H.G. Rorimpandey

Revisi sejak 1 Februari 2023 19.56 oleh Henri Aja (bicara | kontrib) (-> remove ikon bendera (via JWB))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Hendrikus Gerardus Rorimpandey (2 Januari 1922 – 15 November 2002) merupakan seorang pendiri harian Sinar Harapan dan perintis pemilikan karyawan pers berkebangsaan Indonesia. Dia merupakan putra Kawengian Johan Rorimpandey dan Adeleida Juditha Estefin Rotinsulu. H. G. Rorimpandey adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Pada masa mudanya ia akrab dipanggil Ventje. Pada masa ini, dokter sekolah mengetahui bahwa Ventje mengidap asma.

H. G. Rorimpandey
LahirHendricus Gerardus Rorimpandey
(1922-01-02)2 Januari 1922
Palu, Sulawesi Tengah, Hindia Belanda
Meninggal15 November 2002(2002-11-15) (umur 80)
Jakarta, Indonesia
PekerjaanPendiri Harian Sinar Harapan
Suami/istriMartha Fransisca Magdalena Pietersz
Anak6
Orang tuaKawengian Johan Rorimpandey
Adeleida Juditha Estefin Rotinsulu

Latar belakang

sunting

Pada masa itu, ia dikenal di antara teman dengan panggilan Gerard. Pemuda Gerard pindah ke Bandung dan bekerja sebagai buruh di Jawatan Kereta Api Hindia Belanda, kemudian pindah ke perusahaan swasta yang mengolah kapas dan memproduksi perban. Lalu menyelesaikan AMS di Jakarta (1941); dan Fakultas Ekonomi UI (tidak selesai, 1952).

Sejak 1961, Rorim bersama JCT Simorangkir, Subagyo PR dan kawan-kawan, menerbitkan harian umum Sinar Harapan. Jabatan penting yang pernah diemban antara lain: Pemimpin Umum Harian Umum Sinar Harapan sejak 1961 - Oktober 1986. Presdir PT Sinar Kasih 1961 - 2001; Direktur Utama PT Sinar Agape Press 1971 - 1997, kemudian jadi Presiden Direktur perusahaan yang sama 16 Juni 1997 dan berhenti pada 31 Desember 1998; Dewan Komisaris PT Media Interaksi Utama (MIU) yang menerbitkan Suara Pembaruan, 1987 - 1998.

Akhir hayat

sunting

H. G. Rorimpandey meninggal dunia Jumat 15 November 2002 pukul 08.05 pada usia 80 tahun di RS Medistra setelah mengalami kehilangan kesadaran pada Jumat dini hari.

Pranala luar

sunting