Kelinci

Hewan Herbivora
Revisi sejak 25 Januari 2023 02.47 oleh Arba22 (bicara | kontrib) (penambahan tips merawat kelinci)

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Kelinci berkembang biak dengan cara beranak yang disebut vivipar. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mulai mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatra ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.

Saat ini sejumlah jenis kelinci menjadi hewan peliharaan dan hewan pedaging. Beberapa jenis kelinci sebagai hewan pedaging juga ada yang dijadikan hewan peliharaan. Jenis kelinci terbesar di dunia, yaitu Continental Giant biasanya dijadikan hewan pedaging, tetapi ada juga yang memeliharanya dan secara resmi telah menjadi kelinci terbesar di dunia dengan tinggi/panjang 4 feet + 4 inci (132 sentimeter) dan berat 3,5 stones (22,2 kilogram).[1]

Jenis

Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci liar. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci liar adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).

Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.

Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.

Di Indonesia hanya terdapat satu jenis kelinci, yakni Kelinci Sumatra (Nesolagus netseherischlgel), merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatra. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan.

Adapun kelinci jawa (Lepus negricollis) sebenarnya termasuk ke dalam jenis terwelu. Terwelu Jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg.

Data biologis

 
Bayi kelinci di dalam kandang.
  • Masa hidup: 5 - 10 tahun
  • Masa produksi: 1 - 3 tahun
  • Masa kehamilan: 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  • Masa penyapihan: 6-8 minggu
  • Umur dewasa: 4-10 bulan
  • Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  • Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah anak disapih.[butuh rujukan]
  • Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  • Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  • Periode estrus: 11 - 15 hari
  • Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
  • Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
  • Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
  • Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  • Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.[butuh rujukan]

Kelinci di Indonesia

Dari catatan sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari Belanda pada tahun 1835. Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Di Indonesia, peternakan kelinci dibagi dua yaitu peternakan daging dan hias.

  1. Masa hidup: 5 - 10 tahun
  2. Masa produksi: 1 - 3 tahun
  3. Masa bunting: 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  4. Masa penyapihan: 6-8 minggu
  5. Umur dewasa: 4-10 bulan
  6. Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  7. Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.[Referensi?]
  8. Siklus kelamin: Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  9. Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  10. Periode estrus: 11 - 15 hari
  11. Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
  12. Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
  13. Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
  14. Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  15. Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.

Kelinci di Indonesia, khususnya pulau Jawa,banyak diternakkan secara komersial oleh para peternak kelinci di Lembang, di mana kelinci hias menjadi primadona para peternak. Sisa kelinci yang tidak termasuk kategori hias, akan mereka jual sebagai kelinci pedaging, di mana Lembang juga merupakan konsumen daging kelinci yang cukup besar dengan mengedepankan sate kelinci sebagai komoditas utama. Selain di Lembang, sate kelinci dapat pula dijumpai di daerah Sumedang dan Kabupaten Bogor.

Tips Merawat Kelinci

Merawat Kelinci dengan Benar Kelinci adalah hewan yang lucu dan menggemaskan, dan merawatnya dengan benar adalah hal yang penting untuk memastikan kelinci Anda tumbuh dan berkembang dengan sehat. Berikut adalah beberapa tips untuk merawat kelinci Anda dengan benar.

  1. Berikan Makanan yang Sehat. Kelinci membutuhkan makanan yang sehat untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Makanan yang baik untuk kelinci termasuk rumput, sayuran, buah-buahan, dan makanan khusus untuk kelinci. Pastikan untuk memberikan makanan yang seimbang dan bergizi agar kelinci Anda tetap sehat.
  2. Berikan Air yang Cukup. Kelinci membutuhkan air yang cukup setiap hari untuk menjaga kesehatannya. Pastikan untuk mengganti air secara teratur dan memastikan bahwa wadah airnya tidak tercemar.
  3. Berikan Tempat Tinggal yang Aman. Kelinci membutuhkan tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk hidup. Pastikan untuk memberikan tempat tinggal yang cukup luas agar kelinci Anda dapat bergerak dengan bebas. Juga pastikan bahwa tempat tinggalnya tidak terkena sinar matahari langsung atau angin kencang.
  4. Berikan Perawatan Kesehatan Rutin. Kelinci membutuhkan perawatan kesehatan rutin untuk menjaga kesehatannya. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan agar kelinci Anda tetap sehat dan bebas dari penyakit.
  5. Beri Stimulasi Mental dan Fisik. Kelinci membutuhkan stimulasi mental dan fisik agar tetap sehat dan bahagia. Beri kelinci Anda mainan, labirin, atau benda lainnya untuk dimainkan agar dia tidak bosan dan tetap aktif.

Merawat kelinci dengan benar adalah hal penting untuk memastikan bahwa kelinci Anda tumbuh dan berkembang dengan sehat. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa kelinci Anda mendapatkan perawatan yang baik dan benar.

Lihat pula

Referensi

Galeri

Pranala luar