VTV (Indonesia)

Jaringan televisi di Indonesia
Revisi sejak 11 Januari 2023 12.48 oleh RendiStwn (bicara | kontrib) (VTV saat hanya tersedia di satelit Telkom 4 pada frekuensi 3840 H 3000)

VTV (singkatan dari VIVA Televisi) adalah sebuah jaringan televisi terestrial digital swasta di Indonesia yang dimiliki oleh Visi Media Asia (VIVA).[a]

VTV
Nama sebelumnyasportOne (2013—2022)
JenisJaringan televisi
SloganHiburan Keluarga Penuh Warna
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
Tanggal siaran perdana1 Juli 2013 (siaran percobaan)
Tanggal peluncuran9 Januari 2023
Kantor pusatWisma Bakrie 1 Lt. 2, Jl. H.R. Rasuna Said, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan 12940, Indonesia[1]
Wilayah siaranNasional
PemilikVisi Media Asia
Induk perusahaanBakrie Group
Anggota jaringanlihat #Jaringan siaran
Format gambar1080p HDTV 16:9
Satelit
Situs webvtv.id
VTV
PT Viva Televisi Olahraga Indonesia
Jakarta Timur, DKI Jakarta
Indonesia
SaluranDigital: 34 UHF
SloganHiburan Keluarga Penuh Warna
Pemrograman
BahasaBahasa Indonesia
AfiliasiVTV (stasiun induk)
Kepemilikan
PemilikVisi Media Asia
antv (2013–sekarang)
tvOne (2013–sekarang)
Riwayat
Siaran perdana
1 Juli 2013 (siaran percobaan)
26 Desember 2022 (mulai bersiaran sebagai VTV)
9 Januari 2023 (siaran resmi)
Bekas tanda panggil
sportOne (2013—2022)
VIVA Televisi
Informasi teknis
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Sejarah

 
Logo sportOne

VTV bermula dari proyek televisi berbasis acara olahraga milik VIVA, bernama sportOne. Proyek tersebut bermula di tahun 2011, ketika VIVA melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia, dimana saat itu menurut presiden direkturnya, Erick Thohir, siarannya akan dilakukan secara terestrial berjaringan.[4] Nama awal dari televisi berbasis acara olahraga ini adalah Viva Sport yang memiliki target mengudara di 6-10 kota awal di Indonesia.[5][6] Untuk menyukseskan rencana tersebut, tercatat sejumlah perusahaan afiliasinya, seperti di Bali, telah mengajukan izin ke Komisi Penyiaran Indonesia daerah untuk mendirikan televisi lokal jaringan Viva Sport. Program yang ditargetkannya diklaim variatif, namun tetap berbasis olahraga seperti berita olahraga, hiburan olahraga, kuis olahraga dan majalah berita olahraga.[7] Pada tahun 2011, tercatat sudah ada 4 anak usaha yang mendapat izin siar di berbagai daerah,[8] dan kemudian akan terus bertambah seiring pengajuan izin atau akuisisi televisi lokal yang sudah ada.[2]

Nama Viva Sport kemudian diganti menjadi sportOne di tahun 2012, dengan fokus acara serupa yang ditargetkan terdiri dari program-program olahraga internasional dan lokal. Sempat pada suatu kesempatan di bulan Maret 2012, Erick Thohir menyatakan bahwa kanal ini akan ditayangkan di televisi berlangganan, dan sebagai persiapannya telah berusaha mencari hak siar dari sejumlah kompetisi olahraga.[9] Walaupun Erick sudah menyatakan dalam kesempatan itu bahwa TV ini akan dinikmati pada awal 2013, tetapi baru pada Juli 2013 sportOne baru mengudara secara ujicoba di siaran digital kanal (MUX) VIVA di Jakarta.[10]

Sayangnya, kemudian sportOne tidak berkembang dan sempat hanya bersiaran di Jakarta selama bertahun-tahun, meskipun grup VIVA mendapatkan hak siar di Piala Dunia 2014. Hal ini terjadi meskipun pada April 2014 dan awal 2016 pihak VIVA sempat merencanakan sebagai tahun mulai resminya sportOne bersiaran, di 14 kota di Indonesia dengan biaya modal mendekati Rp 1 triliun.[11][12] Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kemandekan siaran digital di Indonesia, atau biaya hak siar olahraga yang mahal.[13] Seiring waktu, tampak bahwa sportOne sempat "mati suri" yang dibuktikan dengan statusnya yang masih berupa siaran percobaan selama bertahun-tahun, dan acaranya hanya didominasi program olahraga yang pernah ditayangkan antv maupun tvOne dan sejumlah informasi olahraga lainnya.

Sempat hendak dicabut izin siarannya di daerah akibat tidak kunjung bersiaran,[14] baru ketika menjelang penghentian siaran analog 2022, siaran sportOne muncul di sejumlah kota meskipun dengan status masih siaran percobaan dan acara yang tidak jauh berbeda (atau siaran lokal di beberapa daerah tertentu). Belakangan menjelang akhir 2022, muncul kabar rebranding sportOne menjadi VTV, dimulai dengan munculnya program hiburan di siaran sportOne, yang selanjutnya semakin jelas dengan munculnya siaran VTV di kanal satelit eks-sportOne pada tanggal 26 Desember 2022,[15] sudah diajukannya pendaftaran atas nama dan logo baru VTV,[16] dan mulainya VTV memunculkan diri lewat akun media sosial.[13] Akhirnya, pada 9 Januari 2023, nama VTV resmi digunakan meninggalkan sportOne, dengan acara mayoritas merupakan yang sudah ditayangkan di antv maupun tvOne, saluran saudaranya. Ditargetkan di masa depan VTV akan membidik pemirsa muda dengan program-program berbasis hiburan, musik, perjalanan dan olahraga.[13]

Jaringan siaran

Saat ini, jangkauan siaran VTV mencakup wilayah berikut.

Digital (DVB-T2) (nama kota – frekuensi (nama multiplekser))

Siaran digital VTV umumnya bisa diterima satu paket di daerah-daerah yang menerima siaran digital antv dan tvOne.

Lihat juga

Catatan

  1. ^ Berbeda dengan antv maupun tvOne, VTV (PT Viva Televisi Olahraga Indonesia) dan jaringannya tidak langsung dimiliki oleh PT Visi Media Asia Tbk, melainkan melalui sejumlah perusahaan afiliasi.[2][3]

Referensi

Pranala luar