Asal-usul manusia modern dari Afrika

Revisi sejak 22 Maret 2023 04.37 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Asal-usul manusia modern dari Afrika adalah model yang kini paling diterima dalam paleoantropologi untuk menggambarkan asal-usul dan penyebaran dini manusia modern.[1] Teori ini disebut dalam pers bahasa Inggris model (Recent) Out-of-Africa ("keluar dari Afrika"), dan dalam dunia akademis model Recent single-origin hypothesis atau RSOH ("hipotesis asal-usul tunggal yang baru"), Replacement Hypothesis ("hipotesis penggantian") dan Recent African Origin atau RAO ("asal-usul dari Afrika yang baru"). Hipotesis bahwa manusia memiliki asal-usul yang tunggal (monogenesis) pernah dirumuskan Charles Darwin dalam Descent of Man (1871).[2] Paham ini bersifat spekulatif sampai tahun 1980-an, ketika dibenarkan oleh penelitian atas DNA mitokondria pada manusia masa kini, dipadukan dengan bukti-bukti yang didasarkan pada antropologi fisik atas spesimen kuno.

Salah satu model migrasi manusia berdasarkan DNA mitokondria

Penterjemahan genetika dan bukti fossil menunjuk bahwa perkembangan Homo sapiens purba menjadi manusia hanya terjadi diAfrika, antara 200 000 dan 150 000 lalu,[3] bahwa anggota dari satu cabang dari Homo sapiens meninggalkan Afrika antara 125 000 dan 60 000 tahun lalu, dan bahwa dalam perjalanan waktu Homo sapiens tersebut menggantikan populasi manusia yang lebih dini seperti manusia Neanderthal dan Homo erectus.[4] Waktu migrasi "keluar dari Afrika" paling awal yang berhasil (migran paling awal dengan keturunan yang masih hidup) secara umum ditetapkan pada 60.000 tahun yang lalu seperti yang disarankan oleh studi genetika, meskipun upaya migrasi ke luar benua mungkin telah terjadi sejak 125.000 tahun yang lalu, berdasarkan temuan arkeologi Arab tentang alat-alat di wilayah tersebut.[5]

Asal-usul tunggal manusia modern di Afrika Timur adalah pandangan yang dipegang mayoritas masyarakat ilmiah.[6][7][8][9][10] Ada teori yang berbeda mengenai apakah terjadi satu hijrah atau lebih. Dalam model penyebaran jamak termasuk teori Penyebaran Selatan,[11] yang akhir-akhir ini mendapat dukungan dari bukti-bukti genetika, linguistik dan arkeologis. Sejumlah peneliti yang kian besar juga menduga bahwa "Afrika Utara yang lama diabaikan" adalah tempat asal awal manusia modern yang pertama berhijrah dari Afrika.[12][13][14]

Teori saingan yang paling kuat adalah asal-usul multiregional manusia modern, yang melihat segelombang Homo sapiens berhijrah dari Afrika, kemudian berbaur dengan populasi Homo erectus setempat di beberapa kawasan bumi. Kebanyakan multiregionalis tetap melihat Afrika sebagai sumber utama keanekaragaman genetik manusia, namun memperkirakan peranan yang jauh lebih besar bagi pencampuran.[15][16]

Referensi

sunting
  1. ^ William A. Haviland; Harald E. L. Prins; Dana Walrath (24 February 2009). The Essence of Anthropology. Cengage Learning. hlm. 90. ISBN 9780495599814. Diakses tanggal 14 June 2011. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lafreniere2010
  3. ^ Renée Hetherington; Robert G. B. Reid (2010). The Climate Connection: Climate Change and Modern Human Evolution. Cambridge University Press. hlm. 64. ISBN 9780521147231. Diakses tanggal 14 June 2011. 
  4. ^ Martin Meredith (10 May 2011). Born in Africa: The Quest for the Origins of Human Life. PublicAffairs. hlm. 148. ISBN 9781586486631. Diakses tanggal 14 June 2011. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ , 331 (6016), 453-456 DOI: 10.1126/science.1199113
  6. ^ Liu H, Prugnolle F, Manica A, Balloux F (2006). "A geographically explicit genetic model of worldwide human-settlement history". Am. J. Hum. Genet. 79 (2): 230–7. doi:10.1086/505436. PMC 1559480 . PMID 16826514. Currently available genetic and archaeological evidence is generally interpreted as supportive of a recent single origin of modern humans in East Africa. However, this is where the near consensus on human settlement history ends, and considerable uncertainty clouds any more detailed aspect of human colonization history. 
  7. ^ "Out of Africa Revisited – 308 (5724): 921g – Science". Sciencemag.org. 2005-05-13. doi:10.1126/science.308.5724.921g. Diakses tanggal 2009-11-23. 
  8. ^ Stringer C (2003). "Human evolution: Out of Ethiopia". Nature. 423 (6941): 692–3, 695. doi:10.1038/423692a. PMID 12802315. 
  9. ^ Johanson D. "Origins of Modern Humans: Multiregional or Out of Africa?". ActionBioscience. American Institute of Biological Sciences. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-22. 
  10. ^ "Modern Humans – Single Origin (Out of Africa) vs Multiregional". 
  11. ^ Searching for traces of the Southern Dispersal Diarsipkan 2012-05-10 di Wayback Machine., by Dr. Marta Mirazón Lahr, et al.
  12. ^ Was North Africa the Launch Pad for Modern Human Migrations? Michael Balter, science 7 January 2011: 331 (6013), 20–23. [DOI:10.1126/science.331.6013.20]
  13. ^ A Revised Root for the Human Y Chromosomal Phylogenetic Tree: The Origin of Patrilineal Diversity in Africa. Fulvio Cruciani, Beniamino Trombetta, Andrea Massaia, Giovanni Destro-Bisol, Daniele Sellitto, Rosaria Scozzari, The American Journal of Human Genetics – 19 May 2011
  14. ^ Earliest evidence of modern human life history in North African early Homo sapiens Diarsipkan 2012-01-03 di Wayback Machine., Tanya M. Smith, Paul Tafforeau, Donald J. Reid, Rainer Grün, Stephen Eggins, Mohamed Boutakiout, Jean-Jacques Hublin, doi: 10.1073/pnas.0700747104 PNAS April 10, 2007 vol. 104 no. 15 6128–6133
  15. ^ Robert Jurmain; Lynn Kilgore; Wenda Trevathan (20 March 2008). Essentials of Physical Anthropology. Cengage Learning. hlm. 266–. ISBN 9780495509394. Diakses tanggal 14 June 2011. 
  16. ^ . doi:10.1002/(SICI)1096-8644(200005)112:1<129::AID-AJPA11>3.0.CO;2-K. PMID 10766948.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)

Pranala luar

sunting
Documentaries