Interferensi bahasa

Revisi sejak 7 April 2023 12.06 oleh Mbadan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '= Interferensi Bahasa = Interferensi bahasa merupakan bentuk-bentuk kesalahan atau penympangan dari kaidah bahasa yang benar. Interferensi bahasa dapat terjadi karena masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan. Dengan demikian, interferensi bahasa dapat terjadi penguasaan dua bahasa atau lebih. == Definisi Menurut Para Ahli == Berikut merupakan definisi interferensi bahasa yang dikemukakan oleh para ahli. # Interferensi adalah bentuk kekel...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Interferensi Bahasa

Interferensi bahasa merupakan bentuk-bentuk kesalahan atau penympangan dari kaidah bahasa yang benar. Interferensi bahasa dapat terjadi karena masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan. Dengan demikian, interferensi bahasa dapat terjadi penguasaan dua bahasa atau lebih.

Definisi Menurut Para Ahli

Berikut merupakan definisi interferensi bahasa yang dikemukakan oleh para ahli.

  1. Interferensi adalah bentuk kekeliruan dalam berbahasa yang diakibatkan oleh kecenderungan untuk mengujarkan suatu bahasa lain dalam hal bunyi, kosa kata, dan tata bahasa yang masuk pada pengujaran bahasa yang sedang digunakan[1].
  2. Interferensi adalah bentuk penyusupan unsur atau aspek suatu bahasa ke bahasa lain yang terjadi akibat dwibahasawan menerapkan satu sistem bahasa pertama ke dalam bahasa kedua[2].
  3. Interferensi adalah bentuk-bentuk kekeliruan yang diakibatkan oleh terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa atau dialek ibu ke dalam bahasa atau dialek kedua[3].
  4. Interferensi adalah unsur bahasa lain yang terbawa ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga terjadi bentuk penyimpangan dalam bahasa yang sedang digunakan tersebut[4].
  1. ^ Alwasilah, A Chaedar (1985). Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa. hlm. 131. 
  2. ^ Jendra, I Wayan (1991). Dasar-Dasar Sosiolinguistik. Denpasar: Ikayana. 
  3. ^ Nababan, P W J (1984). Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia. 
  4. ^ Chaer, Abdul (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.