Mimpi Anak Pulau

film Indonesia tahun 2016

Mimpi Anak Pulau adalah sebuah film drama Indonesia yang dirilis pada 18 Agustus 2016. Film ini merupakan hasil adaptasi novel Mimpi Anak Pulau karya Abidah El Khalieqy. Mimpi Anak Pulau menjadi film kedua yang mengadaptasi novel karya Abidah setelah Perempuan Berkalung Sorban (2009). Film yang dibintangi oleh Ray Sahetapy, Ananda Faturrahman, Daffa Permana, Herdin Hidayat sebagai pemeran utama.

Mimpi Anak Pulau
Poster film
SutradaraKiki Nuriswan
ProduserIndra Sudirman, Moch Djuanda
Ditulis olehBoni Faisal, M. Ichsan Zulkarnaen
PemeranRay Sahetapy
Ananda Faturrahman
Daffa Permana
Herdin Hidayat
Perusahaan
produksi
Nadinne Batam Production, Studiopro 1226
Tanggal rilis
18 Agustus 2016
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Sinopsis

Cerita film yang diangkat dari judul Novel yang sama MIMPI ANAK PULAU dengan setting tahun akhir 50an ini berasal dari kisah nyata seorang anak bernama Jani (Daffa Permana) anak dari seorang nelayan miskin bernama Lasa (Ray Sahetapi) dari desa batu Besar, batam, mempunyai cita-cita yang tinggi untuk melanjutkan sekolah PGA di pulau seberang Tanjung Pinang. Ibu atau ndok diperankan oleh Ananda Faturrahman kesehariannya hanya penjaja ikan dan kue di pasar dekat kampung.

Kehidupan Jani kecil pun bertambah sulit ketika ayahanda tercinta meninggal dunia tanpa belum bisa membelikan ia sepatu untuk sekolah. Jani kecil yang masih kelas 6 SD itu harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ia harus mengambil alih peran ayahnya untuk membantu menghidupi ndok dan kedua adiknya yang masih kecil Dolly di perankan oleh Catrina Syachviendra Al Zigmah dan Sani di perankan oleh Akmal Nurfail.

Akankah Jani kecil dapat melanjutkan sekolahnya ke PGA di Tanjung Pinang? Mampukah Jani yang baru kelas 6 SD mendayung membelah laut lepas menuju Tanjung Pinang?

Pemeran

Produksi

Mimpi Anak Pulau melakukan proses syuting seluruhnya di Batam. Selain itu, dalam film ini hadir dua aktor Malaysia Dato Tamimi dan Mardiana Alwi. Film ini mengangkat cerita tentang Jani Lasa karena ia merupakan tiga orang sarjana pertama dari Kepulauan Riau.

Lihat pula