangsa Maluku di dominasi oleh ras suku bangsa Melanesia Pasifik, yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga, dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan samudra pasifik.
Banyak bukti kuat yang merujuk bahwa Maluku memiliki ikatan tradisi dengan bangsa bangsa kepulauan pasifik, seperti bahasa, lagu-lagu daerah, makanan, serta perangkat peralatan rumah tangga dan alat musik khas, contoh: Ukulele (yang terdapat pula dalam tradisi budaya Hawaii).
Mereka umumnya memiliki kulit gelap, rambut ikal, kerangka tulang besar dan kuat, dan profil tubuh yang lebih atletis dibanding dengan suku-suku lain di Indonesia, dikarenakan mereka adalah suku kepulauan yang mana aktifitas laut seperti berlayar dan berenang merupakan kegiatan utama bagi kaum pria. Hal tersebut juga menjadikan mereka sebagai atlit-atlit tangguh dalam dunia olahraga di Indonesia, contoh: Ellyas Pical, Albert Papilaya dan lain lain.
Mereka juga dikenal sebagai penyanyi penyanyi bersuara merdu, bahkan kepiawaian mereka dalam dunia tarik suara makin lebih terasah pasca penyebaran agama Nasrani oleh Belanda, yang mana banyak diantara mereka berlatih paduan suara di Gereja.
Penyanyi-penyanyi asal Maluku cukup memegang peranan penting dalam dunia tarik suara di Indonesia, contoh: Broery Pesulima, Ruth Sahanaya, Bob Tutupoly, Yoppie Latul dan lain lain.
Pada masa modern saat ini, banyak diantara mereka yang sudah memiliki darah campuran dengan suku lain, perkawinan dengan suku Minahasa, Sumatra, Jawa, bahkan dengan bangsa Eropa (umumnya Belanda) sudah lazim di masa modern ini, dan melahirkan keturunan keturunan baru, yang mana sudah bukan Ras Melanesia murni lagi.
Bahasa
Agama
Pendidikan
Permasalahan Sosial
Pemerintahan
Kabupaten dan Kota
Daftar Gubernur
No. | Periode | Nama Gubernur | Keterangan |
1 | 1950 - 1955 | Mr. J.J. Latuharhary | |
2 | 1955 - 1960 | M. Djosan | |
3 | 1960 - 1965 | Muhammad Padang | |
4 | 1965 - 1968 | G.J. Latumahina | |
5 | 1968 - 1973 | Soemitro | |
6 | 1973 - 1975 | Soemeru | |
7 | 1975 - 1980 | Hasan Slamet | |
8 | 1980 - 1985 | Hasan Slamet | |
9 | 1985 - 1990 | Sebastian Soekoso | |
10 | 1990 - 1993 | Sebastian Soekoso | |
11 | 1993 - 1998 | M. Akib Latuconsina | |
12 | 1998 - 2003 | Dr.M.Saleh Latuconsina | |
13 | 2003 - 2008 | Brigjen TNI (Purn) Karel Alberth Ralahalu |
Perekonomian
Tenaga Kerja
Pertanian & Perkebunan
Hutan & Ikan
Industri
Jasa
Energi
Pertambangan
Transportasi
Komunikasi
Ekspor & Impor
Keuangan & Perbankan
Seni dan Budaya
Musik
Tarian
Literatur
Sejarah
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09.