Gilbert Lumoindong

pendeta asal Indonesia
Revisi sejak 19 Februari 2023 00.49 oleh AlpaMandar (bicara | kontrib) (Menambah keterangan nama keluarga. ~~~~)

Pdt. Gilbert Lumoindong, M.Th. (lahir 26 Desember 1966) merupakan seorang pendeta asal Indonesia. Ia terkenal sebagai salah satu pembawa acara Penyegaran Rohani Agama Kristen di RCTI pada tahun 1992 sampai dengan 1997.[1]


Gilbert Lumoindong

Informasi pribadi
Lahir
Gilbert Emanuel Lumoindong

26 Desember 1966 (umur 57)
AgamaKekristenan
KebangsaanIndonesia
PasanganReinda Mamangkey
Anak3
DenominasiProtestan
Dikenal sebagaiGembala Sidang GBI Glow Fellowship Centre
Ketua Departemen Pekabaran Injil Badan Pengurus Pusat Sinode Gereja Bethel Indonesia
PekerjaanPendeta, rohaniawan, pembawa acara

Profil

Saat masih kecil, Gilbert sempat mengalami sakit saraf pada otaknya yang ia derita sampai usia 10 tahun sebelum kemudian ia sembuh dan memutuskan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.[2] Pada usia 17 tahun Gilbert mulai aktif sebagai pengkhotbah di beberapa organisasi pemuda Kristen.

Gilbert kemudian kuliah di Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia dan lulus diploma pada tahun 1990. Ia kemudian melanjutkan studi teologinya di Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia.

Gilbert sempat menjadi ketua Gospel Overseas pimpinan John Hartman pada tahun 1993 sampai 1997, dan juga ia sempat menjadi jemaat di Gereja Tiberias Indonesia, sebelum akhirnya ia memisahkan diri dan mendirikan GL Ministry pada tahun 1998.

Untuk menunjukkan toleransi antar umat beragama, Gilbert sempat menunjukkan foto bersama antara dirinya dengan tokoh umat Islam Rizieq Shihab dan Yusuf Mansur pada tahun 2014.[3]

Saat ini ia masih aktif sebagai pengkhotbah baik di stasiun TV maupun radio dan memimpin sekitar 18.000 jemaat yang tergabung dalam GBI Glow Fellowship Centre.[4]

Kontroversi

Pada tahun 2019, publik sempat dihebohkan oleh berita hoax bahwa Rizieq Shihab sudah memualafkan Gilbert Lumoindong melalui foto lawas pertemuan pendeta Gilbert dan Rizieq. Berita ini sudah dikonfirmasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sebagai berita bohong.[5]

Pada tahun 2020, ia sempat memicu kontroversi dari kalangan umat Katolik Roma setelah mengeluarkan pernyataan kepada Paus Fransiskus terkait dukungan Paus mengenai serikat sipil untuk homoseksual.[6]

Pada tahun 2022, ia mendapat peringatan keras dari Badan Pengurus Pusat Gereja Bethel Indonesia (GBI) yang menaungi gereja tempat ia menjadi gembala dikarenakan pernyataannya melalui konten video Youtube-nya di mana ia secara jelas menjustifikasi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (alm.) yang sedang viral di Indonesia.

Di video tersebut, disampaikan bahwa ia menekankan bahwa Brigadir Yosua Hutabarat (alm.) memang melakukan pelecehan seksual terhadap istri dari Ferdy Sambo. Padahal di pengadilan, laporan tersebut sudah di SP3.

Berikut isi surat peringatan dari GBI:

  1. Memberikan peringatan keras kepada Pendeta Gilbert Lumoindong atas pernyataan dalam tayangan YouTube dan beredar di media sosial sehingga menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat luas, serta dampak yang tidak baik bagi korps pendeta dan nama baik organisasi GBI.
  2. Memerintahkan Pendeta Gilbert Lumoindong agar mencabbut pernyataan/tayangan yang telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat dalam waktu selambat-lambatnya 3x24 jam ke depan, sejak surat peringatan ini dibuat.
  3. Memerintahkan Pendeta Gilbert Lumoindong untuk segera meminta maaf secara terbuka sehingga tidak menyebabkan dampak yang lebih buruk lagi.
  4. Tidak mengulang tindakan yang sama dengan membuat pernyataan di luar kapasitasnya sebagai seorang pendeta, namun fokuslah memberikan Firman Tuhan/Injil Kristus.

Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat GBI, Pendeta Rubin Adi Abraham dan Sekretaris Umum Pendeta Josafat Mesach.[7]

Referensi

Pranala luar