Serat Jaka Rusul
Templat ini sedang dipersiapkan dan sedang dikembangkan dan mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Templat ini terakhir disunting oleh Blackman Jr. (Kontrib • Log) 667 hari 644 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapuskan templat ini. |
Serat Jaka Rusul adalah naskah lama yang berisi tentang pertenatangan agama Hindu dengan agama Islam. Serat ini terdapat dua tokoh yang menjadi ikon dalam pertentangan dua agama yaitu Pokol dan Pukul. Serat Jaka Rusul tergolong dalam salah satu sastra Jawa klasik. Dalam koleksi Javanologi, Serat Jaka Rusul memiliki identitas No. Inv. 72/B/1983 dengan jumlah halaman 290 halaman. Tebal naskah 1,5 cm, panjang 16 cm, dan lebar 21,5 cm. Bahasa yang digunakan dalam dalam Serat Jaka Rusul yaitu bahasa Jawa baru dengan ragam bahasa Jawa krama dan ngoko. Serat ini terdiri dari dua bagian yaitu Udwaraja dan Widya Laksita. Udwaraja merupakan bagian pertama serat yang dimulai dari halaman awal hingga 173 dalam manuskrip. Kata "udwa" diartikan sebagai 'udara' atau 'angin'[1] Maksud dari arti tersebut adalah Serat Jaka Rusul disusun atas perintah Susuhnan Pakubuwono X. Bagian pertama naskah ini menggambarkan kondisi masyarakat Jawa ketika Islam mulai masuk. Widya Laksita merupakan bagian kedua serat yang dimulai pada halaman 181 hingga 291. Serat dituliskan dalam bentuk tembang macapat diantarnya, Asmaradana, Sinom, Pucung, Gambuh, Durma, Dhandhanggula, Sinom, Megatruh, Kinanthi, Pangkur, Maskumambang, dan Mijil. Secara keseluruhan, Serat Jaka Rusul menceritakan tentang pertentangan antara agama Hindu dan agama Islam dan sebagian lainnya menceritakan tentang binatang yang memuat tuntunan manusia.[1] Kedua bagian naskah berisikan nasihat dan petuah sehingga manusia dapat membedakan antara perbuatan jahat dan perbuatan terpuji.