Rajawali Nusindo

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 14 Februari 2023 13.17 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Sejarah: perbaikan diksi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

PT Rajawali Nusindo adalah adalah bagian dari ID FOOD yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki 43 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.[3]

PT Rajawali Nusindo
Perseroan terbatas
IndustriPerdagangan dan distribusi
Didirikan31 Mei 2004; 20 tahun lalu (2004-05-31)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Iskak Putra[1]
(Direktur Utama)
Satriadi Indarmawan[2]
(Komisaris Utama)
JasaPerdagangan dan distribusi alat kesehatan, obat, barang konsumen yang bergerak cepat, hasil perkebunan, alat perkebunan, dan sarana perkebunan
PendapatanRp 3,753 triliun (2020)[3]
Rp 62,250 milyar (2020)[3]
Total asetRp 2,377 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 483,715 milyar (2020)[3]
PemilikRajawali Nusantara Indonesia
Karyawan
1.700 (2020)[3]
Situs webwww.nusindo.co.id

Sejarah

sunting

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1863 dengan nama Kian Gwan, yang kemudian menjadi bagian dari Oei Tiong Ham Concern (OTHC). Pada tahun 1961, sesuai keputusan Pengadilan Ekonomi Semarang, semua aset OTHC di Indonesia disita oleh pemerintah dan kemudian diletakkan di bawah pengawasan Jaksa Agung. Pada tanggal 20 Juli 1963, Jaksa Agung menyerahkan pengawasan terhadap aset-aset OTHC ke Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan. Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia resmi membentuk Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk mengelola aset-aset milik OTHC, termasuk perusahaan ini. Pada tanggal 1 Februari 1971, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Rajawali Impor Ekspor, dan pada tanggal 18 Juni 1971, nama perusahaan ini kembali diubah menjadi PT Perusahaan Impor Ekspor Rajawali Nusindo. Pada tanggal 29 Mei 1995, nama perusahaan ini disingkat menjadi "PT Rajawali Nusindo". Perusahaan ini sempat digabung ke dalam RNI pada tanggal 12 Juni 2001, tetapi kemudian kembali dipisah pada tanggal 31 Mei 2004.[4]

Bisnis

sunting

Sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran COVID-19, mulai musim libur Natal dan Tahun Baru 2021, Kereta Api Indonesia bekerja sama dengan perusahaan ini untuk menyelenggarakan rapid test antigen di hampir semua stasiun besar di Indonesia.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ "Dewan Direksi". Rajawali Nusindo. Diakses tanggal 21 Oktober 2021. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". Rajawali Nusindo. Diakses tanggal 21 Oktober 2021. 
  3. ^ a b c d e f "Laporan Tahunan 2020". Rajawali Nusindo. Diakses tanggal 21 Oktober 2021. 
  4. ^ "Sejarah Perusahaan". Rajawali Nusindo. Diakses tanggal 21 Oktober 2021. 
  5. ^ Indonesia, C. N. N. "KAI Tambah Stasiun Layani Tes Antigen Jadi 25". ekonomi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-26. Diakses tanggal 2020-12-27.