Pribumi Australia

penghuni paling awal di benua Australia
Revisi sejak 25 April 2006 15.06 oleh Kisti (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bangsa Aborigin adalah penduduk asli/awal benua Australia dan kepulauan disekitarnya, termasuk juga mencakup Tasmania dan kepulauan selat Torres.

Definisi

Kata aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti "penduduk asli/penduduk pribumi", dan mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu.

Sejarah

Asal

Saat ini belum ada teori yang jelas atau berterima tentang asal ras bangsa aborigin Australia. Meskipun mereka bermigrasi ke Australia melalui Asia Tenggara, namun tidak ada keterkaitan dengan populasi suku-bangsa di Asia, dan juga dengan penduduk kepulauan yang berdekatan, seperti Melanesia dan Polinesia.

Sebelum pendudukan Eropa

 
Aboriginal tools

Saat pertama kali terjadi kontak dengan Eropa, diperkirakan terdapat sekitar 250.000 hingga 1 juta orang tinggal di Australia. Level populasi ini diperkirakan pula telah cukup stabil selama ribuan tahun.

Pasca kolonisasi, populasi aborigin di daerah pantai mulai menghilang, dan terusir dari daerah asalnya. Beberapa aspek tradisi kehidupan aborigin masih dapat bertahan pada daerah yang jarang ditempati oleh pendatang dari Eropa, seperti misalnya daerah Great Sandy Desert.

Dampak pendudukan Eropa

Pada tahun 1770, James Cook mendarat di pantai timur Australia dan mengambilalih daerah tersebut dan menamakannya sebagai New South Wales, sebagai bagian dari Britania Raya. Kolonisasi Inggris di Australia, yang dimulai pada tahun 1788, menjadi bencana besar bagi penduduk aborigin Australia. Wabah penyakit dari eropa, seperti cacar, campak dan influenza menyebar di daerah pendudukan. Para pendatang, menganggap penduduk aborigin Australia sebagai nomad yang dapat diusir dari tempatnya untuk digunakan sebagai kawasan pertanian. Hal ini berakibat fatal, yaitu terputusnya bangsa aborigin dari tempat tinggal, air dan sumber hidupnya. Terlebih lagi dengan kondisi mereka yang lemah akibat penyakit. Kondisi ini mengakibatkan populasi bangsa aborigin berkurang hingga 90% pada periode antara 1788 - 1900. Seluruh komunitas aborigin yang berada pada daerah yang cukup subur di bagian selatan bahkan punah tanpa jejak.

Referensi

  1. ^ Bowern, Claire and Harold Koch (eds.). 2004. Australian Languages: Classification and the comparative method. John Benjamins, Sydney.
  2. ^ Dixon, R.M.W. 1997. The Rise and Fall of Languages. CUP.
  3. ^ Mulvaney, John and Johan Kamminga. 1999. Prehistory of Australia. Smithsonian Institution Press, Washington.

Pranala luar