Saiful Bahri
Saiful Bahri (19 September 1924 – 5 Desember 1976) adalah seorang musisi, komposer dan penulis lagu berkebangsaan Indonesia. Saiful juga merupakan seorang konduktor dan tercatat sebagai pemimpin beberapa big band.[1] Pada tahun 1950-1960-an, Saiful merupakan salah satu dari sedikit musisi yang cukup menonjol, baik di Indonesia maupun Malaysia. Dia merupakan penggubah lagu kebangsaan Malaysia, Negaraku. Dia juga memainkan berbagai alat musik, terutama biola dan saksofon.[2]
Saiful Bahri | |
---|---|
Lahir | Payakumbuh, Sumatra Barat, Hindia Belanda | 19 September 1924
Meninggal | 26 Desember 1976 Tokyo, Jepang | (umur 52)
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Surya Buana, Sjaiful Bachri, Allahyarham Saiful Bahri Ilyas |
Almamater | INS Kayutanam |
Pekerjaan | Komposer, penulis lagu, musisi |
Dikenal atas | "Melaka Maju Jaya", "Duli Yang Maha Mulia", Tiga Dara |
Penghargaan | Piala Citra |
Kehidupan
Saiful Bahri adalah seorang Minangkabau yang berasal dari Payakumbuh, Sumatra Barat, lahir pada tanggal 19 September 1924. Pendidikannya dimulai di INS Kayutanam, tempat dimana ia mulai mengasah bakat musiknya. Tahun 1941 ia pergi merantau ke Jakarta dan menjadi pemain saksofon dan biola di Orkes Studio Jakarta (OSD). Pada tahun 1950 hingga 1960, ia memimpin kelompok musik tersebut.[1] Dia juga membuat rekaman baik berupa PH maupun untuk ilustrasi beberapa film keluaran Perfini, Persari, Bintang Surabaya, dan Golden Arrow. Pada tahun 1952, ia juga pernah menyanyi dan berlakon dalam film Terimalah Laguku.
Citra musik Saiful Bahri hampir seluruhnya tertuang pada aransemen-aransemen yang dimainkan oleh OSD. Aransir yang membantunya waktu itu adalah Ismail Marzuki, Mochtar Embut, Jos Cleber, Iskandar, dan Abubakar Alhabsyi. Aransemen-aransemennya terbilang intuitif dan tergolong sederhana.[3]
Saiful Bahri adalah komponis pada film Tiga Dara, sebuah film musikal yang ditayangkan pada tahun 1956. Berkat kerja kerasnya, dia meraih Piala Citra di Festival Film Indonesia kedua pada tahun 1960 untuk kategori Tata Musik Terbaik.[4]
Pada tahun 1963 ketika terjadi Konfrontasi Indonesia–Malaysia, dia hijrah ke Malaysia.[5] Di negeri ini, ia aktif di lembaga kebudayaan dan seni negara, seperti Orkes Radio Malaya dan institusi Filem Negara Malaysia. Sebelumnya pada tahun 1957, dia menggubah lagu kebangsaan Malaysia, Negaraku. Dia juga menciptakan lagu mars militer Malaysia, Prajurit Tanah Air. Disamping kedua lagu tersebut, Saiful juga banyak menciptakan lagu-lagu yang cukup hits di Malaysia, antara lain Berjaya, Muhibbah, Kenangan Masa, Fajar Harapan, Surat Tak Bernama, Serunai di Waktu Malam, dan Semalam di Malaya. Dia juga menggubah lagu negara bagian Selangor, Duli Yang Maha Mulia dan lagu Melaka, Melaka Maju Jaya.[6] Di Malaysia, dia sering menggunakan nama samaran, Surya Buana supaya tidak terdeteksi oleh mata-mata dari Indonesia pada era Konfrontasi Indonesia-Malaysia berlangsung.
Saiful wafat di Tokyo ketika sedang menggubah ilustrasi musik film Wulan Di Sarang Penyamun pada tahun 1976.[1] Jenazahnya dibawa ke Jakarta, dan ia dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Referensi
- ^ a b c Mengenal Saiful Bahri, Pencipta Lagu di Film Tiga Dara
- ^ "Saiful Bahri, Pencipta Lagu Kebangsaan Malaysia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-03. Diakses tanggal 2019-11-03.
- ^ Ensiklopedi Musik, Jilid 1. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka. 1992. hlm. 26.
- ^ "Mengenal Saiful Bahri, Pencipta Lagu di Film Tiga Dara | lifestyle - Bisnis.com". Bisnis.com. Diakses tanggal 2017-12-17.
- ^ Saidah Rastam, Rosalie and Other Love Songs, Petaling Jaya: Strategic Information and Research Development Centre, 2017, 2nd ed.: 225-235
- ^ "Kenanglah jasa Saiful Bahri, Mohamed Hamzah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-03. Diakses tanggal 2019-11-03.