Boaz Solossa

Pesepakbola Indonesia
Revisi sejak 14 Januari 2023 04.13 oleh Zidan Aja (bicara | kontrib)

Boaz Theofilus Erwin Solossa, S.IP, M.Si[1] atau lebih dikenal dengan nama Boaz Solossa (lahir 16 Maret 1986) adalah pemain sepak bola Indonesia. Saudara-saudaranya, Ortizan Solossa dan Nehemia Solossa, juga pemain sepak bola. Boaz saat ini bermain di PSS Sleman

Boaz Theofilus Erwin Solossa
Informasi pribadi
Nama lengkap Boaz Theofilus Erwin Solossa
Tanggal lahir 16 Maret 1986 (umur 38)
Tempat lahir Sorong, Indonesia
Tinggi 172 cm (5 ft 7+12 in)
Posisi bermain Forward
Informasi klub
Klub saat ini PSS Sleman
Nomor 86
Karier junior
1999-2000 PS Putra Yohan
2000–2002 Perseru Serui
2002–2004 Persipura Jayapura
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2004–2014 Persipura Jayapura 305 (250)
2022– PSS Sleman 10 (1)
Tim nasional
2003-2009 Indonesia U-23 - (-)
2004 Indonesia U-19 8 (2)
2004–2018 Indonesia 50 (14)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 9 Desember 2018

Boaz merupakan salah satu striker terbaik yang dimiliki Indonesia. Dia dikenal memiliki naluri mencetak gol yang tinggi, akurasi umpan yang baik, tendangan dengan kaki kiri, serta teknik dribbling di atas rata-rata. Dalam urusan mencetak gawang, Boaz juga satu-satunya pemain sepak bola nasional yang mampu bersaing dengan striker asing untuk menjadi top scorer ISL.

Dia pernah dijuluki sebagai anak ajaib, ketika dibawa oleh Peter Withe dan menampilkan penampilan memukau di Ho Chi Minh, saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004. Kini ia sedang berstatus tanpa klub setelah hengkang dari Persipura.

Pada tahun 2011, Boaz mendapat tawaran untuk bermain di klub Belanda VVV-Venlo, tetapi karena keluarga dia memilih untuk tetap bermain di Persipura Jayapura.[2]

Karier Klub

PS Putra Yohan

Boaz membela PS Putra Yohan, sebuah Klub amatir yang berada di Papua dengan status pemain binaan, pada tahun 1999 sampai 2000.

Perseru Serui

Boaz membela Perseru, sebuah klub amatir yang berada di Papua dengan status pemain binaan, pada tahun 2000 sampai 2001.

Tim PON Papua

Boaz dipanggil dalam Tim PON Papua untuk diperlombakan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional ke - 16 Indonesia. Saat itu ia berumur 15 tahun.

Dari Tim PON Papua inilah bakatnya tercium oleh Peter Withe, pelatih Tim Nasional Indonesia kala itu, dan membawanya menuju Piala Tiger 2004 saat ia berumur 17 tahun.

Persipura Jayapura

Sejak Tahun 2005, Boaz membela Persipura Jayapura dan kini dipercaya untuk menjadi kapten untuk memimpin rekan-rekannya.

2016

Pada pekan keenam melawan Barito Putera, Boaz berhasil mencetak gol memperkecil kedudukan menjadi 3-2, pada menit ke-51. Bahkan, lima menit berselang Boaz mampu membawa tim Mutiara Hitam menyamakan kedudukan menjadi 3-3.Laporan Pertandingan: Persipura Jayapura 5-4 Barito Putera.

Melawan PS TNI pada pekan selanjutnya, Boaz kembali mencetak gol memanfaatkan kesalahan barisan pertahanan PS TNI memotong umpan terobosan, dan selanjutnya menaklukkan Dhika Bayangkara. Persipura mampu mempertahankan skor 3-1 hingga pertandingan berakhir.[3]

Nama

Dikenal sebagai "Boas," nama depannya sebenarnya dieja sebagai "Boas," seperti yang muncul pada dokumen resminya seperti kartu identitas dan paspor. "Boas" sebenarnya nama bergaya pertamanya yang ia lebih suka digunakan di bagian belakang jersey Persipura Jayapura. Ketika bermain untuk tim nasional, ia menggunakan nama "Boas." Keluarga Namanya "Solossa" umumnya keliru sebagai "Salossa" atau "Salosa."

Keluarga

Boaz lahir di keluarga Solossa, keluarga terkenal di Provinsi Papua Barat. Pamannya, Jaap Solossa, adalah Gubernur Papua sebelum ia meninggal pada tahun 2005. Boas lahir di sebuah keluarga sepak bola juga, menjadi bungsu dari lima bersaudara. Hampir semua dari mereka adalah profesional sepak bola, termasuk saudaranya Ortizan dan Nehemia Solossa. Memiliki kemiripan wajah dengan kakak kandungnya Ortizan, yang juga pemain sepak bola profesional, membuat banyak orang yang sering salah setiap kali bertemu kedua pemain ini.

Kontroversi

Boaz memiliki temperamen yang meledak-ledak, pada 25 Oktober 2005 ia dijatuhi hukuman skorsing selama satu tahun tidak boleh bermain sepak bola di ajang nasional maupun internasional oleh PSSI karena terbukti menendang wasit dalam pertandingan Piala Indonesia antara Persipura melawan Persebaya pada 12 September 2005.

Boaz pernah berulah dengan menolak panggilan PSSI untuk membela Tim Nasional Indonesia U-23. Hal itu membuat otoritas sepak bola nasional geram dan mengancam menjatuhkan sanksi berat. Salah satunya tidak mengizinkan Boaz dan beberapa pemain lain yang menolak tampil bersama Tim Nasional Indonesia, untuk tampil di pentas resmi PSSI. Tapi akhirnya hukuman itu tidak dijatuhkan, setelah Boaz bersedia kembali tampil, pada tanggal 28 maret 2007 pada pertandingan Tim Nasional Indonesia U-23 melawan Tim Nasional U-23 Libanon, namun mengalami kekalahan dengan skor 2-1 untuk keunggulan Tim Nasional U-23 Libanon.

Meski berstatus pemain sepak bola profesional, Boaz terkadang masih sering sulit meninggalkan kebiasaan buruknya mengonsumsi alkohol. Ia bahkan pernah nyaris dipulangkan dari pemusatan latihan Tim Nasional Indonesia di Australia oleh pelatih Peter Withe, karena kedapatan mabuk. Seiring dengan itu, penampilannya pun mulai meredup yang membuat Peter Withe mencoretnya.

Sikap profesional memang sepertinya masih sulit untuk ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itu bisa dilihat dengan kecelakaan yang ia alami saat mengejar seekor ayam di sekitar tempat tinggalnya di Jayapura tanpa mengenakan alas kaki. Akibatnya, ia menginjak pecahan beling dan harus mendapatkan beberapa jahitan di kakinya, yang membuat ia terpaksa absen membela klubnya Persipura dalam beberapa pekan.

Cedera parah

Di tengah kariernya sedang menanjak, ia pernah mengalami cedera serius yang membuat ia nyaris melupakan sepak bola untuk selamanya. Cedera patah kaki kanan saat tampil membela Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Hong Kong di ajang internasional memang hampir saja membunuh karier bermain sepak bolanya. Pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-0 untuk Tim Nasional Indonesia.[4]

Banyak rumor mengatakan bahwa tim nasional Indonesia tidak membiayai perawatan Boaz saat cedera parah kala melawan Hong Kong. Dikabarkan kubu Persipura yang mau menanggung semua biaya operasi Boaz. Sejak saat itu, komitmennya terhadap timnas Indonesia mulai dipertanyakan.

Karier internasional

Debut internasional Boaz adalah melawan Turkmenistan pada tahun 2004 untuk kualifikasi Piala Dunia 2006 di mana Indonesia menang 3-1 dan Boaz membuat dua assist untuk rekan setimnya Ilham Jaya Kesuma. Boaz dianggap prospek yang cerah di sepak bola Indonesia setelah bermain cemerlang di Piala Tiger 2004, di mana Indonesia dikalahkan oleh Singapura di rumah dan pertandingan tandang, yang mengakibatkan skor agregat 5-2 ke Singapura. Di fase grup, Boas berhasil mencetak 4 gol dan bersama dengan Ilham Jaya Kesuma, yang mencetak 7 gol, keduanya memimpin chart top skor.

Dia mendapat cedera patah kaki parah dalam pertandingan persahabatan melawan Hong Kong, ini membuatnya absen dari Piala Asia 2007 dan menghilang dari sepak bola selama sebulan banyak.[4]

Banyak rumor mengatakan bahwa tim nasional Indonesia tidak membiayai perawatan Boaz saat cedera parah kala melawan Hong Kong. Namun klub Persipura yang mau menanggung semua biaya operasi Boaz. Sejak saat itu, komitmennya terhadap timnas Indonesia mulai dipertanyakan.

Pada 8 Oktober 2010, tim nasional indonesia bertanding melawan tim nasional Uruguay dalam pertandingan persahabatan. Boaz yang turun sebagai starter mampu mencetak gol cepat, tepatnya di menit 14 Boaz mendapat umpan dari Bambang Pamungkas dan menggiring bola masuk kotak penalti. Dalam duel satu lawan satu, ia berhasil tampil tenang dan menaklukkan Juan Castillo, sebelum menyontek bola masuk gawang tim tamu. Dalam pertandingan persahabatan itu Indonesia harus mengakui keunggulan Uruguay yang tampil dengan skuat terbaiknya dengan skor telak 1-7 lewat Hat-trick Edinson Cavani dan Luis Suarez serta satu gol dari Sebastián Eguren.[5]

Pada 23 Maret 2013, Boaz kembali dipanggil untuk memperkuat tim nasional Indonesia melawan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Asia AFC 2015 yang memulai babak baru dalam konflik dualisme liga dan kepengurusan PSSI beberapa tahun ini. Ia mencetak gol cepat di menit ke 5 untuk memberi keunggulan sementara 1-0 bagi Indonesia meskipun akhirnya harus menyerah dengan keunggulan 1-2 bagi Arab Saudi.[6]

Tim nasional

Penampilan dan gol berdasarkan tim nasional dan tahun
Tim nasional Tahun Penampilan Gol
Indonesia 2004 6 3
2005 2 1
2006 4 0
2007 1 0
2008 0 0
2009 3 0
2010 3 2
2011 4 0
2012 0 0
2013 7 2
2014 4 0
2015 2 0
2016 11 6
2017 2 0
2018 3 0
Total 50 14

Gol internasional

Boaz Solossa: International under-23 gol

Gol Tanggal Venue Opponent Skor Hasil Kompetisi
1 16 May 2007 Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Indonesia   Oman U-23 1–0 2–1 2008 AFC Men's Pre-Olympic Tournament
Boaz Solossa: Gol Internasional
Gol Tanggal Stadion Lawan Skor Hasil Laga
1 9 December 2004 Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh, Vietnam   Laos 0–1 0–6 2004 Tiger Cup
2 9 December 2004 Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh, Vietnam   Laos 0–4 0–6 2004 Tiger Cup
3 11 December 2004 Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam   Vietnam 0–2 0–3 2004 Tiger Cup
4 3 January 2005 Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia   Malaysia 1–4 1–4 2004 Tiger Cup
5 6 January 2010 Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia   Oman 1–1 1–2 Kualifikasi Piala Asia AFC 2011
6 8 October 2010 Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia   Uruguay 1–0 1–7 Friendly
7 23 March 2013 Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia   Arab Saudi 1–0 1–2 Kualifikasi Piala Asia AFC 2015
8 15 Oktober 2013 Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia   Tiongkok 1–1 1–1 Kualifikasi Piala Asia AFC 2015
9 6 September 2016 Stadion Manahan, Surakarta, Indonesia   Malaysia 1–0 3–0 Friendly
10 6 September 2016 Stadion Manahan, Surakarta, Indonesia   Malaysia 3–0 3–0 Friendly
11 8 November 2016 My Dinh National Stadium, Hanoi, Vietnam   Vietnam 0–1 3–2 Friendly
12 19 November 2016 Philippine Sports Stadium, Bocaue, Bulacan, Philippines   Thailand 2–1 4–2 Piala Suzuki AFF 2016
13 21 November 2016 Philippine Sports Stadium, Bocaue, Bulacan, Philippines   Filipina 2–1 2–2 Piala Suzuki AFF 2016

Prestasi

Klub

Individu

2008-2009 (28 gol), 2010/11 (22 gol), 2013 (25 gol).
2009-2010, 2010/11, 2013.

Statistik Karier Klub

Per 13 Maret 2020.
Klub Musim Kompetisi Liga Piala Lainnya Asia Total
Main Gol Main Gol Main Gol Main Gol Main Gol
Persipura Jayapura 2005 Divisi Utama Liga Indonesia 16 7 2 2 - - 18 9
2006 12 10 2 3 - - 14 13
2007-2008 19 13 4 5 - - 23 18
2008-2009 Liga Super Indonesia 31 28 7 7 - - 38 35
2009-2010 29 17 9 8 1 2 5 0 44 27
2010-2011 27 22 - - 8 5 35 27
2011-2012 13 7 - - - 13 7
2013 32 25 - - - 32 25
2014 20 11 - - 10 6 30 17
2015 1 1 - - - 1 1
2016 Indonesia Soccer Championship A 22 11 - - - 22 11
2017 Liga 1 27 10 - - - 27 10
2018 27 11 - - - 27 11
2019 26 9 - - - 26 9
2020 2 1 - - - 2 1
Carsae (Pinjam) 2016 Liga Futebol Amadora 4 1 - - - 4 1
Persipura Total 304 183 24 25 1 2 23 11 352 220
Carsae Total 4 1 - - - 4 1
Total karier 308 184 24 25 1 2 23 11 356 221

Referensi

[9] [10] [11]