Ahmad Bustomi
Ahmad Bustomi (lahir 13 Juli 1985) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Arema FC. Dia biasa berposisi sebagai gelandang. Pemain idola Bustomi adalah Bima Sakti yang pernah menjadi rekan satu tim di Persema Malang
Informasi pribadi | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tanggal lahir | 13 Juli 1985 | |||||||||||||||
Tempat lahir | Jombang, Indonesia | |||||||||||||||
Tinggi | 1,67 m (5 ft 5+1⁄2 in) | |||||||||||||||
Posisi bermain | Midfielder | |||||||||||||||
Informasi klub | ||||||||||||||||
Klub saat ini | Arema FC | |||||||||||||||
Nomor | 19 | |||||||||||||||
Karier junior | ||||||||||||||||
SSB Unibraw 82 | ||||||||||||||||
2002–2003 | Persema Malang | |||||||||||||||
Karier senior* | ||||||||||||||||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) | |||||||||||||
2004–2005 | Persikoba Batu | 4 | (0) | |||||||||||||
2005–2008 | Persema Malang | 58 | (4) | |||||||||||||
2019–2020 | Arema Malang | 59 | (2) | |||||||||||||
2020 | Mitra Kukar | 61 | (4) | |||||||||||||
2020–2021 | Arema Cronus | 48 | (4) | |||||||||||||
2021–2022 | Mitra Kukar | 12 | (0) | |||||||||||||
2022–2023 | Persela Lamongan | 18 | (0) | |||||||||||||
2023 | PSMS Medan | 2 | (0) | |||||||||||||
Tim nasional‡ | ||||||||||||||||
2006–2007 | Indonesia U23 | (1) | ||||||||||||||
2010–2014 | Indonesia | 27 | (0) | |||||||||||||
Prestasi
| ||||||||||||||||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 11 Januari 2022 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 23 November 2017 |
Sebelum bergabung dengan Mitra Kukar Ia bermain di Persikoba Batu, Persema Malang, dan Arema Indonesia. Dia adalah salah satu dari tim Sea Games 2007 asuhan Ivan Kolev. Dia melakukan debut dalam pertandingan persahabatan melawan Uruguay pada tanggal 8 Oktober 2010. Dia adalah gelandang bertahan terampil dan pemain sepak bola Indonesia yang memiliki VO2 max tertinggi.
Kehidupan pribadi
Ahmad Bustomi dilahirkan dari pasangan Jumari dan Sarmiati di Jombang. Hanya saja, 40 hari setelah dilahirkan, Tomi diboyong oleh kedua orang tuanya ke Malang. Selanjutnya, Jumari beserta keluarganya mengadu nasib ke Jakarta. Bertahun-tahun mengadu nasib, Jumari akhirnya kembali ke kampung halamannya di daerah Karangploso, Malang. "Saat kembali dari Jakarta, Tomi masih duduk di kelas V SD. Kemudian menantu saya, Jumari, mendirikan bengkel untuk menopang ekonominya," kata Atikah nenek Ahmad Bustomi. Saat berada di kota dingin itulah Bustomi menekuni permainan sepak bola tersebut. Satu kenangan yang tak pernah dilupakan bagi kedua orang tuanya, Jumari dan Sumiati adalah saat menjual perhiasan untuk bisa membelikan sepatu baru bagi sang anak ketika akan masuk dalam seleksi Persema Malang. "Pada saat itu sepatu bolanya sobek dan tidak bisa dipakai. Mau beli tak punya uang. Terpaksa saya jual anting-anting seberat 1 gram dan laku 100 ribu. Uang itu untuk membeli sepatu bola," aku Sumiati.[1] Ia menikah dengan Fina Dian Sari teman semasa SMP yang kini bekerja sebagai asisten apoteker di RSSA (Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar) Malang pada 2 Juni 2010.
Karier
Klub
Cimot atau Tomi nama panggilan sehari-hari Bustomi, mulai mengenal sepak bola waktu ia masih duduk di bangku SD. Ia pun mendaftar di SSB Unibraw 82, sebuah SSB yang di bawah naungan Universitas Brawijaya. Di suatu turnamen pemandu bakat melihat potensi besar pada Tomi remaja akhirnya ia terjaring dalam seleksi, dan masuk dalam tim Persema Jr U-18. Dua musim pun ia jalani bersama Persema Jr di Kompetisi Liga Remaja Piala Soeratin U-18, di Persema U-18 ia dipercaya sebagai Kapten kesebelesan. Tahun 2004 awal mula ia mengawali sebagai pemain profesional, setelah ia menjadi bagian dari tim Persikoba Batu. 2005 ia memperkuat tim Persema Malang bersama Pitono dan Abdi Gusti pemain seangkatan di Persema U-18 yang saat itu diarsiteki oleh Danurwindo. Musim 2008 ia menyebrang ke tim se-kota Arema Malang, dan di musim kompetisi 2009-2010 membawa Arema Indonesia menjadi juara Liga Super Indonesia dan runner up Piala Indonesia.
Karier internasional
Bustomi masuk dalam skuat Timnas U-23 Asian Games, SEA Games, dan Pra Olimpiade yang sempat berlatih ke Belanda dan Argentina. Di Belanda diasuh oleh Foppe de Haan dan Bambang Nurdiansyah serta Ivan Kolev di Argentina. Di Timnas U-23 ia jalani pada tahun 2006 hingga 2007. Debutnya bersama Tim nasional sepak bola Indonesia ketika timnas Indonesia berhadapan dengan Uruguay 8 Oktober 2010 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Gol internasional
- Per pertandingan yang dimainkan pada 16 Mei 2007.
- Skor dan hasil mencantumkan penghitungan gol Indonesia terlebih dahulu, kolom skor menunjukkan skor setelah setiap gol Bustomi.
No. | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | 16 Mei 2007 | Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Indonesia | Oman | 2–1 | 2–1 | Kualifikasi Pra-Olimpiade Putra AFC 2008 |
Gelar
Klub
- Arema
- Juara Liga Super Indonesia: 2009–10[2]
- Piala Gubernur Jatim: 2013
- Inter Island Cup: 2014/15[3]
- Piala Presiden: 2017[4]
Internasional
Indonesia
- AFF Championship Runner-up: 2010
Referensi
- ^ Bustomi yang sempat putus asa, diakses 22 Desember 2010
- ^ "Arema is The Winner of 2009–2010 ISL". LigaIndonesia.com. 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 May 2010. Diakses tanggal 31 May 2010.
- ^ "Jadwal Persib vs Arema Final Inter Island Cup Digelar 1 Februari 2015 di Palembang". rancahpost.co.id (dalam bahasa Indonesian). Liga Indonesia. 23 January 2015. Diakses tanggal 23 January 2015.
- ^ "Arema FC Juara Piala Presiden 2017". www.bola.com.