Jatinom, Kanigoro, Blitar

desa di Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Revisi sejak 11 Januari 2023 02.00 oleh 182.1.69.93 (bicara)

Jatinom adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Kanigoro, kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Merupakan

Jatinom
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBlitar
KecamatanKanigoro
Kode pos
66171
Kode Kemendagri35.05.10.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Jumlah penduduk- jiwa
Kepadatan- jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 8°7′34″S 112°10′32″E / 8.12611°S 112.17556°E / -8.12611; 112.17556


Sejarah Desa Jatinom ini sebagian besar disusun/ dibukukan pada tahun 1960. Dimana pada

waktu itu pada tiap desa diadakan angket. Keterangan keterangan dalam buku ini diperoleh dari benda peningalan-peninggalan dan orang tua (sesepuh) yang pada waktu  masih hidup dan dapat dipercaya, antara lain bernama Kaprawi, Kromohardjo dan lain lain, yang mana keterangan sejarah tersebut beliau dapatkan  dari orang tua sebelumnya secara turun temurun dan beliau juga merasakan hidup di jaman itu

Kurang lebih pada tahun 1800 M, seseorang bernama Sondermo dan Jondrono, dari Desa

Wajak Tulungagung membuka hutan untuk pemukiman. Karena hutan tersebut berupa pohon Jati dan ditempat tersebut diketemukan suatu arca /patung  yang dilindungi oleh pohon jati, maka tempat tersebut dinamakan Djatiretjo.

Nama Djatiretjo ( Jatireco )  ini hingga sekarang masih dipakai untuk daerah bagian utara Dukuh

Jatinom, dimana sampai sekarang arca tersebut masih ada dan dirawat sebagai peninggalan sejarah untuk Desa Jatinom.

Selain kedua orang tersebut diatas, ikut pula membuka hutan 3 orang adalah orang yang

bernama Imam Sarti alias Surodjojo, Sutodjojo dan Kertopati. Beliau berasal Ponorogo.

Daerah yang baru dibabat ini termasuk desa Karang Tengah sekarang dan sebagai perwakilan Lurah/ Kepala Desa ialah Surodjojo, dan Sutodjojo. Hal ini dibenarkan / dikuatkan dengan data yang masih ada, bahwa dua orang tersebut diatas makamnya di Desa Karang Tengah. Demikianlah lima orang tersebut terus melebarkan daerahnya dengan orang orang yang datang kemudian , hingga daerah ini menjadi sebuah desa