Polisemi adalah relasi makna antarkata yang sering digunakan dalam beberapa kalimat atau konteks yang berbeda, atau suatu makna yang memiliki makna lebih dari satu. Misalnya kata mata yang digunakan untuk beberapa frasa atau kata majemuk misalnya mata rantai, mata kaki, dan mata pencaharian. Pola polisemi ini menunjukkan bahwa sebuah kata bisa mempunyai dua relasi makna atau lebih yang tidak dapat berdiri sendiri dan harus diikutkan atau mengikuti kata lain.[1] Polisemi merupakan salah satu kajian dalam cabang linguistik kognitif yaitu semantik kognitif. Kata polisemi berasal dari bahasa Yunani pulosemous yang merupakan gabungan dan leksem poly yang berarti banyak dan sema yang berarti tanda. Polisemi merupakan satu leksem yang memiliki variasi makna yang sang terkait. Istilah polisemi pertama diperkenalkan oleh Breal pada tahun 1897 sebagai kajian pendorong utama dalam ilmu semantik. Polisemi adalah poros dalam analisis semantik yang tak pernah sepi dikaji oleh teori-teori linguistik yang bakembang, seperti teori struktural, transformasi-generatif, hingga teori kognitif.[2] Makna yang banyak dari sebuah kata yang polisemi itu masih ada sangkut pautnya dengan makna asal, karena dijabarkan dari komponen makna yang ada pada makna asal kata tersebut. Dalam kamus, kata yang polisemi didaftarkan sebagai entri mandiri yang memiliki makna tersendiri pula.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>

Langkah analisis

  • Pemilahan makna yang terdapat dalam kata berpolisemi.
  • Penentuan makna dasar dari kata berpolisemi (prototipe).
  • Deskripsi hubungan antar makna dalam bentuk struktur polisemi.[3]

Rujukan

  1. ^ Yusri; R, Mantasiah (2020-07-01). Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa Dan Penerapannya). Sleman: Deepublish. hlm. 92. ISBN 978-623-02-1314-4. 
  2. ^ Prayuda (2015-05-20). Linguistik Kognitif; Teori dan Praktik: Prayudha, MA. Sleman: Diandra Pustaka Indonesia. hlm. 15. ISBN 978-602-1612-28-6. 
  3. ^ Riani, Rosalina Wahyu (Juni 2019). "Analisis Makna Kata Hana dan Bunga Sebagai Polisemi (Kajian Linguistik Kognitif)". Philosphica. 2 (1): 26. ISSN 2655-5662. 

Lihat pula