Transgasindo
PT Transportasi Gas Indonesia atau biasa disingkat menjadi Transgasindo, adalah anak usaha PGN yang bergerak di bidang transmisi gas alam. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki empat kantor regional, yakni di Jambi, Indragiri Hulu, Pekanbaru, dan Batam.[1][2]
Transgasindo | |
Perseroan terbatas | |
Industri | Gas alam |
Didirikan | 1 Februari 2002 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Anak Agung Putu Bagus Putra[1] (Direktur Utama) Redy Ferryanto[1] (Komisaris Utama) |
Jasa | Transmisi gas alam melalui pipa |
Pendapatan | US$ 168,83 juta (2021)[2] |
US$ 60,34 juta (2021)[2] | |
Total aset | US$ 296,66 juta (2021)[2] |
Total ekuitas | US$ 246,73 juta (2021)[2] |
Pemilik | PT Perusahaan Gas Negara Tbk (59,87%) Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd. (40%) YKPP PGN (0,13%) |
Karyawan | 281 (2021)[2] |
Situs web | www |
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada bulan Februari 2002. Sebulan kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan jaringan pipa transmisi Grissik - Duri. Pada bulan Juni 2004, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan jaringan pipa transmisi Grissik - Singapura. Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan dua Delivery Point Metering Facility (DPMF), yakni DPMF Duri – Dumai dan DPMF Kota Gasib. Pada bulan Februari 2019, perusahaan ini mulai mengirim gas yang dihasilkan oleh PHE Jambi Merang dan EHK Simpang Abadi. Perusahaan ini juga mulai mengoperasikan sambungan pipa gas dari Pangkalan Kerinci ke Riau untuk mengirim gas sebanyak 57 MMSCFD dari Blok Seng yang dikelola oleh EMP Bentu ke kilang minyak milik Kilang Pertamina Internasional di Dumai. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai mengalirkan gas ke jaringan pipa milik Pertamina Gas sepanjang 68 kilometer. Gas tersebut akan digunakan oleh pengelola Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP). Pada bulan Agustus 2021, perusahaan ini meneken perjanjian pengangkutan gas dengan Pertamina Hulu Rokan.[3] Perusahaan ini juga meneken perjanjian pengangkutan gas dengan PGN untuk digunakan di jaringan gas rumah tangga di Batam dan Muaro Jambi. Pada bulan November 2021, perusahaan ini meneken perjanjian pengangkutan gas dengan EHK untuk ruas Grissik - Duri.[1][2]
Referensi
- ^ a b c d "Sekilas Perusahaan". PT Transportasi Gas Indonesia. Diakses tanggal 9 Februari 2023.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Transportasi Gas Indonesia. Diakses tanggal 9 Februari 2023.
- ^ Santia, Tira (6 Agustus 2021). "Pertamina Hulu Rokan Gandeng Transportasi Gas Indonesia Angkut Gas Bumi Blok Corridor". Liputan 6. Diakses tanggal 10 Februari 2023.