Woke (/ˈwk/, literal: "terbangun" atau "terjaga") adalah sebuah istilah politik Afrika-Amerika yang merujuk kepada kesadaran akan masalah-masalah terkait keadilan sosial dan keadilan rasial.[1] Pada 2010an, woke diadopsi sebagai istilah slang paling generik yang banyak diasosiasikan dengan politik sayap kiri, sebab-sebab sosial liberal, feminisme, aktivitas LGBT, dan masalah kebudayaan (dengan istilah budaya woke dan politik woke juga dipakai). Istilah tersebut menjadi bahan meme, penggunaan ironis dan kritikan dari beberapa komentator.[2][3] Penyebaran pemakaiannya sejak 2014 adalah hasil dari gerakan Black Lives Matter.[1][4]

Gerakan Black Lives Matter bertanggung jawab atas penyebaran pemakaian kata woke.

Referensi

  1. ^ a b "Stay Woke: The new sense of 'woke' is gaining popularity". Words We're Watching. Merriam-Webster. Diakses tanggal 26 December 2016. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Fusion
  3. ^ "Douglas Murray: The groupthink tyranny of woke". rnz.co.nz. 14 December 2019. Diakses tanggal 28 May 2020. 
  4. ^ Garofalo, Alex (26 May 2016). "What Does 'Stay Woke' Mean? BET To Air Documentary On Black Lives Matter Movement". International Business Times. Diakses tanggal 26 December 2016.