Da (aksara Bali)
Da lindung atau Da adalah salah satu aksara wianjana (huruf konsonan) dalam sistem penulisan aksara Bali yang melambangkan bunyi /d̪/. Jika Da lindung dari aksara Bali disalin dengan huruf Latin, maka akan ditulis "da". Menurut dasar ucapannya, Da lindung termasuk warga aksara Dantya (dentals). Menurut hembusannya, Da lindung termasuk aksara alpaprana, atau hembusan kecil.
Da lindung | |
Huruf Latin | Da |
---|---|
Fonem | [d̪] |
Warga aksara | Dantya (konsonan dental) |
Gantungan | [[Berkas:|50px|alt=|link=]] |
Fonem
Da lindung atau Da diucapkan seperti huruf "d" pada kata: "dapat" (bahasa Indonesia), "dapur" (bahasa Indonesia), daśa (bahasa Sanskerta), dados (bahasa Bali), dead (bahasa Inggris). Bunyi /d̪/ tersebut dihasilkan dengan cara menyentuh lengkung kaki gigi atas dengan menggunakan lidah. Maka dari itu, Da lindung atau Da termasuk warga aksara Dantya (dentals).
Penggunaan
Dalam sistem penulisan dengan aksara Bali, Da lindung digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /d/, baik dari bahasa Bali, maupun bahasa non-Bali. Selama Da lindung tidak dibubuhi oleh pangangge suara, maka Da lindung dibaca "da" (lafal: /d̪ə/ atau /d̪a/, tergantung kata).
Bentuk dan kemiripan
Bentuk gantungan aksara Da lindung sangat mirip (atau bahkan persis) dengan angka 6 (dalam aksara Bali) dan huruf E (dalam aksara Bali). Perbedaannya dapat diketahui dari letak dan aturan penulisan. Gantungan Da lindung hanya boleh ditulis di bawah aksara yang dilekatinya. Huruf E ditulis sewajarnya, sejajar dengan huruf-huruf lainnya. Jika menulis angka 6 di tengah kalimat, maka harus diawali dan diakhiri dengan tanda carik siki (atau dengan carik kalih, jika di akhir kalimat).
Referensi
- Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
- Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.