Ba (aksara Bali)
Ba adalah salah satu aksara wianjana dalam aksara Bali yang melambangkan bunyi /bə/. Penggunaan aksara ini sama seperti aksara ब (Ba) dalam aksara Dewanagari.[1] Jika aksara Ba dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi huruf Latin, maka ditulis "Ba". Selama tidak ada tanda vokal (Pangangge swara) yang melekatinya, Ba tetap dibaca /bə/ atau /ba/, meskipun ia termasuk aksara wianjana (huruf konsonan/huruf mati).
Ba | |
Huruf Latin | Ba |
---|---|
Fonem | [b] |
Warga aksara | Osthya (konsonan labial) |
Gantungan | [[Berkas:|50px|alt=|link=]] |
Fonem
Bunyi /b/ yang dilambangkan oleh Ba dibaca seperti huruf B pada kata "bayar" (bahasa Indonesia), bala (bahasa Sanskerta), "belog" (bahasa Bali), "bet" (bahasa Inggris). Suara /b/ tersebut dihasilkan dengan mengatupkan bibir, kemudian membukanya sambil mengeluarkan nafas lewat mulut. Oleh karena itu, Ba termasuk ke dalam warga Osthya (Labials), karena diucapkan dengan mengatupkan bibir.[2] Ba juga termasuk aksara alpaprana, karena dalam pengucapannya tidak disusul oleh bunyi /h/.
Penggunaan
Ba digunakan untuk menulis kata-kata yang mengandung huruf "B". Penggunaannya berbeda dengan Ba kembang, karena Ba cenderung melambangkan bunyi /b/ tanpa disusul oleh hembusan bunyi /h/, sedangkan Ba kembang melambangkan bunyi /b/ yang disusul oleh bunyi /h/, sehingga menjadi /bʰa/. Kata-kata dalam bahasa Bali asli (bukan bahasa Bali serapan) cenderung ditulis menggunakan Ba, sebab dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, banyak didapati pengucapan /ba/ daripada /bʰa/.
Lihat pula
Catatan kaki
Referensi
- Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
- Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.