Baju Takwo

Revisi sejak 21 Januari 2023 14.19 oleh Dinno806 (bicara | kontrib) (menghapus tag uncategorized)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Baju Takwo adalah salah satu pakaian adat masyarakat Kutai di Kalimantan Timur. Pakaian ini digunakan dalam acara pernikahan. Dahulu baju takwo hanya dipakai oleh bangsawan atau para penari saat mengikuti upacara adat. Sekarang masyarakat umum pun dapat mengenakan baju takwo sebagai baju pengantin.[1]

Baju takwo terbuat dari kain katun, linen, atau beludru. Baju takwo mirip jas tertutup, tetapi berleher tinggi. dibagian depannya ditambah sepotong kain yang disebut jelapah. Jelapah menutup bagian tengah dada dari bawah leher hingga pinggul. Dipadukan dengan kain panjang bermotif parang rusak yang sisinya diberi ornamen berupa rumbai-rumbai keemasan. Kain panjang tersebut dipakai hingga menutup mata kaki yang berumbai berlipat-lipat di bagian depan.[1]

secara garis besar baju takwo untuk mempelai wanita dan pria sama, hanya saja untuk mempelai laki-laki bawahannya menggunakan celana panjang yang ditutup sebagian dengan kain panjang bermotif parang rusak.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Purwati, M (2009). Selayang Pandang Kalimantan Timur. Kalimantan Timur: PT INTAN PARIWARA. hlm. 40-41. ISBN 9792805468 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan).