Marsekal TNI (Purn.) Sutria Tubagus (lahir 20 Juli 1944) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara Indonesia yang menjabat dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998. Sutria Tubagus memulai kariernya setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara tahun 1967.

Sutria Tubagus
Kepala Staf TNI Angkatan Udara ke-12
Masa jabatan
15 Maret 1996 – 3 Juli 1998
PresidenSoeharto
Bacharuddin Jusuf Habibie
Sebelum
Pendahulu
Rilo Pambudi
Pengganti
Hanafie Asnan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir20 Juli 1944 (umur 80)
Jepang Bandung
Kebangsaan Indonesia
AlmamaterAkademi Angkatan Udara (1967)
PekerjaanTentara
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1967 - 1998
Pangkat Marsekal TNI
SatuanKorps Penerbang (Angkut)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier Militer

Putra dari pasangan Bapak Atang Kartawidjaja dengan Ibu Hendarsih. Setelah menyelesaikan Pendidikan Sekolah Penerbang di Pangkalan Udara Adisucipto, dia ditempatkan di Skadron Udara 32 (Pesawat Antonov 12B) berkedudukan di Pangkalan Udara Husein Sastranegara. Situasi politik paska G 30 S menyebabkan dukungan suku cadang bagi pesawat-pesawat buatan Russia menjadi terhenti sehingga pimpinan TNI Angkatan Udara ketika itu memutuskan untuk melikuidasi Skadron Udara 32 pada tahun 1970-an. Sutria lalu dipindahkan ke Skadron Udara 31 (C-130 Hercules) di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada akhir tahun 1969. Pada tahun 1974 dipindahkan lagi ke Skadron Udara 2. Tidak sampai setahun bertugas di Skadron Udara 2, Sutria kemudian dikaryakan ke Perusahaan Nasional Garuda Indonesia. Setelah mengakhiri masa penugasannya di Garuda Indonesia, Sutria dikembalikan lagi ke Skadron Udara 31 sebagai Penerbang pesawat C-130 Hercules.

Selama berada dibawah pembinaan Wing Operasi 001, Sutria mempunyai riwayat penugasan yang agak unik. Pada saat ia menjabat sebagai Kepala Dinas Operasi, ia juga menjabat sebagai Kepala Dinas Personil di staf Wing Operasi 001. Kemudian, ketika ia menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 17, ia juga merangkap jabatan sebagai Pjs. Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, sekaligus juga menjabat selaku Pjs. Komandan Wing Operasi 001.

Pendidikan

Pendidikan jenjang dan pengembangan khusus yang pernah diikutinya antara lain, Sekolah Standardisasi Perwira (setara dengan SIS), Sekkau, Seskoau, Sekolah Instruktur Penerbang (type rating), Kursus Intelijen Strategis sebagai persiapan sebelum menunaikan tugas sebagai Atase Pertahanan, dan Kursus Lemhannas. Sekembali dari tugas Atase Pertahanan di KBRI Madrid Spanyol, beberapa jabatan strategis pernah diembannya, tetapi jabatan Komandan Komando Pendidikan TNI-AU (Kodikau) adalah merupakan jabatannya yang terakhir sebelum dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara pada tanggal 15 Maret 1996 menggantikan Marsekal TNI Rilo Pambudi. Seperti para pendahulunya, jabatan Duta Besar selalu menanti setelah purna bhakti dari dinas kemiliteran, Sutria pun mendapat kesempatan tersebut. Namun bukan di Madrid, akan tetapi di negeri Gajah Putih, Thailand, yang dijalaninya selama tiga tahun.

Tanda Jasa

Puluhan tanda jasa dan tanda kehormatan yang dianugrahkan Negara atas pengabdiannya bagi bangsa dan Negara, diantaranya adalah:

  • Bintang Mahaputera Adipradana
  • Bintang Swa Bhuwana Pakca Utama
  • Bintang Dharma
  • Bintang Swa Bhuwana Pakca Pratama
  • Bintang Swa Bhuwana Pakca Nararya
  • Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun
  • Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
  • Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun
  • Satya Lencana GOM VIII Dharma Phala (Kalbar)
  • Satya Lencana GOM IX Raksaka Dharma
  • Satya Lencana Penegak
  • Satya Lencana Seroja (Tim-Tim)
  • Satya Lencara Dwidja Sistha
  • Brevet Penerbang
  • Brevet Luar Negeri
  • Brevet Kehormatan Hiu Kencana (Korps Kapal Selam TNI AL).

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
Rilo Pambudi
Kepala Staf TNI Angkatan Udara
1996–1998
Diteruskan oleh:
Hanafie Asnan
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Isbandi Gondo S
Duta Besar Indonesia untuk Thailand
2000–2003
Diteruskan oleh:
Ibrahim Yusuf