Hantu Longga
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Anhar Karim (Kontrib • Log) 567 hari 1127 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Longga atau Dongga (Bugis: ᨉᨚᨁ, translit. Dongga, Makassar: ᨒᨚᨁ, translit. Longga) adalah mitos hantu dari masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan. Jenis hantu ini merupakan salah satu hantu yang paling ditakuti, hal ini tidak terlepas dari bentuk tubuh Longga yang tinggi dan besar sehingga selalu menjadi perbincangan masyarakat. Hantu jenis ini diimaginasikan sebagai hantu dengan tubuh berbentuk bayangan hitam yang sangat tinggi. Tingginya bisa setinggi pohon kelapa. Menurut cerita urban setempat, hantu Longga gemar menyembunyikan anak kecil pada saat menjelang Magrib. Konon, anak yang disembunyikan atau diculik oleh Longga bisa jadi masih berada di sekitar rumah, namun tak terlihat mata telanjang oleh orang yang mencarinya. Anak-anak yang diculiknya akan diberi makan kaki seribu, cacing dan binatang menjijikkan lainnya.[1][2]
Di temukannya jejak kaki Longga yang terdapat di batu besar. Yang dapat dipastikan oleh warga sekitar bahwa Longga memiliki bentuk tubuh setinggi pohon kelapa dan wujudnya atau rupaya menakutkan dengan warna hitam di sekujur tubuhnya, seperti sebuah bayangan.
Yang paling terkenal mengenai hantu ini adalah dari kakinya yang besar. Kebanyakan masyarakat daerah Pangkep, Sulawesi dan area suku Tolaki menyebut hantu ini sebagai Dongga atau Anakia. Jejak kaki hantu Longga ini di gambarkan bahwa kaki Longga menyerupai manusia, namum mamiliki warna kulit yang pucat tapi ada juga yang mengatakan bahwa kaki Longga ini dipenuhi bulu yang penuh dengan kotoran. Menurut cerita hantu ini sering muncul pada malam hari sehingga sulit terlacak mengenai perawakan hantu ini, hantu ini sering berada diantara pepohonan yang lebat ataupun bangunan–bangunan yang tinggi. Ada suatu cerita dimana orang sedang bersandar di sebuah pohon di hutan, kemudian pohon itu bergerak. Ternyata itu bukanlah sebuah pohon, melainkan kaki hantu Longga.
Masyarakat setempat mempercayai bahwa hantu ini jahat sehingga masyarakat menyebutnya dalam istilah setan. Dikabarkan sosok ini sering mengganggu manusia, khususnya untuk mereka yang memiliki iman yang lemah. Bagi seseorang yang ditampakkan sosok hantu Longga ini, dapat dipastikan tubuhnya akan mengalami sakit, seperti panas tubuh meningkat, kerasukan, trauma berkepanjangan, hingga menyebabkan kematian. Maka tidak mengherankan di beberapa daerah di Sulawesi Selatan percaya bahwa hantu Longga perwujudan dari hantu pencabut nyawa.
Hantu Longga sering di kabarkan suka menculik anak-anak, hal ini dikarenakan, banyaknya korban yang berjatuhan, adalah anak-anak. Biasanya korban ditemukan setelah tiga hari menghilang dengan kondisi tubuh yang mengenaskan baik masih hidup maupun tidak. Dikatakan sebenarnya anak kecil yang diculik Longga itu tidak dibawa jauh melainkan digendong hantu berbadan tinggi itu keatas. Hal ini yang menyebabkan hilangnya anak kecil yang diculik oleh hantu longga ini sulit untuk ditemukan. Bila kalian pergi ke Sulawesi Selatan dan membawa anak, jagalah anak itu dengan baik agar tidak diculik hantu Longga, tapi sudah pasti jika kalian rajin ibadah dan memperkuat iman hantu ini tidak akan mengganggu kalian. Mitos hantu Longga juga telah menjadi mitos yang umum di Sumbawa dan Sulawesi Tenggara setelah dibawa oleh transmigran-transimigran dari masyarakat Sulawesi Selatan.[3]
Referensi
- ^ Tifani (3 Februari 2023). "7 Hantu dari Bugis yang Terkenal Menyeramkan". www.liputan6.com. Diakses tanggal 15 April 2023.
- ^ Tim Redaksi jpnn.com (6 Oktober 2015). "10 Hantu Paling Menyeramkan di Sulawesi Selatan". m.jpnn.com. Diakses tanggal 15 April 2023.
- ^ Selidik (7 Mei 2018). "Makhluk Tinggi dan Misterius "Longga"". kumparan.com. Diakses tanggal 15 April 2023.