Upaya kudeta Maroko 1972

Revisi sejak 23 Februari 2023 22.03 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Pranala luar: pembersihan kosmetika dasar)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Upaya kudeta Maroko 1972 adalah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Raja Hassan II dari Maroko pada tanggal 16 Agustus 1972.

Rencana kudeta ini disusun oleh Jenderal Mohamed Oufkir, penasihat dekat Raja Hassan. Ia dibantu oleh Mohamed Amekrane, komandan pangkalan angaktan udara Maroko di Kenitra.[1] Pada tanggal 16 Agustus, empat jet tempur Northrop F-5 atas perintah Oufkir mencegat Boeing 727 yang ditumpangi Hassan dalam perjalanan pulang dari Prancis.[2] Kabarnya, Raja Hassan yang menerbangkan pesawat tersebut berkata langsung kepada pilot pemberontak melalui radio, "Jangan menembak lagi! Sang tiran sudah mati!"[3] Para pilot pemberontak pun menghentikan serangan tanpa menyadari bahwa mereka telah dikelabui Hassan.

Pesawat Hassan mendarat dengan selamat di bandara Rabat. Serangan tersebut membuat badan pesawat penuh lubang, menewaskan 8 orang dan melukai 40 lainnya.[4] Pangkalan Udara Kenitra, tempat bercokolnya para perwira angkatan udara yang memberontak, segera dikepung dan ratusan orang ditangkap.

Oufkir ditemukan tewas akibat tembakan senjata api berkali-kali pada tanggal 16 Agustus. Kematiannya dinyatakan resmi sebagai aksi bunuh diri.[5][6]

Referensi

sunting
  1. ^ Miller, Susan Gilson (2013-04-15). A History of Modern Morocco. Cambridge University Press. hlm. 177. ISBN 978-0-521-81070-8. Diakses tanggal 2013-05-09. 
  2. ^ The Air Force role in low-intensity conflict. DIANE Publishing. hlm. 56. ISBN 1428928278. 
  3. ^ Gregory, Joseph R. (July 24, 1999). "Hassan II of Morocco Dies at 70; A Monarch Oriented to the West". New York Times. 
  4. ^ Morocco: the Islamist awakening and other challenges. Marvine Howe, p. 111
  5. ^ Hughes, Stephen O. (2006). Morocco Under King Hassan. Ithaca Press. ISBN 0863723128. 
  6. ^ "Interview with Malika Oufkir". Foreign Correspondent. 7 November 2001. 

Pranala luar

sunting