Defisiensi vitamin B12

Revisi sejak 9 April 2023 08.58 oleh Fika Oleander (bicara | kontrib) (Mengubah parafrasa)

Defisiensi vitamin B12 memiliki kemungkinan besar diderita oleh lansia dan vegetarian ketat yang tidak mengkonsumsi vitamin B12 dalam jumlah yang tepat.[1] Nama lain vitamin B12 adalah kobalamin hal ini disebabkan karena memiliki beberapa bentuk yang mengandung mineral kobalt.[1] Vitamin B12 merupakan salah satu zat gizi mikro yang larut dalam air dan memiliki peran penting bagi tubuh seperti berperan dalam proses pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf.[2] Walaupun dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit, saat mengalami defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan hematologis, pencernaan, kejiwaan, dan neurologi.[2] Gangguan hematologis yang muncul seperti kelelahan, gagal jantung, nokturia dan kesulitan bernapas ketika beraktivitas.[2] Jika gangguan neurologi berupa demielinasi, atrofia, gangguan kejiwaan, strok, demensia dan sebagainya.[2]

Referensi

  1. ^ a b Salsabila, Dea Muthia (2020-10-03). "DEFISIENSI VITAMIN B12 DAN GANGGUAN NEUROLOGIS". Jurnal Medika Hutama. 2 (01 Oktober): 238–249. ISSN 2715-9728. 
  2. ^ a b c d Briani, Chiara; Tolle, Chiara Dalla; Citton, Valentina; Manara, Renzo; Pompanin, Sara; Binotto, Gianni; Adami, Fausto (2013/15 November). "Cobalamin Deficiency: Clinical Picture and Radiological Findings". Kesehatan. 5 (11): 4521–4539. doi:10.3390/nu5114521.