Jenny Rachman

pemeran perempuan asal Indonesia

Jenny Rosjeny Rachman (EYD: Yenny Rosyeny Rachman, lahir 18 Januari 1959) adalah seorang pemeran dan politikus Indonesia keturunan Aceh, Madura dan Tionghoa. Kariernya membentang lebih dari empat dekade, ia telah berakting dalam puluhan judul film dan mencapai puncak popularitasnya pada akhir 1970-an hingga pertengahan 1980-an. Ia dikenal karena memerankan karakter perempuan yang tangguh dan mudah berubah dalam berbagai genre hingga mencapai kesuksesan dengan peran yang lebih kompleks dan menantang. Dengan karier yang luas dalam film sejak masa remajanya, ia dianggap sebagai salah satu aktris terbaik di generasinya dan salah satu tokoh layar paling berpengaruh dalam sejarah sinematik.

Jenny Rachman
Jenny Rachman sebagai Calon Anggota Legislatif DPR RI dari Partai Demokrat untuk Pemilihan Umum Legislatif tahun 2014
LahirJenny Rosjeny Rachman
18 Januari 1959 (umur 65)
Jakarta, Indonesia
Nama lainJenny Rachman
AlmamaterFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional
Pekerjaan
Tahun aktif1973–sekarang
Partai politikPartai Demokrat (2014–sekarang)
Suami/istri
  • Hanafie (1977–?)
Budi Prakoso
(m. 1986⁠–⁠1994)
  • Romo Nitiyudo Wachjo (?–2007)
Supradjarto
(m. 2008)

Bersama Doris Callebaut, Roy Marten, Robby Sugara dan Yati Octavia, ia menjadi bagian dari deretan aktor dan aktris Indonesia berjuluk The Big Five. Istilah tersebut muncul pada tahun 1970-an, ketika perfilman Indonesia berkembang cukup pesat dan menggairahkan dari segi ekonomi dan sosial budaya. The Big Five mengacu pada 5 aktor dan aktris Indonesia yang mendapat bayaran lebih dari rata-rata aktor lain saat itu. Era ini juga merupakan era keemasan perfilman nasional karena banyaknya film yang diproduksi dan penampilan para aktor yang mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat.

Penampilannya dalam Binalnya Anak Muda (1978), Kabut Sutra Ungu (1979), Gadis Marathon (1981), Budak Nafsu (1983) dan Doea Tanda Mata (1985) mendapat pujian kritis dan membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia, semuanya sebagai Aktris Terbaik. Ia memenangkan dua di antaranya, untuk perannya sebagai istri yang bertahan hidup setelah suaminya meninggal dunia dalam drama keluarga Kabut Sutra Ungu (1979) dan atas perannya sebagai gadis desa yang berjuang mencapai mimpinya menjadi pelari dalam film Gadis Marathon (1981).

Karier

Jenny Rachman mengawali kariernya sebagai bintang iklan, model foto, dan peragawati sejak usia 14 tahun. Film awal debutnya Ita Si Anak Pungut (1973) arahan Frank Rorimpandey dan debut memerani peran utama lewat film Rahasia Gadis (1975). Keseriusannya dalam film telah ditunjukkan dengan diraihnya 2 Piala Citra melalui Kabut Sutra Ungu (1979) arahan sutradara Sjumandjaja dalam FFI 1980 dan Gadis Marathon (1981) arahan Chaerul Umam pada FFI 1982.

Yenny yang pada akhir tahun 70-an dikenal sebagai salah satu bintang dari The Big Five (selain Roy Marten, Doris Callebaute, Yati Octavia dan Robby Sugara) juga dinilai sebagai aktris yang lengkap. Dia bisa menjadi magnet layar yang menghasilkan box office bagi film-filmnya, sekaligus memberikan akting yang mampu diapreasiasi kritikus. Oleh karena itu wanita ini diberi gelar "The Queen of Indonesian Cinema" oleh kalangan industri film Indonesia.[1][pranala nonaktif permanen]

Yenny sempat berhenti dari dunia film lebih dari 20 tahun, sebelum kemudian ia kembali berakting dalam film Di Bawah Lindungan Ka'bah pada tahun 2011.

Organisasi

Meski tidak lagi aktif bermain film, Yenny tetap aktif di dunia keartisan. Melalui kongres PARFI 2006, Yenny terpilih sebagai ketua umum ke-8 organisasi aktor dan aktris film Indonesia tersebut untuk periode 2006-2010, menggantikan ketua umum sebelumnya, Eva Rosdiana Dewi.

Kehidupan pribadi

Yenny pernah menikah dengan A Hanafie, bercerai dan menikah dengan Budi Prakoso (adik Setiawan Djodi).[1] Setelah itu, Yenny menikah dengan Niti Yudowahyo, blesteran Indonesia-Australia.[2] Sayang pernikahan ini berakhir pada 11 Desember 2007.[3] Tak lama menjanda, pada tanggal 18 April 2008, Yenny resmi disunting oleh Supradjarto, salah seorang direksi Bank BRI. Dalam pernikahan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin bertindak sebagai wali hakim mempelai putri, sedangkan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto menjadi saksi pernikahan.[4] Saat ini Yenny tengah mempersiapkan kembalinya ke film Indonesia dengan menjadi produser film yang mengambil tema tentang Kartini.[5]

Filmografi

Film

Tahun Judul Peran Catatan
1973 Ita, Si Anak Pungut Ita dewasa
1974 Jangan Biarkan Mereka Lapar
Susana Susana/Susi/Sinta
Prahara (Betinanya Seorang Perempuan)
Rama, Superman Indonesia Lia
1975 Rahasia Gadis Lisa
1977 Pengalaman Pertama Ayu
Akibat Pergaulan Bebas Lia
Kekasih Mia
Secerah Senyum Mirna
Semau Gue Citra
Christina Maria
Kugapai Cintamu Irawati
1978 Laki-Laki Binal Gadis
Akibat Godaan Tari
November 1828 Laras
Binalnya Anak Muda Bunga
Perempuan Tanpa Dosa Lanny
Pahitnya Cinta Manisnya Dosa Mia
1979 Kecupan Pertama Yeni
Romantika Remaja Rina/Ratna
Kabut Sutra Ungu Miranti
1980 Bukan Sandiwara Istri
Busana dalam Mimpi Mayang
Kembang Padang Kelabu Adisti
1981 Hati Selembut Salju (Garis-Garis Cakrawala) Karina
Gadis Marathon Bonita
1982 R.A. Kartini Kartini
1983 Budak Nafsu Fatima
1984 Doea Tanda Mata Ining
1985 Hatiku Bukan Pualam Hanum
2009 Emak Ingin Naik Haji Produser pendamping
2011 Di Bawah Lindungan Ka'bah Mak Hamid
TBA Air Mata di Ujung Sajadah Halimah
Keterangan
  Belum dirilis
  • TBA : To be announced

Penghargaan dan nominasi

Penghargaan Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
Festival Film Indonesia 1979 Pemeran Utama Wanita Terbaik Binalnya Anak Muda Nominasi
1980 Kabut Sutra Ungu Menang
1982 Gadis Marathon Menang
1984 Budak Nafsu Nominasi
1985 Doea Tanda Mata Nominasi
Festival Film Bandung 2011 Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop Di Bawah Lindungan Ka'bah Nominasi
2022
Lifetime Achievement Award
Penerima

Sejarah elektoral

Pemilu Lembaga legislatif Daerah pemilihan Partai politik Perolehan suara Hasil
2014 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DKI Jakarta II Partai Demokrat Tidak diketahui[butuh rujukan]  N Tidak Terpilih

Referensi

Pranala luar

Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Mieke Widjaja
Film : Kembang Semusim
(1981)
Pemeran Utama Wanita Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Gadis Marathon
(1982)
Diteruskan oleh:
Christine Hakim
Film : Di Balik Kelambu
(1983)
Didahului oleh:
Christine Hakim
Film : Pengemis dan Tukang Becak
(1979)
Pemeran Utama Wanita Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Kabut Sutra Ungu
(1980)
Diteruskan oleh:
Mieke Widjaja
Film : Kembang Semusim
(1981)