Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang (disingkat DPRD Kota Malang) adalah sebuah lembaga legislatif unikameral di kota Malang, Indonesia. Dewan ini terdiri dari 45 anggota yang dipilih berdasarkan daftar terbuka dari partai dalam pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pemilihan dilakukan bersamaan dengan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah seluruh Indonesia. Pemilihan umum terakhir dilaksanakan pada 17 April 2019. Jumlah kursi untuk DPRD Kota Malang 45 kursi di mana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi partai mayoritas dengan perolehan 12 kursi, disusul Partai Kebangkitan Bangsa dengan 7 kursi, PKS 6 kursi, dan Partai Gerindra dengan 5 kursi.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Malang
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Malang
2019-2024
Jenis
Jenis
Jangka waktu
5 tahun
Sejarah
Sesi baru dimulai
24 Agustus 2019
Pimpinan
Ketua
I Made Rian Diana Kartika (PDI-P)
sejak 23 September 2019
Wakil Ketua I
Abdurrochman (PKB)
sejak 23 September 2019
Wakil Ketua II
Asmualik (PKS)
sejak 23 September 2019
Wakil Ketua III
Rimzah (Gerindra)
sejak 23 September 2019
Komposisi
Anggota45
Partai & kursi
  PKB (7)
  Gerindra (5)
  PDI-P (12)
  Golkar (5)
  NasDem (2)
  PKS (6)
  Perindo (1)
  PSI (1)
  PAN (3)
  Demokrat (3)
Pemilihan
Representasi Proposional
Pemilihan terakhir
17 April 2019
Tempat bersidang
Gedung DPRD Kota Malang
Jalan Tugu No. 1A
Klojen, Malang
Jawa Timur, Indonesia
Situs web
dprd.malangkota.go.id
L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dewan ini berkantor dan bersidang di Gedung DPRD Kota Malang, Klojen, Malang.

Pimpinan Dewan

Pimpinan DPRD Kota Malang terdiri atas satu orang ketua dan tiga orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan.[1]

No Jabatan Nama Partai Politik
1 Ketua I Made Rian Diana Kartika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
2 Wakil Ketua I Abdurrochman Partai Kebangkitan Bangsa
3 Wakil Ketua II Asmualik Partai Keadilan Sejahtera
4 Wakil Ketua III Rimzah Partai Gerindra

Komposisi Anggota

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Malang dalam lima periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
1999-2004[2] 2004-2009[2] 2009-2014[3] 2014-2019 2019-2024[4]
PKB 12   8   5   6   7
Gerindra (baru) 2   4   5
PDI-P 15   12   9   11   12
Golkar 7   5   5   5   5
NasDem (baru) 1   2
PKS 1   5   5   3   6
Perindo (baru) 1
PPP 1   1   0   3   0
PSI (baru) 1
PAN 4   5   4   4   3
Hanura (baru) 1   3   0
Demokrat (baru) 7   12   5   3
PKPB (baru) 0   1
PDS (baru) 2   1
Jumlah Anggota 40   45   45   45   45
Jumlah Partai 6   8   10   10   10


Daerah Pemilihan

Pada Pemilu 2019, pemilihan DPRD Kota Malang dibagi kedalam 5 daerah pemilihan (dapil) sebagai berikut:[5]

Nama Dapil Wilayah Dapil Jumlah Kursi
KOTA MALANG 1 Klojen 6
KOTA MALANG 2 Blimbing 10
KOTA MALANG 3 Kedungkandang 10
KOTA MALANG 4 Sukun 10
KOTA MALANG 5 Lowokwaru 9
TOTAL 45

Sejarah Ketua DPRD Kota Malang

Berikut ini adalah daftar Ketua DPRD Kota Malang dalam lima periode terakhir.[6]

Periode DPRD Nama Ketua DPRD Asal Partai Politik Mulai Menjabat Selesai Menjabat Keterangan
1999-2004 Sri Rahayu PDI-P 1999 2004
2004-2009 Priyatmoko Oetomo PDI-P 2004 2009
2009-2014 Arif Darmawan Demokrat 2009 2014
2014-2017 Arief Wicaksono PDI-P 2014 10 Agustus 2017 [7]
2017-2018 Abdul Hakim PDI-P 8 November 2017 6 April 2018 [8][9]
2018-2019 Bambang Heri Susanto PDI-P 26 November 2018 24 Agustus 2019 [10]
2019-sekarang I Made Rian Diana Kartika PDI-P 23 September 2019 Petahana

Daftar Anggota

Berikut adalah daftar anggota DPRD Kota Malang periode 2019-2024.[11]

Nama Anggota Partai Politik Daerah Pemilihan Suara Sah
Arief Wahyudi, S.H. PKB
KOTA MALANG 1
1.787
Abdurrochman, S.H. PKB
KOTA MALANG 2
3.154
Hartatik, S.E. PKB
KOTA MALANG 2
1.607
Ike Kisnawati PKB
KOTA MALANG 3
3.701
Abd. Wahid PKB
KOTA MALANG 3
3.663
Drs. H. Fathol Arifin, M.H. PKB
KOTA MALANG 4
3.638
Ahmad Farih Sulaiman, S.Pd. M.Pd. PKB
KOTA MALANG 5
2.141
Rimzah Gerindra
KOTA MALANG 1
2.327
Kol (Purn.) Drs. Djoko Hirtono, S.STF., M.Si. Gerindra
KOTA MALANG 2
1.860
Nurul Faridawati Gerindra
KOTA MALANG 3
3.719
Randy Gaung Kumaraning Al Islam Gerindra
KOTA MALANG 4
2.704
Lelly Thresiyawati Gerindra
KOTA MALANG 5
614
Iwan Mahendra, S.Sos., M.AP. PDI-P
KOTA MALANG 1
2.965
Harvad Kurniawan R., S.H. PDI-P
KOTA MALANG 2
3.251
Eko Herdiyanto PDI-P
KOTA MALANG 2
2.496
Wiwiek Sukesie, D.Rr., Dra., M.Si. PDI-P
KOTA MALANG 2
1.689
Amithya Ratnanggani Sirraduhita, S.S. PDI-P
KOTA MALANG 3
3.808
Drs. Agoes Marhaenta, M.H. PDI-P
KOTA MALANG 3
2.905
Luluk Zuhriyah PDI-P
KOTA MALANG 3
2.166
H. Wanedi PDI-P
KOTA MALANG 4
6.030
Lea Mahdarina, S.T. PDI-P
KOTA MALANG 4
3.985
Ferry Kurniawan PDI-P
KOTA MALANG 4
2.696
I Made Rian Diana Kartika, S.E. PDI-P
KOTA MALANG 5
5.849
Nurul Setyowati, S.E. PDI-P
KOTA MALANG 5
3.793
Moh. Arif Budiarso, S.T. Golkar
KOTA MALANG 1
1.158
Eddy Widjanarko, S.AP. Golkar
KOTA MALANG 2
1.259
Suryadi, S.Pd. Golkar
KOTA MALANG 3
1.620
Drs. H. Rahman Nurmala, M.M. Golkar
KOTA MALANG 4
1.010
Hj. Retno Sumarah, S.E., M.M. Golkar
KOTA MALANG 5
2.467
Gagah Soeryo Pamoekti NasDem
KOTA MALANG 1
3.781
Drs. Suyadi, M.M. NasDem
KOTA MALANG 4
2.879
H. Bayu Rekso Aji PKS
KOTA MALANG 1
2.821
H. Asmualik PKS
KOTA MALANG 2
2.969
H. Akhdiyat Syabril Ulum, S.Kom., M.M. PKS
KOTA MALANG 3
1.914
H. Rokhmad, S.Sos. PKS
KOTA MALANG 4
1.962
Trio Agus Purwono, S.T.P. PKS
KOTA MALANG 5
2.847
Ahmad Fuad Rahman, S.E. PKS
KOTA MALANG 5
2.353
Alkasa Sulima Priyantono, S.E. Perindo
KOTA MALANG 4
909
Dr. Jose Rizal Joesoef PSI
KOTA MALANG 5
1.413
H. Eko Hadi Purnomo, S.H. PAN
KOTA MALANG 2
2.542
H. Lookh Makhfudz, S.S. PAN
KOTA MALANG 3
2.888
H. Pujianto, S.E., M.Hum. PAN
KOTA MALANG 5
2.232
Indah Nurdiana, S.T.P. Demokrat
KOTA MALANG 2
2.160
H. Imron Demokrat
KOTA MALANG 3
2.767
Wiwik Sulaiha Demokrat
KOTA MALANG 4
3.018

Komisi

Komisi merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. Komisi mempunyai tugas dan kewajiban:

  • Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • Melakukan pembahasan terhadap rancangan peraturan daeran dan rancangan keputusan DPRD
  • Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD sesuai dengan ruang lingkup tugas komisi
  • Membantu pimpinan dewan untuk mengupayakan penyelesaian masalah yang disampaikan oleh wali kota dan/atau masyarakat kepada DPRD
  • Menerima, menampung, dan membahas serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat
  • Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah
  • Melakukan kunjungan kerja komisi yang bersangkutan atas persetujuan pimpinan dewan
  • Mengadakan rapat kerja dan rapat dengar pendapat
  • Mengajukan usul kepada pimpinan dewan yang termasuk dalam ruang lingkup bidang tugas masing-masing komisi
  • Memberikan laporan tertulis kepada pimpinan dewan tentang hasil pelaksanaan tugas komisi

DPRD Kota Malang terdapat 4 (empat) komisi, yaitu Komisi A yang membidangi Pemerintahan; Komisi B yang membidangi Perekonomian & Keuangan; Komisi C yang membidangi Pembangunan; dan Komisi D yang membidangi Kesejahteraan Rakyat.

Peristiwa penting

Kasus Korupsi Massal

Pada tanggal 9 Agustus 2017, Kasus suap pembahasan APBD-P Kota Malang tahun anggaran 2015 mencuat ke permukaan setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) melakukan serangkaian penggeledahan di Kota Malang.

Pada tanggal 11 Agustus 2017, KPK menetapkan tersangka terhadap M. Arief Wicaksono, ketua DPRD Malang saat itu. Ia disangka menerima suap Rp.700 juta dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang tahun 2015 Jarot Edy Sulistyono.[12] Sementara 18 anggota Dewan lainnya disangka ikut menerima uang suap. Mereka adalah Sulik Lestyowati, Abdul Hakim, Bambang Sumarto, Imam Fauzi, Syaiful Rusdi, Tri Yudiani, Suprapto, dan Mohan Katelu. Selain itu, juga ada Slamet, M Zaenuddin, Wiwik Hendri Astuti, Heri Puji Utami, Abd Rachman, Hery Subiantono, Rahayu Sugiharti, Sukarno, dan Yaqud Ananda Gudban. Saat itu, Anton dan Yaqud Ananda Gudban menjadi sorotan karena merupakan calon wali kota Malang dalam Pilkada Serentak 2018.

Dalam fakta persidangan dari 18 anggota Dewan tersebut muncul kasus baru, yakni gratifikasi dalam APBD 2015 senilai Rp 5,8 miliar dan pengadaan lahan sampah TPA Supit Urang senilai Rp 300 juta. Penyidik KPK kembali turun ke Kota Malang untuk melakukan serangkaian penggeledahan dan pemeriksaan. Puncaknya, tanggal 3 September 2018, ketika KPK menetapkan tersangka terhadap 22 anggota DPRD Kota Malang. Ke-22 anggota DPRD Kota Malang itu adalah Arief Hermanto, Teguh Mulyono, Mulyanto, Choeroel Anwar, Suparno Haduwibowo, Imam Ghozali, Mohammad Fadli, Asia Iriani, Indra Tjahyono, Een Ambarsari dan Bambang Triyoso. Selain itu, juga Diana Yanti, Sugiarto, Afdhal Fauza, Syamsul Fajrih, Hadi Susanto, Erni Farida, Sony Yudiarto, Harun Prasojo, Teguh Puji Wahyono, Choirul Amri, dan Ribut Harianto.

Lihat Pula

Referensi

Pranala luar