Budail bin Warqa'

Revisi sejak 7 Maret 2023 01.20 oleh Kadipaten87 (bicara | kontrib) (Biografi Sahabat Nabi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Nama lengkapnya adalah Budail bin Warqa` bin Rabi'ah bin Jura bin Amir bin Mazin bin Adi bin Amr bin Rabi'ah (arab: بديل بن ورقاء بن ربيعة بن جرى بن عامر بن مازن بن عدي بن عمرو بن ربيعة). Beliau merupakan salah satu sahabat Nabi yang berasal dari klan Bani Khuza'ah, sebuah keluarga terkenal yang mendiami dan menguasai Mekkah sebelum kedatangan Qushay bin Kilab dan keturununnya yaitu suku Quraisy. Budail sendiri terkenal sebagai tokoh yang sangat cerdik dan pemberani, mirip dengan sahabat Amr bin Ash.[1]

Riwayat Hidup

Budail bin Warqa` termasuk tokoh yang masuk Islamnya agak terlambat, yaitu pada peristiwa Fathu Makkah tahun 8 Hijriyah. Ia menyatakan keislamannya bersama dengan anaknya yang bernama Abdullah bin Budail dan seorang tokoh Quraisy lainnya yang bernama Hakim bin Hizam di sebuah tempat yang bernama lembar Marru ad-Zhahran (sekarang bernama Wadi Fatimah) tidak jauh dari kota Makkah.[2]

Pada peristiwa Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah) banyak anggota suku Quraisy yang menjadikan rumah budail sebagai tempat berlindung selain Ka'bah dan rumah Abu Sufyan. Ini menunjukkan kemuliaan dan kehormatan yang dimiliki olehnya.

Keluarga dan Perjuangan Membela Islam

Budail memiliki empat orang anak laki-laki yang semuanya masuk Islam dan termasuk sebagai sahabat Nabi, yaitu Abdullah, Abdurrahman, Utsman, dan Salamah. Sementara itu, dari keempat anaknya itu yang ikut serta dalam perjuangan dan ikut bertempur adalah Abdullah. Budail dan Abdullah ikut serta dalam pertempuran Hunain, ekspedisi ke Thaif, dan perang Tabuk.

Pada perang Hunain, Budail ditugaskan oleh Rasulullah untuk mengumpulkan harta rampasan yang jumlahnya sangat banyak beserta tawanan perang di daerah Ji'ranah.[3]

Kematian

Sahabat Budail bin Warqa` wafat sebelum Nabi Muhammad di usia sekitar 80 tahun lebih.

  1. ^ Al-Baghdadi, Ibnu Qani' (2004). Mu'jam as-Shahabah jilid II. Beirut: Dar el-Fikr. hlm. 803. 
  2. ^ Ibnu Abdil Barr. Al-Isti'ab fi Ma'rifat al-Ashab jilid I. hlm. 150. 
  3. ^ Al-'Asqalani, Ibnu Hajar. Al-Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah jilid I. hlm. 146.