Wangsa Yaruba

Revisi sejak 17 Januari 2023 12.31 oleh BurningHill (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{infobox royal house|surname=Yaruba|native_name={{lang|ar|اليعاربة}}|country=Kekaisaran Oman|parent house=|titles=Imam Oman|founder=Nasir bin Murshid|final ruler=Sultan bin Saif II|current head=''Punah''|founding year=1624|dissolution=1742|deposition=}} thumb|Yaruba saat pendirian tahun 1625. '''Wangsa Yaruba''' ({{Lang-ar|أسرة آل يعرب}}; atau dalam ejaan lain, '''Ya'ruba''' atau '''Ya'arubi''') adalah wangs...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Wangsa Yaruba (bahasa Arab: أسرة آل يعرب; atau dalam ejaan lain, Ya'ruba atau Ya'arubi) adalah wangsa/dinasti dari pemimpin Oman pada 1624 hingga 1742, mereka menggunakan gelar Imam. Mereka mengusir bangsa Portugis dari Muskat di pesisir Oman dan menyatukan negara. Mereka mengusir bangsa Portugis dari Afrika Timur kemudian mendirikan pemukiman di Zanzibar, Mombasa dan kawasan pesisir lainnya. Saat masa wangsa ini memerintah, mereka mengembangkan bidang agrikultur, perdagangan, dan membangun armada laut yang kuat. Wangsa ini kehilangan kekuatannya akibat pertikaian tentang suksesi sejak 1712, perang saudara yang berkepanjangan, dan invasi Persia.

Yaruba
اليعاربة
NegaraKekaisaran Oman
GelarImam Oman
Didirikan1624
PendiriNasir bin Murshid
Penguasa terakhirSultan bin Saif II
Kepala saat iniPunah
Dibubarkan1742
Yaruba saat pendirian tahun 1625.

Nenek moyang wangsa ini dapat ditarik hingga tahun 800 SM, dengan garis keturunan Ya'arab bin Kahtan. Keluarga mereka berasal dari Yaman dan termasuk dari faksi Ghafiri.[1] Nasir bin Murshid bin Sultan al Ya'Aruba (m. 1624–1649) adalah imam pertama dari wangsa Yaruba, dia terpilih pada tahun 1624.[2] Nasir kemudian memindahkan ibu kota ke Nizwa, ibu kota keimaman Ibadi terdahulu. Nasir mampu menyatukan suku-suku di Oman dan membangun kekuatan untuk mengusir bangsa Portugis.[3] Dia mengambil alih Sur, Qurayyat, dan Muskat. Dia bahkan melakukan ekspedisi militer untuk menyerang Portugis di Gujarat.[4]

Di bawah kepemimpinan Sultan bin Seif dan keturunannya, Oman berhasil mengembangkan angkatan lautnya dan menjadi salah satu yang terkuat di kawasan itu. Pada tahun 1660, pasukan Oman menyerang Mombasa, memaksa Portugis untuk mengungsi ke Benteng Jesus. Penyerangan terhadap bangsa Portugis berlanjut di tahun-tahun berikutnya.[5]

Pada akhir masa kepemimpinan wangsa ini, pertikaian memperebutkan sukses terjadi yang dimulai pada 1718 setelah meninggalnya Sultan bin Saif II.[3] Kemudian pada 1724, Muhammad bin Nasir mengambil alih kekuasaan dengan melakukan pemberontakan.[6]

Pada 1737 hingga 1747, Persia menyerang Oman.

Referensi

{{Reflist}

Sumber

  1. ^ Miles 1919, hlm. 437.
  2. ^ Rabi 2011, hlm. 24.
  3. ^ a b Rabi 2011, hlm. 25.
  4. ^ Agius 2012, hlm. 70.
  5. ^ Beck 2004.
  6. ^ Ibn-Razîk 2010, hlm. xxxv.