Belahan otak besar
Otak besar (serebrum) pada vertebrata terdiri dari dua belah otak besar yang dipisahkan oleh sebuah alur, yakni fisura longitudinal. Masing-masing belahan ini memiliki lapisan luar materi abu-abu, korteks serebral, yang ditunjang oleh lapisan dalam materi putih. Pada mamalia eutheria (berplasenta), belahan otak besar dihubungkan oleh korpus kalosum, sebuah kumpulan serabut saraf yang sangat besar. Komisura yang lebih kecil, termasuk komisura anterior, komisura posterior, dan forniks, juga menyertai kedua belah otak besar dan ini juga terdapat pada vertebrata lain. Komisura ini mentransfer informasi antara kedua belahan otak besar guna mengoordinasikan fungsi-fungsi yang terlokalisasi.
Belahan otak besar | |
---|---|
Rincian | |
Pengidentifikasi | |
Bahasa Latin | Hemisphaerium cerebri |
NeuroNames | 241 |
NeuroLex ID | birnlex_1796 |
TA98 | A14.1.09.002 |
TA2 | 5418 |
FMA | 61817 |
Daftar istilah neuroanatomi |
Fungsi belahan kanan dan kiri
Orang memiliki dua hemisfer yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan.[1] hemisfer kanan adalah khusus untuk kemampuan spasial dan pengenalan pola.[1] Sedangkan hemisfer kiri adalah khusus untuk berbicara, menulis, dan berpikir.[1] Sejumlah elektode dan pemindaian otak digunakan untuk mengukur aktivitas hemisfer kiri dan kanan yang berlangsung ketika seseorang memiliki pekerjaan yang berbeda.[2] Hasil menunjukkan bahwa semua orang yang tidak kidal dan sebagian besar orang kidal memproses bahasa di hemisfer kiri.[2] Selain itu hemisfer kiri lebih aktif bila seseorang memiliki tugas yang bersifat simbolik, logis dan berangkai, seperti memecahkan persoalan hitungan dan memahami materi yang bersifat teknis.[3] Sedangkan Hemisfer kanan memiliki kemampuan lebih dalam memecahkan persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan visual-spasial, contohnya yaitu kemampuan menggunakan peta, mengenali dan membaca ekspresi wajah serta meniru pola pakaian.[2] Hemisfer kanan aktif ketika seseorang melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kreativitas dan kesenian atau musik.[2] Hemisfer kanan memiliki kendali untuk mengenali bunyi-bunyi non verbal seperti lolongan binatang.[2] Hemisfer kanan juga memiliki fungsi untuk mengenali kata secara tepat dan cepat sehingga individu dapat berbahasa dengan baik.[2] Selain itu Hemisfer kanan juga memproses emosi yang membuat kita sedih, senang, ataupun takut.[2]
Rujukan
- ^ a b c "Hemisfer". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-19. Diakses tanggal 17 Juni 2014.
- ^ a b c d e f g Wade, Carole., Tavris, Carol (2007). Psikologi Edisi kesembilan Jilid I. Jakarta: Erlangga. hlm. 139.
- ^ Wade, Carole., Tavris, Carol (2007). Psikologi Edisi kesembilan Jilid I. Jakarta: Erlangga. hlm. 138.