Suku Melayu Serdang
Suku Melayu Serdang (Jawi: ملايو سردڠ) adalah suatu kelompok sub-etnis Melayu yang berasal dari Serdang Bedagai. Mayoritas masyarakat Melayu Serdang banyak yang bermukim di wilayah Perbaungan, Sei Rampah, Bandar Khalipah, dan sekitarnya.[1]
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Sumatra Utara (khususnya di Serdang Bedagai) | |
Bahasa | |
Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia | |
Agama | |
Mayoritas Islam | |
Kelompok etnik terkait | |
Melayu Deli |
Sejarah
Dalam perkembangannya, pada tahun 1723 terjadi kemelut ketika Tuanku Panglima Paderap, Sultan Deli ke-3 mangkat. Kemelut ini terjadi karena putra tertua raja yang seharusnya menggantikannya memiliki cacat di matanya, sehingga tidak bisa menjadi raja. Putra nomor 2, Tuanku Pasutan yang sangat berambisi menjadi sultan kemudian mengambil alih tahta dan mengusir adiknya, Tuanku Umar bersama ibundanya Permaisuri Tuanku Puan Sampali ke wilayah Serdang.
Menurut adat Melayu, sebenarnya Tuanku Umar yang seharusnya menggantikan ayahnya menjadi Sultan Deli, karena ia putra garaha (permaisuri), sementara Tuanku Pasutan hanya dari selir. Tetapi, karena masih di bawah umur, Tuanku Umar akhirnya tersingkir dari Deli. Untuk menghindari agar tidak terjadi perang saudara, maka 2 orang besar Deli, yaitu Raja Urung Sunggal dan Raja Urung Senembal, bersama seorang Raja Urung Batak Timur di wilayah Serdang bagian hulu (Tanjong Merawa), dan seorang pembesar dari Aceh (Kejeruan Lumu), lalu merajakan Tuanku Umar sebagai Sultan Serdang pertama tahun 1723. Sejak saat itu, berdiri Kesultanan Serdang sebagai pecahan dari Kesultanan Deli.[2]
Lihat pula
Referensi
- ^ "GAMI, "Penjaga" Budaya Melayu di Serdang Bedagai – Media Center". Website Kabupaten Serdang Bedagai (dalam bahasa Indonesia). 27 Mei 2022. Diakses tanggal 2023-03-02.
- ^ "Sejarah Singkat Kesultanan Serdang – Media Center". Website Kabupaten Serdang Bedagai (dalam bahasa Indonesia). 19 Desember 2022. Diakses tanggal 2023-03-02.