Evri Rizqi Monarshi (lahir 13 April 1983) adalah Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia periode 2022-2025[1]. Latar belakangnya sebagai jurnalis televisi selama 15 tahun. Selain jurnalis, ia merupakan aktivis perlindungan anak.

Kehidupan awal

Evri Rizqi Monarshi lahir dari keluarga Sunda di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat. Ibu satu anak ini menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di Purwakarta. Pada tahun 2005 ia meraih Sarjana di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Karir

Evri Rizqi Monarshi berpengalaman di industri penyiaran sebagai jurnalis televisi sejak 2007 hingga 2022. Ia mengawali karirnya sebagai reporter di Trans TV (2007-2014), produser di CNN Indonesia (2014-2017) dan senior produser di Metro TV (2017-2022).

Berbekal pengalaman sebagai jurnalis televisi, ia mengikuti seleksi Komisioner KPI Pusat periode 2022-2025. Ia kemudian terpilih sebagai Komisioner KPI setelah lolos fit and proper di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat. Pada 7 Februari 2023, ia bersama 8 komioner KPI ditetapkan dalam sidang paripurna DPR RI.[2].

Kiprah

Sejak aktif sebagai reporter, Rizqi fokus pada isu perlindungan anak.[3] Menurutnya, anak-anak rentan terpengaruh oleh konten negatif. Pengaruh ini berdampak pada perubahan sikap menjadi anarkis, amoral, bahkan asusila. Perubahan sikap tersebut sangat terasa dengan maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah.

Pengaruh konten negatif memiliki dampak jangka panjang bagi anak. Saat anak menjadi pelaku, saksi, maupun korban, ada efek sisa kejahatan yang sakit di masa kelamnya dan berpotensi dilampiaskan di masa depan.

Bagi Rizqi, siaran ramah anak adalah kewajiban moral bagi seluruh awak penyiaran. Sekalipun penyebaran konten negatif kian marak di media sosial, ia berharap peran industri penyiaran tetap konsisten berpedoman pada kebijakan perlindungan anak. Industri penyiaran haruslah menjadi referensi bagi siaran yang beradab dan mencerdaskan.[4]

Penghargaan

Tahun 2021, karyanya masuk dua nominasi KPI Awards, pertama kategori program peduli perempuan dan anak, kedua kategori program peduli disabilitas. Tahun 2019 kiprahnya mendapat apresiasi dari Pemerintah Uzbekistan dan diundang meliput berbagai kearifan lokal di Uzbekistan. Pada tahun 2008, ia mendapat penghargaan AJI Awards kategori liputan terbaik tentang anak.

Pada November 2016, ia mengikuti pendidikan singkat di NHK Tokyo bersama The Japan Broadcasting Corporation. Pada November 2012, ia juga mengikuti pendidikan singkat di Amsterdam dengan fokus kajian seputar perbandingan media mainstream di Belanda, Prancis dan Jerman.

Ia juga menjadi Koordinator program Jurnalis Ramah Anak oleh dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta tahun 2022.[5]


Referensi