Telkomsigma
PT Sigma Cipta Caraka (berbisnis dengan nama Telkomsigma) adalah anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak dibidang telekomunikasi dan teknologi informasi. Perusahaan ini juga merupakan mitra bisnis dari IBM.[4]
Telkomsigma | |
Anak perusahaan Telkom Indonesia | |
Industri | Solusi Teknologi Informasi Pengembang Perangkat Lunak Pusat Data |
Kantor pusat | Desa Sigma, German Centre , Tangerang |
Tokoh kunci | Bhimo Aryanto Direktur Utama |
Induk | Telkom Indonesia Multimedia Nusantara |
Anak usaha | Signet Sigma Solusi Integrasi Sigma Metrasys |
Situs web | www.telkomsigma.co.id |
Catatan kaki / referensi [1][2][3] |
Perusahaan ini menyediakan layanan teknologi informasi terpadu seperti, layanan terkelola, pengembangan perangkat lunak, dan integrasi sistem.[4] Telkomsigma memiliki tiga pusat data, yaitu di German Center, Serpong, Sentul, dan Surabaya.[5] Telkomsigma melayani segmen solusi untuk industri kesehatan, sektor perbankan, telekomunikasi, transportasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).[6]
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987.[4][7][5] Perusahaan ini lalu diakuisisi oleh TelkomMetra pada tahun 2008.[5] Pada awal tahun 2022, Telkom resmi mengambil alih mayoritas saham PT Sigma Tata Sadaya yang sebelumnya dipegang oleh perusahaan ini untuk mengkonsolidasi asetnya yang berupa pusat data.[8] Pada pertengahan tahun 2022, Telkom resmi mengambil alih mayoritas saham perusahaan ini dengan cara menyuntikkan tambahan modal sebanyak Rp 2,6 triliun ke perusahaan ini.[9]
Anak perusahaan
Untuk menjalankan visinya, Telkomsigma memiliki 3 anak perusahaan, yaitu:
- Sigma Solusi Integrasi (SSI)
Anak perusahaan Telkomsigma yang mengimplementasikan lisensi Oracle.[4]
- Signet Pratama
Signet adalah perusahaan penyedia sistem integrasi untuk jaringan perusahaan.[4]
- Sigma Metrasys Solution
Metrasys adalah perusahaan yang berfokus pada implementasi dan pemeliharaan lisensi SAP.[4]
Produk dan layanan
Produk dan layanan Telkomsigma adalah Data Center dan Disaster Recovery Service Center (DRC).[5] Layanan ini banyak digunakan di sektor perbankan dan lembaga keuangan.[5] Tahun 2011 SIGMA mengembangkan layanan baru untuk akuisisi pasar yaitu layanan Cloud Computing antara lain Software as a Service dan Infrastructure as a Service, serta produk own software dengan merek ARIUM.[5] Pada 2015, Telkom Sigma memiliki tiga portofolio bisnis yakni system integrator (SI), data center, dan managed services.[10] Kontributor SI untuk pendapatan perusahaan tahun lalu sekitar 50%, data center sebesar 35%, dan managed services atau cloud mencapai 15%.[10]
Kenaikan omzet setelah akuisisi
Setelah diakuisisi oleh Telkom pada awal 2008, Telkomsigma memusatkan usahanya untuk menjadi cloud provider di Indonesia.[11] Hal itu berdampak pula pada pertumbuhan omzet sigma. Sejak mulai berdiri tahun 1987 sampai 2007, pertumbuhannya tidak mencapai 50%. Pada tahun 2010, 100% saham dimiliki oleh Telkom.[11] Mulai 2007 sampai 2010, omzet perusahaaan bertambah menjadi lebih dari 100%, dari 200 miliar hingga 450 miliar pertahun.[10] Tahun 2011 pendapatan Sigma tumbuh sebesar 30%.[5] Hal ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan pasar terhadap layanan data center dan disaster recovery service, serta kebutuhan pelanggan untuk melakukan outsourcing terhadap Infrastruktur, aplikasi dan operasi bisnis.[5] Kemudian pada tahun 2014, omzet perusahaan meningkat 10 kali lipat menjadi Rp. 2 Triliun. Kenaikan omzet yang pesat ini dikarenakan dua hal.[10] Pertama, inovasi yang menggabungkan kekuatan Telkom dan Sigma.[10] Kedua, banyaknya proyek yang datang dari Telkom yang terkait dengan teknologi informasi (TI).[10]
Kerjsama dengan Redtone
Pada tahun 2015, Telkom Sigma menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Malaysia, Redtone International Bhd.[6] Kerjasama ini dilakukan dalam rangka proyek penyediaan layanan teleradiology untuk rumah sakit.[6] Redtone International dipercaya oleh Telkom Sigma karena telah berpengalaman melayani layanan teleradiologi di Malaysia dan beberapa negara Asia lainnya.[6] Dalam kerjasama ini, Telkom Group menjadi penyedia jaringan infrastruktur berupa fixed broadband atau seluler 3G dan 4G, serta cloud services bagi pengguna yang terkoneksi langsung dengan layanan ini.[6] Sementara RedTone menjadi penyedia aplikasi dan platform teleradiology.[6]
Penghargaan
- Indonesia Edge Data Center Competitive Strategy Leadership Award 2021[12]
Referensi
- ^ "Company Information". August 15, 2011. Diakses tanggal August 15, 2011.
- ^ "About Sigma". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-03. Diakses tanggal August 15, 2011.
- ^ "Journey". Diakses tanggal August 15, 2011.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e f (Indonesia) Telkom. "Telkomsigma". Diakses tanggal 21-Januari-2014. [pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e f g h (Inggris) METRA. "Telkomsigma". Diakses tanggal 21-Januari-2014.
- ^ a b c d e f (Indonesia) Sindo News. "Sediakan layanan baru, Telkom Sigma gandeng perusahaan Malaysia". Diakses tanggal 14-Mei-2015.
- ^ (Inggris) Telkom Sigma. "History". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-21. Diakses tanggal 21-Januari-2014.
- ^ Cakti, Aji (5 Januari 2022). "Perkuat data center, Telkom ambil alih saham PT Sigma Tata Sadaya". Antara. Diakses tanggal 14 April 2023.
- ^ Khoirunnisa, Khoirunnisa (13 Mei 2022). "Telkom Ambil Alih TelkomSigma dari Telkom Metra". Selular.id. Diakses tanggal 14 April 2023.
- ^ a b c d e f (Indonesia) Industri Bisnis. "Setelah dibeli Telkom, pendapatan Telkom Sigma melonjak 10 kali lipat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-18. Diakses tanggal 14-Mei-2015.
- ^ a b (Indonesia) Kontan Excecutive. "Sigma ingin menjadi provider terdepan". Diakses tanggal 14-Mei-2015.
- ^ JPNN.com, Ddy (27 September 2021). "Telkomsigma Raih Penghargaan Frost & Sullivan\". JPNN.com.