Adipatni Agung Maria Nikolaevna dari Rusia

Anak ketiga dari Tsar Nicholas II
Revisi sejak 10 Maret 2023 08.43 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230309)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot)

Maria Nikolaevna (bahasa Rusia: Мария Никола́евна Рома́нова, Mariya Nikoláyevna Románova; 26 Juni 1899 – 17 Juli 1918) merupakan anak ketiga Tsar Nikolai II dari Rusia dan Tsarina Aleksandra Fyodorovna. Maria merupakan adik dari Olga, Tatiana, dan kakak dari Anastasia Nikolaevna dan Aleksei Nikolaevich. Maria terbunuh bersama keluarganya dalam pembunuhan di luar hukum oleh anggota Cheka, polisi rahasia Bolshevik di Yekaterinburg pada 17 Juli 1918. Selama hidupnya, Maria menjadi perawat Palang Merah sejak usia dini seperti kakaknya dalam Perang Dunia I yang merupakan penjaga rumah sakit dan malah menjenguk tentara yang terluka. Sepanjang hayatnya, dia dikenal karena minatnya pada kehidupan tentara. Bermula sejak masa kanak-kanak, Maria pernah menjalin cinta monyet dengan beberapa pria yang dia jumpai. Maria berharap untuk menikahi satu di antara mereka dan memiliki keluarga besar.

Maria Nikolaevna
Maria Nikolaevna, ca 1914.
Kelahiran26 Juni [K.J.: 14 Juni] 1899
Istana Peterhof, Sankt Petersburg, Kekaisaran Rusia
Kematian17 Juli 1918(1918-07-17) (umur 19)
Gedung Ipatiev, Yekaterinburg, Uni Soviet
Nama lengkap
Maria Nikolaevna Romanova
WangsaHolstein-Gottorp-Romanov
AyahNikolai II dari Russia
IbuAleksandra Fyodorovna
AgamaOrtodoks Rusia
Tanda tanganMaria Nikolaevna

Adik perempuan Maria, Anastasia, menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat selama 90 tahun karena diduga menjadi penyintas dalam penembakan keluarga Romanov pada 1918. Namun, desas-desus tersebut terpecahkan bahwa Anastasia juga ikut tewas dalam penembakan tersebut. Pada 1990-an, diisukan bahwa Maria mungkin merupakan adipati wanita agung yang sisa-sisa jenazahnya hilang dari pemakaman keluarga Romanov yang ditemukan di dekat Yekaterinburg, Rusia dan digali pada 1991. Namun, sisa-sisa jenazah lainnya ditemukan pada 2007, dan analisis DNA kemudian membuktikan bahwa seluruh keluarga kerajaan tewas pada 1918.

Catatan kaki

Daftar pustaka

Pranala luar