Salam Paskah

Revisi sejak 11 April 2023 11.03 oleh Rartat (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Salam Paskah adalah kebiasaan Paskah yang dijalankan oleh penganut agama Kristen Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, Katolik Timur, dan Anglikan. Salam ini juga diucapkan oleh orang-orang Kristen dari beberapa denominasi Protestan.

Kebangkitan Kristus dari alam maut tiga hari setelah ia disalib.
Prasasti "Kristus Bangkit" dalam berbagai bahasa( dari atas ke bawah): dalam bahasa Ossetia (dialek Besi dan Digor), Latin, Vietnam, Prancis, dan Rusia. Vladikavkaz, Ossetia Utara, Rusia

Penggunaan

sunting

Pada masa Paskah, salam ini menggantikan "halo" atau "selamat pagi" dengan ucapan "Kristus telah bangkit!", dan kemudian jawabannya adalah "Dia benar-benar telah bangkit!" (bandingkan dengan Matius 27:64, Matius 28:6–7, Markus 16:6, Lukas 24:6, Lukas 24:34).[1][2] Contohnya, di Yunani dan Siprus, para penganut agama Ortodoks Yunani akan mengucapkan salam "Χριστὸς ἀνέστη!" (Khristós Anésti!) kepada orang yang ditemui, dan orang itu lalu menjawab "Ἀληθῶς ἀνέστη!" (Alithós Anésti!). Dalam tradisi Gereja Ortodoks bangsa Slavia, biasanya para orang beriman akan mengucapkan salam "Христос Воскресе!" (Khristos Voskrese) yang kemudian akan dijawab "Воистину Воскресе!" (Voistinu Voskrese). Di beberapa negara (seperti Rusia dan Serbia), salam ini disertai dengan ciuman perdamaian sebanyak tiga kali di pipi-pipi yang berbeda.

Referensi

sunting
  1. ^ Kovacs, Judith L. (2005). 1 Corinthians: Interpreted by Early Christian Commentators. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 10. ISBN 9780802825773. The traditional greeting on Easter morning is "Christ is risen" To which the response is "He is risen indeed. Alleluia!" This ancient phrase echoes the greeting of the angel to Mary Magdalene and Mary the mother of James and Joseph as they arrived at the sepulchre to anoint the body of Jesus: "He is not here; for he has risen, as he said" (Matt 28:6). 
  2. ^ W.H. Withrow, M.A., D.D., F.R.S.C. (1904). Methodist Magazine and Review. 59: 550.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan);

Pranala luar

sunting