Seabank

perusahaan asal Singapura

PT Bank Seabank Indonesia (sebelumnya bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi)[1][2] atau lebih dikenal dengan nama Seabank adalah lembaga keuangan di Indonesia. PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) adalah lembaga keuangan digital milik Sea Group, perusahaan induk dari situs e-commerce Shopee[3] dan penerbit game online Garena.[4]

PT Bank Seabank Indonesia
Jasa Keuangan
Didirikan4 Oktober 1991 (sebagai Bank BKE)
10 Februari 2021 (sebagai SeaBank)
Kantor pusatGama Tower, Jl. H. R. Rasuna Said No.2, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940
PemilikSea Limited
Situs webhttps://www.seabank.co.id/

Sejarah

 
Kantor pusat Seabank Indonesia, saat masih bernama Bank Kesejahteraan

PT Seabank Indonesia didirikan sebagai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) pada 4 Oktober 1991 berdasarkan akta notaris No. 37 oleh Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., notaris di Jakarta. Kemudian diubah berdasarkan akta No. 122 pada 20 November 1991 oleh Notaris yang sama dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (Saat ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) pada tanggal 27 November 1991 melalui Surat Keputusan Dengan No. C2-7107HT .01.01.Th. 91 dan diumumkan melalui Berita Negara Republik Indonesia No. 528 tambahan No. 11 tanggal 7 Februari 1992, Bank BKE sendiri mulai beroperasi sebagai Bank pada tanggal 27 Februari 1992.[5] Pendirian BKE dirintis oleh Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo. Fokus bisnis adalah pembiayaan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui Koperasi Primer Pegawai Negeri (KP-RI) dengan pola executing dalam memberi solusi finansial bagi pegawai, terutama PNS, sekaligus memberdayakan koperasi.

Sejak tahun 2015, BKE memiliki Sentra Kredit Konsumer (SKK), yaitu semacam credit factory untuk pengembangan produk yang didukung infrastruktur Teknologi Informasi dengan menggandeng Telkom Indonesia melalui e-Koperasi tentang PPOB, Payment sehingga anggota koperasi bisa bertransaksi seperti, pembayaran listrik, telepon, PDAM serta ke depannya menempatkan ATM dan EDC (Electronic Data Capture), Bancassurance untuk menjual asuransi mikro misalnya.

Modal dasar Bank BKE adalah sebesar Rp. 5 triliun yang terbagi atas 500 juta saham dengan nominal per saham adalah Rp. 10.000, dengan pembagian 41,56% dari modal sudah ditempatkan dan disetorkan dengan jumlah sebesar Rp. 2.078.129.490.000 yang terdiri dari 207.812.949 lembar saham.[5] Sampai akhir tahun 2020, Bank BKE telah mencatat pertumbuhan asset sebesar Rp. 3,469 Miliar dan penambahan jumlah pegawai sebanyak 337 Pegawai, Saat ini Bank BKE memiliki kantor layanan sebanyak 12 kantor yang terdiri dari 8 Kantor cabang dan 4 Kantor cabang pembantu yang tersebar dibeberapa titik kota besar di Indonesia, Untuk ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Bank BKE (SeaBank Indonesia) saat ini memiliki 22 unit ATM yang berada di setiap kantor cabang dan Area publik yang didukung oleh jaringan ATM Bersama, Bank BKE juga sudah mendukung SMS Banker yang dapat digunakan oleh seluruh nasabah.[5]

Meskipun demikian, BKE hingga saat itu masih merupakan bank kecil beraset hanya Rp 4 triliun, sehingga harus mengalami perubahan kepemilikan demi menambah permodalannya. Pada tahun 2019, BKE tercatat dimiliki oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (25% dan 19%) ditambah pemegang saham lain; di awal 2020, salah satu pemegang saham, PT Danadipa Artha Indonesia (milik Setiawan Ichlas, yang sudah menjadi pemegang saham sejak 2018),[6] meningkatkan sahamnya dari 21% menjadi 92,6%.[7][8] Dalam proses ini, Danadipa mendapat pendanaan dari Turbo Cash, anak usaha Sea Group. Turbo Cash kemudian menjadi pemegang 82,19% saham Danadipa. Belakangan, kepemilikan saham BKE menjadi dipegang 95%-nya oleh Danadipa, sedangkan 5%-nya oleh PT Koin Investama Nusantara yang juga dimiliki oleh Turbo Cash. Hal ini membuat kepemilikan BKE sejak Januari 2020 resmi jatuh kepada Sea Group.[3]

Pasca-akuisisi itu, berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0002728.Ah.01.02 Tahun 2021 yang diterbitkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 15 Januari 2021, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi resmi berubah nama menjadi PT SeaBank Indonesia, Direksi kemudian mengumumkan perubahan nama lama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) dengan logo lama Bank BKE, menjadi nama baru PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) dengan logo baru SeaBank. Perubahan nama ini berlaku efektif sejak tanggal 10 Februari 2021.[9]

Saat ini SeaBank bekerjasama dengan Shopee untuk menambah nasabah mereka yang hobi belanja. Dimana para pengguna Shopee bisa dengan mudah untuk buka rekening SeaBank melalui aplikasi Shopee selain itu Shopee dan SeaBank juga menawarkan berbagai macam promo menarik untuk para penggunanya.[10] Sebelumnya, Sea Group sendiri telah mendapatkan lisensi untuk bank digital di Singapura pada Desember 2020.[11]

Referensi

  1. ^ Citradi, Tirta (2021-02-16). "Gojek-Tokopedia Merger, Nasib OVO 'Si Anak Kandung' Piye?". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  2. ^ "Dipegang Sea Group, Bank Kesejahteraan Ekonomi Kini Jadi SeaBank". id.techinasia.com. 23 Februari 2021. 
  3. ^ a b Pramisti, Nurul Qomariyah. "Mengapa Induk Shopee Mau Membeli Bank BKE yang Kecil dan Rugi?". tirto.id. Diakses tanggal 2021-10-14. 
  4. ^ Sandria, tahir saleh & Ferry (2021-03-31). "Waspada Bank Kakap RI! Ada 'Kuda Hitam' Baru dari Singapura". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2021-10-14. 
  5. ^ a b c Laporan Tahunan SeaBank 2020 (PDF). 
  6. ^ Dicaplok Shopee, Bank BKE Ganti Nama Jadi Seabank Indonesia
  7. ^ Danadipa Artha Indonesia akan menambah modal Bank BKE lewat private placement
  8. ^ Danadipa Ambil Alih Kendali Bank BKE
  9. ^ Sitorus, Ropesta (2021-02-22). Alfi, Azizah Nur, ed. "Resmi Diakuisisi Sea Group, Bank BKE Kini Berganti Nama Jadi Seabank". Bisnis.com. Diakses tanggal 2021-11-18. 
  10. ^ Ramadani, Alisha (2021-11-29). "Apa Itu SeaBank : Fitur, Bunga & Keuntungan". Sakudigital. Diakses tanggal 2022-06-17. 
  11. ^ "Indonesian banking regulator says Sea Group's Shopee acquires Bank BKE". thejakartapost.com. 18 Februari 2021. 

Pranala luar