Museum Perbendaharaan
Museum Perbendaharaan adalah museum yang berada di dalam kompleks Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Pembangunan museum dimulai dilakukan sejak tahun 2015 dan peresmiannya diadakan pada bulan September 2017. Lokasi museum merupakan bekas Gedung Dwi Warna. Gedung tersebut dibangun pada tahun 1938 sebagai tempat pengambilan dana pensiun pegawai di seluruh wilayah Indonesia. Gedung ini sering berganti fungsi. Sebelum menjadi museum, gedung ini pernah digunakan sebagai gedung sekretariat Konferensi Asia-Afrika ke-1 pada tahun 1955, Kantor Pusat Pensiun Pegawai, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat. Di dalam Museum Perbendaharaan terdapat tiga ruangan. Ruangan pertama digunakan sebagai galeri sejarah perkembangan fungsi perbendaharaan. Informasi yang dimuat di dalamnya berupa struktur, unit pengelola, dan para pejabat penting di Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Ruang kedua berfungsi sebagai auditorium. Ruangan ini menjadi tempat pemutaran video mengenai sejarah perbendaharaan. Ruang ketiga merupakan galeri koleksi yang memamerkan dokumen, peralatan, bahan pustaka, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan perbendaharaan. Sebagian besar koleksi berasal dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di lingkup Provinsi Jawa Barat. Koleksi juga berasal dari Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di seluruh Indonesia. Museum Perbendaharaan beralamat di Gedung Dwi Warna, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Jawa Barat, Jalan Diponegoro Nomor 56, Bandung. Titik koordinatnya adalah 6°54’02.5” Lintang Selatan dan 107°37’21.9” Bujur Timur. Museum ini dapat dicapai melalui Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara (6,2 km), Stasiun Bandung (5 km) dan dari Stasiun Kiaracondong (5,6 km).[1]
Referensi
- ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 354. ISBN 978-979-8250-66-8.