Ba (aksara Bali)

salah satu huruf aksara Bali
Revisi sejak 19 Juni 2009 07.08 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Ba adalah salah satu aksara wianjana dalam aksara Bali yang melambangkan bunyi /bə/. Penggunaan aksara ini sama seperti aksara (Ba) dalam aksara Dewanagari.[1] Jika aksara Ba dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi huruf Latin, maka ditulis "Ba". Selama tidak ada tanda vokal (Pangangge swara) yang melekatinya, Ba tetap dibaca /bə/ atau /ba/, meskipun ia termasuk aksara wianjana (huruf konsonan/huruf mati).

Ba
Huruf LatinBa
Fonem[b]
Warga aksaraOsthya
(konsonan labial)
Gantungan[[Berkas:Gantungan Ba|50px|alt=|link=]]

Fonem

Bunyi /b/ yang dilambangkan oleh Ba dibaca seperti huruf B pada kata "bayar" (bahasa Indonesia), bala (bahasa Sanskerta), "belog" (bahasa Bali), "bet" (bahasa Inggris). Suara /b/ tersebut dihasilkan dengan mengatupkan bibir, kemudian membukanya sambil mengeluarkan nafas lewat mulut. Oleh karena itu, Ba termasuk ke dalam warga Osthya (Labials), karena diucapkan dengan mengatupkan bibir.[2] Ba juga termasuk aksara alpaprana, karena dalam pengucapannya tidak disusul oleh bunyi /h/.

Penggunaan

Ba digunakan untuk menulis kata-kata yang mengandung huruf "B". Penggunaannya berbeda dengan Ba kembang, karena Ba cenderung melambangkan bunyi /b/ tanpa disusul oleh hembusan bunyi /h/, sedangkan Ba kembang melambangkan bunyi /b/ yang disusul oleh bunyi /h/, sehingga menjadi /bʰa/. Kata-kata dalam bahasa Bali asli (bukan bahasa Bali serapan) cenderung ditulis menggunakan Ba, sebab dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, banyak didapati pengucapan /ba/ daripada /bʰa/.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Surada, hal. 5.
  2. ^ Surada, hal. 6.

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.