Suku Moni

kelompok etnik dari Papua Tengah, Indonesia
Revisi sejak 22 Januari 2023 14.27 oleh Envapid (bicara | kontrib)

Suku Migani (juga dikenal sebagai Miga Mene, Moni), suku ini adalah penduduk asli di Intan Jaya, Papua Tengah, yang Mendiami Wilaya Dogandoga, Kemandoga, Mbiandoga, Weandoga (Paniai) dan Duma-Dama Serta Domondoga, Indonesia. Mereka berbicara bahasa Migani/Moni. Mereka menghormati kangguru pohon besar hitam dan putih bersiul sebagai leluhur yang disebut Bondegzeu (dingiso). Bondegzeu tidak diketahui oleh komunitas ilmiah sampai zoologis Tim Flannery menggambarkannya pada 1995.[2]

Suku Migani
Migani
Jumlah populasi
28,200[1]
Daerah dengan populasi signifikan
 Indonesia (Papua Tengah)
Bahasa
Bahasa Migani/Moni, Bahasa Indonesia
Agama
Kristen Katolik (dominan), Animisme
Kelompok etnik terkait
MeeAmungme

Etimologi

Kata "Migani" berasal dari kata Miga yang artinya asli, murni, tulen dan Ni yang artinya orang, manusia. Sehingga arti Migani adalah "manusia sejati". Istilah "Moni" pertama kali digunakan tahun 1970-an oleh Bupati Nabire (1969-1972), Karel Gobay. Saat itu situasi dilanda konflik antar suku dan penyebabnya diketahui adalah suku Migani. Bupati Gobay yang berusaha mengatasi masalah ini menghadapi watak Orang Migani yang keras, karena itu ia kecewa sehingga mulai menyebut dengan nama Suku Moni. Makna ini berarti negatif karena ia hendak mengatakan bahwa Orang Migani itu sama dengan keladi yang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi oleh Manusia karena menyebabkan gatal, tidak enak dan seterusnya. Generasi setelah 1970an lebih sering menggunakan kata Moni dan generasi sebelumnya menggunakan kata Migani. (Pater Kleopas Sojuna Sondegau, 2021)

Referensi

  1. ^ "Migani in Indonesia". Joshua Project. Diakses tanggal 2014-09-18. 
  2. ^ David Wallechinsky; Amy Wallace; Ira Basen; Jane Farrow (2005). The book of lists: the original compendium of curious information. Alfred A. Knopf Canada. hlm. 154. ISBN 0-676-97720-0.