Insiden Tiananmen terjadi pada tanggal 5 April 1976, di Lapangan Tiananmen di pusat kota Beijing, Tiongkok. Peristiwa itu terjadi pada hari berkabung tradisional, Festival Qingming, setelah Insiden Nanjing, yang dipicu oleh kematian Perdana Menteri Zhou Enlai pada bulan Januari tahun itu.
Beberapa orang sangat tidak setuju dengan penghapusan masa berkabung untuk sang perdana menteri, dan massa mulai berkumpul di Lapangan Tiananmen untuk memprotes otoritas pusat, kemudian ada pula massa yang didukung oleh Kelompok Empat yang memerintahkan agar lapangan dibersihkan.
Peristiwa itu dilabeli sebagai tindakan kontra revolusi oleh Komite Sentral Partai Komunis dan dijadikan alasan untuk memecat dan melakukan penahanan rumah terhadap Wakil Perdana Menteri Deng Xiaoping, yang dituduh merencanakan acara tersebut, sementara Deng bersikeras bahwa dia datang ke Lapangan Tiananmen hanya untuk potong rambut.
Setelah Revolusi Kebudayaan berakhir, keputusan Komite Sentral Partai Komunis terhadap peristiwa itu malah terbalik. Partai Komunis kemudian memuji dan menyebut peristiwa tersebut menunjukkan sikap patriotisme.
Lihat juga
Bacaan lebih lanjut
- Wong, J. (1995). Red China Blues. New York. Doubleday/Anchor Books. 406 pages. Pages 165–171. ISBN 0-385-47679-5
- Cheng, Nien, (1996). Life and Death in Shanghai. New York. Penguin Books. 543 pages. Pages 470–471. ISBN 0-14-010870-X
- Teiwes, Frederick C. and Warren Sun, "The First Tiananmen Incident Revisited: Elite Politics and Crisis Management at the End of the Maoist Era," Pacific Affairs Vol:77 Issue:2 (2004) pp. 211–235.
- Cheater, A. P., "Death ritual as political trickster in the People’s Republic of China," The China Journal Vol:26 (1991) pp. 67–97.
Pranala luar