Magdalena Yi Yong-dog

Revisi sejak 3 Februari 2023 06.11 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Referensi: clean up)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Magdalena Yi Yong-dog (1811-1839) adalah seorang martir Katolik Korea. Ia adalah kakak dari Maria Yi In-dog. Magdalena lahir pada tahun 1811 di keluarga bangsawan, namun keluarganya sangat miskin.

Dia selalu berperilaku dengan martabat yang luhur dan berkepribadian yang hangat. Dia diajarkan iman Katolik oleh neneknya dan menjadi seorang Katolik bersama dengan ibunya, yaitu Barbara Cho dan kakaknya, Maria Yi. Namun demikian, ayahnya adalah seorang yang anti-Katolik.

Pada usia 20 tahun, ayahnya berusaha untuk merancang pernikahan bagi dia dengan seseorang yang bukan Katolik. Dia menolak pernikahan itu dengan berpura-pura sakit. Ayahnya tidak menerima alasannya, dan memperlakukan dia dengan kejam. Suatu hari, untuk membuat ayahnya memahami dia, dia menulis sepucuk surat dengan darah dari jarinya dan memberikannya kepada ayahnya. Namun, ayahnya tidak menyerah. Pada usia 27 tahun, Magdalena bertanya kepada Uskup Imbert untuk meminta izin untuk meninggalkan rumah. Namun, uskup berkata kepadanya supaya tetap tinggal di rumah. Namun, setelah beberapa bulan, dia tidak mampu bertahan lagi, dan dia melarikan diri ke sebuah rumah umat Katolik yang ramah bersama dengan ibu dan kakaknya. Uskup bersikeras supaya mereka pulang ke rumahnya. Karena berbahaya bagi mereka untuk kembali kepada sang ayah. Akhirnya, uskup membiarkan katekis untuk memutuskan apa yang harus mereka lakukan dalam situasi ini. Magdalena dapat tinggal di Seoul dan menjalani kehidupan yang saleh bahkan dalam kemiskinan.

Magdalena mengabdikan dirinya dalam kebajikan, perbuatan baik dan doa, dan juga menunggu kemuliaan kemartiran.

Magdalena ditangkap dan dipenjarakan. Tubuhnya dipelintir. Dia menderita kelaparan, kehausan, dan lingkungan penjara yang kotor. Magdalena melihat ibunya meninggal karena demam di penjara. Dia dipukuli berkali-kali namun tidak pernah berhenti menyatakan imannya.

Magdalena dipenggal bersama dengan enam umat Katolik lainnya di luar Pintu Gerbang Kecil Barat pada tanggal 29 Desember 1839, pada usia 28 tahun.[1]

Referensi

sunting