Kota Sibolga
Sibolga (Surat Batak: ᯘᯪᯅᯞᯬ᯲ᯎ) (Pasisi : Siboga) adalah salah satu kota yang ada di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini terletak di pantai barat Pulau Sumatra, membujur sepanjang pantai dari Utara ke Selatan dan berada pada kawasan Teluk Tapian Nauli. Jaraknya sekitar 350 km dari Kota Medan, atau sekitar 8 jam perjalanan. Kota Sibolga hanya memiliki luas 10,77 km² dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Sibolga 2021, kota ini memiliki penduduk sebanyak 89.584 jiwa, dengan kepadatan penduduk 8.318 jiwa/km².[1]
Kota Sibolga | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Surat Batak | ᯘᯪᯅᯞᯬ᯲ᯎ |
Julukan:
| |
Motto: Sibolga nauli (Batak Toba) Sibolga yang indah | |
Koordinat: 1°44′33″N 98°46′45″E / 1.7425°N 98.7792°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatra Utara |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | H. Jamaluddin Pohan |
• Wakil Bupati | Pantas Maruba Lumbantobing |
• Sekretaris Daerah | M. Yusuf Batubara |
• Ketua DPRD | Akhmad Syukri Nazry Penarik |
Luas | |
• Total | 10,77 km2 (4,16 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 89.584 |
• Kepadatan | 8.318/km2 (21,540/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 57,39% Kristen 39,67% - Protestan 34,58% - Katolik 5,09% Buddha 2,94%[2] |
• Bahasa | Bahasa Indonesia, Bahasa Batak Toba, Bahasa Pesisir, Bahasa Minangkabau, dan Bahasa Nias |
• IPM | 73,94 (2021) tinggi[3] |
Zona waktu | [[UTC]] (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 631 |
Kode Kemendagri | 12.73 |
DAU | Rp 429.362.930.000,- (2020) |
Situs web | www |
Pada masa Hindia Belanda, kota ini merupakan ibu kota dari Keresidenan Tapanuli. Setelah masa kemerdekaan hingga tahun 1998, Sibolga menjadi kotamadya Sibolga.
Geografi
Topografi
Kota Sibolga dipengaruhi oleh letaknya yaitu berada pada daratan pantai, lereng, dan pegunungan. Terletak pada ketinggian berkisar antara 0-150 meter dpl, dengan kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %.
Kemiringan | Luas (km²) | Persentase (%) | Keterangan |
---|---|---|---|
Datar, kemiringan 0-2 % | 3.12 | 29.10 | daratan 2.17 km² dan kepulauan 0.95 km² |
Bergelombang lereng 2-15 % | 0.91 | 8.49 | daratan 0.73 km² dan kepulauan 0.18 km² |
Curam, lereng 15-40 % | 0.31 | 28.9 | daratan 0.10 km² dan kepulauan 0.21 km² |
Terjal, lereng lebih dari 40 % | 6.31 | 59.51 | daratan 5.90 km² dan kepulauan 0.53 km² |
Total | 10.77 | 100 |
Iklim
Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32 °C dan minimum 21.6 °C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang.
Batas-batas wilayahnya: timur, selatan, utara pada Kabupaten Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudra Hindia. Sementara sungai-sungai yang mengalir di kota tersebut adalah Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon, dan Aek Horsik.
Pemerintahan
Wali Kota dan Wakil
Wali kota Sibolga adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Sibolga. Wali kota Sibolga bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatra Utara. Saat ini, Wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Sibolga ialah Jamaluddin Pohan, dengan wakil wali kota Pantas Maruba Lumbantobing. Mereka menang pada Pemilihan umum Wali Kota Sibolga 2020. Jamaluddin merupakan Wali kota Sibolga ke-21 setelah kota ini didirikan. Jamaluddin dan Pantas dilantik oleh gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 di Kota Medan, untuk masa jabatan 2021-2024.[4]
No | Wali Kota | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Wali Kota | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
21 | Jamaluddin Pohan | 26 Februari 2021 | petahana | (2020) | Periode 1 | Pantas Maruba Lumbantobing |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Sibolga dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[5] | 2019–2024[6] | 2024–2029 | ||
PKB | 1 | 0 | 0 | |
Gerindra | 1 | 2 | 3 | |
PDI-P | 2 | 2 | 2 | |
Golkar | 3 | 3 | 4 | |
NasDem | 2 | 5 | 8 | |
PKS | 1 | 1 | 1 | |
Hanura | 1 | 0 | 0 | |
PAN | 1 | 0 | 0 | |
PBB | 2 | 2 | 1 | |
Demokrat | 4 | 2 | 1 | |
Perindo | (baru) 3 | 0 | ||
PKPI | 2 | 0 | ||
Jumlah Anggota | 20 | 20 | 20 | |
Jumlah Partai | 11 | 8 | 7 |
Kecamatan
Kota Sibolga terdiri dari 4 kecamatan dan 17 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 10,77 km² dan jumlah penduduk sekitar 89.584 jiwa (2020) dengan kepadatan penduduk 8.318 jiwa/km².[7][8][9]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Sibolga, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|
12.73.02 | Sibolga Kota | 4 | |
12.73.04 | Sibolga Sambas | 4 | |
12.73.03 | Sibolga Selatan | 4 | |
12.73.01 | Sibolga Utara | 5 | |
TOTAL | 17 |
Semboyan dan Mars
"Negeri Berbilang Kaum" merupakan semboyan keberagaman di kota ini. Mengingat berbagai suku bangsa yang mendiami Sibolga, seperti Batak, Minang, Nias, Tionghoa, Jawa, dan lainnya, maka semboyan sebagai negeri bagi berbilang kaum mengakar dalam kehidupan bersama. Di beberapa sudut kota, tiga kata tersebut dengan mudah dapat ditemukan.
Mars Sibolga
"Hidup rukun damai sentosa, Bersatu padu membangun negara, Bersama masyarakat Sibolga, Dari berbagai suku dan agama, Berbilang kaumlah semboyannya, Kota perekat Sumatra Utara, Dengan lambangnya saiyo sakato, Maju dan jayalah kota Sibolga, Mari melangkah bergandengan tangan, Bahu-membahu jalin persatuan, Kebersamaan hidup berdampingan, Berjayalah.. Rahmat Tuhan Maha Esa didambakan, Raih tingkatkanlah kesejahteraan, Dipimpin wali kota yang bijaksana, Sibolga nauli makmur sejahtera."
Demografi
Penduduk
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010 (SP2010), jumlah penduduk Kota Sibolga sementara adalah 84.481 orang, yang terdiri atas 42.408 laki-laki dan 42.073 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut Kecamatan Sibolga Selatan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 30.082 orang, sedangkan kecamatan yang jumlah penduduknya terkecil adalah Kecamatan Sibolga Kota yaitu 14.304 orang.
Dengan luas wilayah Kota Sibolga sekitar 10,77 km² serta didiami oleh 89.584 orang (2020), maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Sibolga adalah sebanyak 8.318 orang per km². Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Sibolga Sambas yakni sebanyak 12.537 orang per km², sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Sibolga Kota yakni 5.558 orang per km².
Kecamatan | Luas | Populasi 2020 |
---|---|---|
Sibolga Kota | 2,73 km² | 15.172 |
Sibolga Sambas | 1,57 km² | 19.683 |
Sibolga Selatan | 3,14 km² | 33.346 |
Sibolga Utara | 3,33 km² | 21.383 |
Kota Sibolga | 10,77 km² | 89.584 |
Suku bangsa
Masyarakat Sibolga terdiri dari bermacam-macam etnis, antara lain Batak Toba, Pesisir, Batak Mandailing, Batak Angkola, Batak Karo, Nias, Minang, Jawa dan Tionghoa. Dalam kesehariannya, bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Pesisir (bahaso Baiko) yang merupakan salah satu dialek bahasa Minangkabau. Selain itu juga dituturkan bahasa Indonesia, Batak Toba, dan lainnya.[10]
Agama
Berdasarkan agama yang dianut, Penduduk Kota Sibolga cukup beragam. Agama Islam mayoritas dipeluk warga sibolga, namun agama Kristen juga banyak dianut oleh penduduk. Dengan demikian, keharmonisan dalam beragama di Sibolga sangat terjaga dengan baik. Semua warga saling hidup berdampingan meskipun berbeda keyakinan. Berikut jumlah atau persentase penduduk Kota Sibolga berdasarkan agama tahun 2015:[2]
- Islam: dipeluk oleh suku Pesisir, Melayu, Batak Mandailing, Batak Angkola, sebagian Batak Toba, Batak Pakpak dan Batak Karo atau Simalungun
- Protestan: dipeluk oleh suku Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Nias, Sebagian Batak Angkola, dan Tionghoa
- Katolik: sebagian dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias dan Tionghoa
- Buddha: dipeluk oleh sebagian suku peranakan Tionghoa
Ekonomi
Potensi utama perekonomian bersumber dari perikanan, pariwisata, jasa, perdagangan dan industri maritim. Hasil utama perikanan, antara lain, kerapu, tuna, kakap, kembung, bambangan, layang, sardines, lencam dan teri.
Kesehatan
Transportasi
Untuk perhubungan darat, Sibolga telah terhubung dengan kota-kota lain di Sumatra Utara, yakni dengan Padang Sidempuan, Pakkat, dan Tarutung. Berbagai moda transportasi publik sudah tersedia dan biasanya berangkat pada pagi atau malam hari. Waktu tempuh sekitar delapan jam perjalanan. Melalui jalur udara, Sibolga juga dapat diakses melalui Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing yang berada di Tapanuli Tengah, yang melayani rute dari/ke Medan dan Jakarta. Pesawat yang digunakan masih berukuran kecil meski jadwal penerbangan sudah mulai tertata rapi. Pelabuhan laut Sibolga, merupakan tempat penyeberangan menuju Pulau Nias dan kota-kota pesisir barat Sumatra lainnya. Di pelabuhan ini juga berlabuh KM Lambelu dan KM Umsini, yang melayani rute Sibolga-Gunung Sitoli-Padang.
Tokoh
Beberapa tokoh yang berasal dari Sibolga, di antaranya adalah:
Referensi
- ^ a b c "Kota Sibolga Dalam Angka 2021" (pdf). www.sibolgakota.bps.go.id. hlm. 6, 55. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal 15 April 2021.
- ^ a b "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Sibolga 2015". www.sibolgakota.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-13. Diakses tanggal 10 Juli 2020.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 2 Desember 2021.
- ^ "Jalam-Pantas Dilantik Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga". www.smartnewstapanuli.com. 26 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-18. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Sibolga 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Sibolga 2019-2024[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Kota Sibolga Dalam Angka 2021" (pdf). www.sibolgakota.bps.go.id. hlm. 6, 55. Diakses tanggal 15 April 2021.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Setiana Simorangkir, Struktur bahasa Pesisir Sibolga, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1986
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi kota Sibolga